Chapter 23: Pertunjukan Kita Dimulai

Sifat manusia berbeda-beda namun semua manusia pasti merasakan amarah, kebanggaan, iri, malas, hawa nafsu, keserakahan, kesombongan dalam diri mereka.

Saat semuanya menguasai jiwa manusia mereka akan berada di jalan kesesatan dengan segala ambisi yang mereka punya.

Bahkan membunuh dan melakukan hal kriminal lainnya dianggap hanya angin lalu saja yang sudah biasa dan lumrah buat sebagian orang.

Jiwa yang rapuh tanpa harapan perlahan-lahan menguasai semua yang kita miliki bahkan kesadaran kita sendiri akan direnggut begitu juga nyawa.

Dan,
Pada saat itulah Akuma mulai menguasai jiwa para manusia...

Kekuatan tanpa batas yang bisa menyangi para malaikat akan mereka miliki dengan mudah dan sebagai bayarannya mereka yang menggunakan kekuatan Akuma akan menyerahkan segala jiwa dan raga nya hanya untuk tunduk pada Akuma sang raja iblis.

Lengenda selalu menceritakan mereka sebagai 7 Deadly Sins atau yang di kenal juga dengan 7 dosa besar manusia ini adalah sebuah sebutan semata.

Mereka adalah iblis yang terkuat dengan kemampuan setara kekuatan para malaikat. Kekuatan yang luar biasa dan membuat semua akan terbelalak atau pun juga ketakutan.

Namun, pasukan kali ini berbeda. Sebuah pasukan yang di ciptakan oleh Akuma sebagai prajurit yang selalu setia tunduk maupun patuh terhadap segala perintah. Kekuatan mereka sangat luar biasa, bahkan bisa menyaingi kekuatan para malaikat.

Dan,
Mereka menyebut dirinya sebagai Freiheit atau juga 'Kebebasan'.

Dengan kekuatan yang diberikan mereka bisa dengan bebas melakukan apa yang mereka inginkan mulai dari kekuasaan, kekuatan yang tiada batas maupun hal lainnya.

...

"Minggir kau! Aku duluan yang masuk ke dalam," ucap salah seorang pria paruh baya dengan tas jinjing di tangan kanannya.

"Apa-apa'an kau pak tua, mengalah sedikit kepada anak muda seperti kami," sahut anak remaja yang berdesak-desakan saat memasuki pintu kereta.

"Yang benar saja, aku duluan yang berhak masuk ke dalam. Minggir kalian," seorang wanita mendorong dari arah belakang.

'Tidak, sesak sekali bisa-bisa kehabisan nafas kalau aku masih ada disini' ucap Yuuki yang saat itu sedang terjebak di pintu kereta.

Semua orang menggila, mereka menjadi liar tak terkendali. Otak mereka seakan tercuci akan hal yang membuat mereka menjadi egois dan tak mau mengalah sama sekali.

Bukan hanya mereka bahkan sebagian orang yang berada di stasiun kereta tersebut mulai bertingkah aneh dan liar. Mulai memukul satu sama lain bahkan ada juga pertumpahan darah dimana-mana.

"Hahaha, pemandangan yang sangat bagus sekali ya! Aku suka saat-saat seperti ini, jadilah liar seliar hewan buas," ucap seseorang berjaket dan tak lupa mengenakan tudung kepalanya hingga menutupi sebagian wajahnya.

Cipptt

"Tugasku disini sudah selesai Tuan. Laporan selesai, Hihihi" sambung seorang misterius itu yang sedang berbicara menggunakan alat komunikasi.

"Anak pintar, selanjutnya aku serahkan padamu!"

"Baiklah, Tuan. Tugasmu mutlak bagi kami" ucapnya sambil tersenyum menyeringai dari raut wajahnya.

Sementara, itu semua orang semakin lama semakin menggila, akal sehat mereka seakan tidak ada lagi. Mereka semakin liar dan tak tak bisa berpikir jernih sama sekali.

Perlahan-lahan tubuh mereka mulai mengalami keanehan dan sedikit kejanggalan. Kulit mereka memerah dan sedikit menghitam. Entah perubahan apa yang terjadi kepada mereka saat itu, akan tetapi ini jelaslah sangat aneh terasa mengingat dari tingkah mereka yang mulai aneh dan liar. Hingga kini mereka menjadi semakin aneh dengan kulit yang memerah kehitaman menjalar keseluruh tubuh mereka.

'Heh! Apa yang terjadi, mereka semua menjadi aneh. To-tolong aku...' ucap Yuuki yang masih berada di antara kerumunan orang yang masih berdesak-desakan.

