Chapter 24: Freiheit
Setelah kebangkitan 7 tujuh dosa maut manusia yang di sebut sebagai Freiheit atau juga dapat diartikan sebagai kebebasan. Para Freiheit diciptakan dengan tujuan terselubung oleh iblis yang bernama Akuma, segala cara akan dilakukannya untuk semua keinginan yang akan dia wujudkan.
Mereka adalah orang yang terpilih dan menjual jiwa mereka untuk Akuma. Menjadi sebuah pasukan terkuat untuk menguasai dunia bahkan semesta dan semua isinya.
Mimpi buruk yang akan manusia rasakan, mimpi yang membuat rasa takut, putus asa, bahkan ingin menyerah perlahan mulai terlihat di dunia yang busuk ini.
Dan,
Untuk saat ini mereka mulai bergerak secara perlahan untuk melancarkan semua rencana licik mereka.
...
-Sachiko POV-
"Pukul lebih keras lagi, pukulanmu masih terlalu lemah,"
"Baik."
Buff
Di tempat inilah aku memutuskan untuk mempelajari semua yang aku bisa. Mempelajari semua hal tentang bela diri, aku menyadari aku tidaklah kuat seperti orang lain.
Aku ingat sekali kejadian di malam itu. Kejadian yang hampir merenggut nyawaku, bisa saja malam itu aku tewas atau malah sebaliknya. Jika saat itu Akira maupun Taka tak datang menolongku, entah apa jadinya nasibku ini.
Mungkin aku merasa selalu berlindung dibalik pundak mereka berdua. Mereka yang ingin selalu melindungiku dari bahaya apapun dan rela mengorbankan nyawa mereka demi aku.
Tapi, sekarang aku harus berusaha dan tidak mau menjadi beban bagi mereka berdua. Mereka telah melindungiku sampai saat ini, mereka teman terbaik yang aku miliki. Setidaknya diriku bisa berguna buat mereka berdua.
"Baiklah semua latihan hari ini cukup sampai disini, kalian bisa pulang sekarang."
"Baik, terimakasih untuk hari ini"
Aku perlahan mulai berlatih di dojo ini, setidaknya aku bisa sedikit bela diri jika ada orang jahat atau orang yang ingin melukai diriku diluar sana.
Maraknya tindak kejahatan dan kasus-kasus pelecehan terhadap wanita, perampokan bahkan pembunuhan pun telah terjadi.
Dan sekarang muncul kasus pembunuhan yang tidak di ketahui siapa pelakunya. Tapi hanya satu yang aku ketahui bahwa dunia ini sudah mulai aneh, makhluk itu selalu ada di pikiran ku.
Makhluk misterius menyeramkan, memiliki kedua kepak sayap warna hitam. Sayap yang terbentang lebar kedua sisinya. Bahkan tampang mereka menyeramkan dari kebanyakan film horor yang pernah aku lihat.
"Aku tak ingin menyusahkan kalian berdua, aku akan terus berjuang," ucapku dalam hati.
"Sekarang aku perlahan-lahan akan menjadi kuat, dan bisa membantu mereka berdua!" ucapku dengan penuh optimis.
***
-Akira POV-
"Astaga, apa yang mereka pikirkan sekarang! Apa mereka kehilangan akal sehatnya?" tanya Takahiro.
"Sepertinya inilah yang terjadi kawan. Ayo cepat Yuuki pasti ada di antara keramaian orang-orang itu," ucapku yang mulai berlari menuju kerumunan orang yang sedang ramai saling menyerang satu sama lain.
Tingkah mereka semakin aneh dan semakin layaknya mirip orang yang kehilangan kewarasan mereka. Tatapan mata mereka seakan kosong, kosong tanpa memikirkan apapun yang hanya ada saling menjatuhkan, membunuh, bahkan mencabik-cabik orang yang berusaha menghalangi jalan mereka.
"T-tolong aku!" teriakan suara seorang perempuan dibalik pintu kereta yang di padati oleh beberapa orang yang sudah kehilangan akal sehat mereka.
Aku masih melirik dimana keadaan Yuuki, hingga tak lama kemudian aku melihat Yuuki di antara segerombolan orang-orang yang sudah hilang akal sehatnya.
"Yuukiii," teriak ku dengan keras.
"Kakaaakk, tolong aku!" Yuuki membalas ucapanku dengan berteriak, dan tak lupa tangan nya yang menjulur dibalik pintu kereta seolah memberiku isyarat untuk segera menolong nya.
Yang benar saja para iblis kelas bawah sudah mengepung di sekitaran tempat dimana Yuuki berada. Mungkin ini akan jadi hal yang merepotkan untuk kali ini "Tapi, tidak ada yang boleh menyakiti adikku! Walau cuma luka gores."
Eaaarrgghh
"Akan ku habisi kalian semuaaa!!!!" teriakku dengan mengayunkan pedang andalan milikku.