"Andai kakak ada disini, to-to...long aku kak!" nafas yang mulai tersengal-sengal terdengar dari hidung maupun mulut kecil Yuuki.

...

-Akira POV-

Sementara, itu di tempat lain aku dan Takahiro sedang asik berada di dalam sebuah gedung game center. Saat sedang asik bermain aku seperti mendengar teriakan Yuuki sekilas dalam benakku.

'Kak, to-to...long a-aaku'

'To-tolooongg'

'Heh yang benar saja!' ucapku dalam hati dengan ekspresi wajah yang kebingungan dan itu terlihat jelas sekali.

"Ada apa Akira? Apa kau merasa tak enak badan," tanya Takahiro saat itu sambil menoleh memperhatikan raut wajahku yang telah dipenuhi oleh kucuran keringat jagung.

"Aku barusan merasa Yuuki memanggil namaku dan meminta tolong. Firasatku rasanya tak enak sekali! Ayo temani aku mencari Yuuki, aku takut akan terjadi apa-apa," sahutku yang mengajak Takahiro untuk mengikuti dirinya mencari Yuuki.

"Oke, tapi seingatmu terakhir kali sebelum kau meninggalkan rumah dan berada di tepian sungai kira-kira Yuuki pergi kemana hari ini?" tanyaku Takahiro padaku untuk lebih memudahkan dalam pencarian.

"Seingatku dia hari ini pergi jalan-jalan bersama teman sekolahnya. Sekitar jam 9 pagi setelah aku keluar rumah dan tak lama dia juga pergi jalan-jalan ke luar. Aku baru ingat dia menuju stasiun  kereta yang tak jauh dari sekitar sini, kita masih sempat!" Aku mulai bergegas berdiri dan mulai meninggalkan tempat ini.

"Baiklah, aku akan membantu menemukan Yuuki. Serahkan saja padaku," sambung Takahiro.

'Cih! Aku merasakan hal yang buruk terjadi disana. Bertahanlah Yuuki kakak akan segera sampai disana' ucapku dalam hati sembari berlari dengan cepatnya.

Aku berlari sekuat tenaga yang aku punya. Berharap semua belum terlambat untuk di atasi sebelum ada sesuatu yang tak di inginkan segera datang.

TUNGGU AKU YUUKIIIIIIII...

Dan terlihat juga beberapa orang berdiri di atas atap gedung bangunan yang tak terlalu tinggi dan tak lupa jubah panjang mereka berwarna hitam.

"Wah... Wah... Sepertinya ada pengganggu ya! Apa mereka tak kapok sama sekali ya Kapten?"

"Biarkan saja mereka Naki, sekarang saatnya kita bertugas. Bersiaplah dan nikmati sensasi nya hari ini," ucap pria berjubah hitam dan wajah yang di tutupi oleh tudung kepala.

"Baiklah Kapten!"

"Kita urus pasukan yang akan datang selanjutnya. Ayo pergi dari sini!" ucap orang berjubah hitam itu,sembari berbalik arah dan mulai melangkah.

"Siap"

...

-Akuma POV-

"Wah, ternyata permainan sudah dimulai lah! Aku sangat menikmati dengan suguhan yang luar biasa ini, kalian memang pasukan terbaik yang aku miliki. Tidak sia-sia aku memberikan kalian kekuatan yang sama seperti yang bocah itu gunakan! Hahahahaha" ucapku yang tertawa lepas melihat semua kejadian yang ditimbulkan lewat layar monitor raksasa.

Semua semakin menarik saat mereka saling bertarung, dan maka keinginan ku akan segera terwujud sesuai yang aku inginkan. Keinginan yang telah lama terpikirkan dalam otakku, dan saat itu tiba kita akan lihat betapa menyedihkan semua yang akan ku tatap.

Dunia yang suram tanpa cahaya itulah dunia yang aku inginkan, dunia dimana aku bisa melihat mereka yang pasrah akan keadaan, pasrah kepada kemampuan yang mereka miliki.

"Aku menunggu sekali pertarungan antara mereka, saling menghancurkan dan saling menghabisi karena harga diri," Aku menyeringai dengan wajah yang penuh kegirangan.

-to be continued-

______________________________________

Obrolan Pojok Bawah:

Author: Terimakasih buat kalian semua yang masih setia menunggu kelanjutan cerita ini. Mungkin cerita ini akan berakhir sekitar 10 chapter lagi atau lebih dari sepuluh, aku harap kalian mengikuti sampai akhirnya. Jangan lupa tinggalkan voment kalian ya, aku tunggu kehadiran kalian semua...!!!

-Terimakasih ~ Sankyuu-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top