Jrasshh
Slaaasshh
Zraaatss
"Yuuki raih tanganku!"
"Ka-kakak tolong aku"
Yuuki mulai berteriak meminta pertolongan padaku, tapi ku lihat kondisi tubuh Yuuki mulai melemah dan sementara itu aku terus berusaha untuk meraih tangan Yuuki dan cepat-cepat menolong dirinya.
"SIAAAAAAALLLLAAAAANNN" Aku berteriak hingga emosiku memuncak "Tidak ada yang boleh melukai ataupun menyakiti adikku. Akan ku habisi kalian."
Zraats
Jtaasshhh
"Aku tak akan memaafkan kalian, aaarrrrggghhh...."
Aku semakin mengamuk menghabisi para Iblis itu satu persatu, melibas dengan dua buah pedangku. Semakin lama mereka berkurang satu persatu, tapi tidak semudah yang aku pikirkan saat itu. Mereka semakin menggila dan para orang-orang sudah terpengaruh aura jahat yang mengelilingi sekujur tubuh mereka.
"Akira, apa kau mengingat suaraku! Aku harap kau tak lupa sama sekali ya," suara yang tak asing lagi itu adalah Akuma.
Lantas aku berhenti seketika saat itu, dan disaat yang tidak tepat Akuma mulai perlahan ingin menunjukkan wujudnya. Tapi, ada satu hal yang ingin dirinya katakan "Bersenang-senanglah bersama para mainanku, yang aku sebut dengan Freiheit. Kalahkan mereka dan temukanlah aku saat itu tiba, aku menunggumu Akira."
"Hei, dasar Iblis sialan. Tunjukkan wujud aslimu sekarang juga, akan aku habisi di tempat ini!" ancam ku penuh dengan emosi pada Akuma saat itu, denyut jantungku berdetak dengan kencang, hawa membunuh sangat kental terasa mengelilingi sekujur tubuhku.
"Hahahaha, sabar Akira. Pasti kita akan bertemu dan saling bertatap muka secara langsung, tapi aku tak akan pernah berhenti untuk membuat semua kekacauan di dunia ini. Membuat manusia berbalik mengikuti jalan penuh kesesatan! Pemandangan yang indah bukan? Hahahaha
.
.
Dan aku harap kau bisa bersabar mempersiapkan diri sebelum melawanku, lawanlah dulu mereka para prajurit yang aku ciptakan dengan kekuatan yang luar biasa," ucap Akuma.
"Cih, sial! Kalau keadaannya seperti ini aku bisa apa. Semua orang mulai bertingkah aneh, mereka lebih mirip dengan zombie," ucapku dalam hati.
"Akira bagaimana ini, mereka semakin liar saja? Kalau kita serang mereka pasti terluka semua, risikonya sangat besar?" tanya Taka yang sedikit kebingungan.
Tanpa pikir panjang aku mulai maju dengan gagahnya menghadapi mereka semua, tapi tiba-tiba langkahku mulai terhenti sendiri, seperti ada yang menahan untuk melangkah lebih maju "SIAAAAAAALLLLAAAAANNN, APA MAUNYA SIH."
"Wah satu orang terperangkap ya, sayang sekali bayanganku mulai mengikat langkah kakimu, Nak! Mungkin terlalu cepat bagimu menanggung beban ini," ucap salah seorang dengan hoodie warna hitam dan tatapan mata yang mencekam.
"Sepertinya sih begitu! Anak lalat tertangkap ya, aku makin suka melihat semuanya menjadi serakah. Saling membunuh, saling menghancurkan, bahkan saling menyerang satu sama lain. Hahahaha, lanjutkan!" ucap seorang dengan rambut acak-acakan berwarna merah, dengan masker penutup mulut dan hoodie pandanya.
"Cih, kalian semuaaa! Lepaskan aku sekarang, jangan main-main," ucapku dengan nada kesal bercampur amarah yang memuncak.
"Bagaimana ini, apa aku harus menyerang mereka sekaligus, tapi risikonya sangat besar. Bisa jadi Yuuki dalam bahaya disana!" ucap Taka dalam hati.
"Jangan hiraukan aku kawan, serang mereka sekaligus, aku akan mencari cara untuk membebaskan diri dari jeratan pengikat bayangan ini," ucapku dengan lantang pada Taka saat itu.
EAAARRGGHH
-to be continued-
______________________________________
Obrolan pojok bawah:
Sekali lagi Author meminta maaf atas update yang terlalu lama, jadi nikmatilah kisah selanjutnya, semoga kalian suka dan berkenan meninggalkan jejak kalian dengan vote cerita ini sampai akhir....
See you semua, kita berjumpa lagi di chapter selanjutnya, semangat ^^
-Terimakasih ~ Sankyuu-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top