Chapter 22: Show Time!

"Sedikit hiburan akan sangat mengasyikan, ya! Aku ingin melihat sejauh mana kekuatan para Akuma Hantā untuk memburu dan menghabisiku dengan kekuatan mereka semua.

Ini terasa mengelitik dalam batinku, semakin menarik saja mereka berdua. Mungkin inilah saatnya kalian mulai aku bangkitkan dari tidur panjang kalian, hahahah!"

Bersiap atau tidak tirai pertunjukan akan segera dibuka, dan berharap dapat memberikan sebuah kejutan di akhir pertunjukan....

Berjuanglah hingga detik terakhir, dan saat itu tiba berjuanglah sebisa mungkin untuk detik terakhir.

"Bersiaplah kalian semua, aku butuh kekuatan kalian untuk membuat permainan ini semakin menarik lagi! Kini aku sudah merasa sedikit terhibur, hahahaha!

Ciptakan lah pertunjukan yang sangat menarik di akhir pertunjukan ini! Sebelum pertunjukan ini berakhir,"

"Siap yang mulia. Perintahmu adalah mutlak bagi kami semua!"

"Laksanakan perintahku! Kita buat pertunjukan yang menakjubkan untuk mereka semua, hahahaha...

Dan saat waktunya tiba tunggu aku disana sang AKUMA HANTA, Mamoru Akira... HAHAHAHA"

...

Apa kau pernah mendengar kisah antara Iblis yang akan menghancurkan dunia, dan Malaikat yang berperang untuk melindungi dunia yang damai ini dari ancaman para iblis.

Dahulu, para Iblis mencoba menguasai tempat yang disebut dengan Eine Oase der Ruhe. Mereka ingin menghabisi seluruh Malaikat yang menjaga tempat yang damai itu.

Jika disaat para Malaikat telah tiada maka tak akan ada yang menghalangi mereka lagi untuk menguasai seluruh dunia. Akhirnya itu membuat para Malaikat mulai menjaga Eine Oase der Ruhe dari jangkauan para Iblis.

Ribuan malaikat berbondong-bondong berkumpul disuatu tempat dimana dia akan memusnahkan para kaum Iblis, mereka menjaga tempat yang damai itu dari jangkauan para Iblis yang berniat jahat. Tapi, kaum Iblis dengan semangat yang gigih dan penuh hawa nafsu merasa tertantang untuk mengalahkan para kaum Malaikat.

Pertempuran yang tak dapat dihindarkan di antara mereka, kekuatan untuk melindungi dan kekuatan untuk menghancurkan dan mengambil alih dunia yang damai ini.

Serangan para ribuan Malaikat mampu membuat sebagian Iblis tak berdaya akan kebasan sayap yang menjuntai di kedua sisi.

Namun, ada satu malaikat dengan hawa nafsu yang paling menggebu-gebu di antara seluruh Malaikat, yaitu dia mempunyai hawa nafsu yang sangat besar dari Malaikat lainnya.

Dia mampu mengalahkan para kaum Iblis dengan kekuatan yang dia miliki hanya dengan sendirian. Malaikat yang terkuat tapi karena kekuatannya dia di kuasai oleh hawa nafsu yang semakin membuat sisi kebaikan dari jiwanya semakin gelap.

Dan, pada akhirnya kegelapan mampu menguasai seluruh dirinya untuk mengikuti hawa nafsu yang akan menuntun dirinya untuk melakukan apa yang dia inginkan.

Pada akhirnya dia di usir dari tempat yang pernah dirinya tinggali yaitu
Eine Oase der Ruhe.

Dan, disaat hawa nafsu telah menguasai seluruh jiwanya yang suci itu, dia sekarang berubah menjadi seorang yang disebut...

Akuma

...

-Akira POV-

Groookkk

Sinar matahari mulai menyelinap dibalik jendela yang di tutupi oleh godren, kicauan burung mulai berkicau di pagi yang lumayan cerah buat melakukan aktifitas pada hari minggu seperti ini.

Tapi, itu tidak berlaku buat diriku. Justru di hari libur aku bisa dengan bebas menghabiskan sebanyak waktuku hanya untuk tidur seharian didalam kamar.

Groookkk

"Pasti masih tidur! Baiklah, ini saatnya tugasku, tugas paling mulia. Hihihihi

Bersiaplah kakak tunggu kehadiran ku disana," ucap perempuan berambut putih dan bola mata berwarna biru laut yang tak lain dan bukan adalah Yuuki.

"Hoaaamm! Aku masih ngantuk sekali, ini kan hari minggu aku mau tidur lagi seharian di kamar...." Aku kembali menutup kedua kelopak mataku dan kembali ke dunia fantasi tiada batas.

Ckreekk

"Kakak... Bersiaplah buat bangun dari tidur panjangmu hari ini!!" muka Yuuki terlihat sedang senyum menyeringai lebar dan aura negatif mengelilingi setuju tubuhnya.

"Hahahaha aku suka adegan menyiksa kakak seperti ini," sambung Yuuki sembari perlahan mendekat ke arah Akira yang masih nyenyak tertidur di kasur yang sangat empuk.

"Banzaaaiii"

Bugh

Huweeekk

"Isi perutku berguncang rasanya mau mun...."

Huweeeekkk

"Tidaaaaakkkkkk," teriak Yuuki saat kakaknya muntah tepat di hadapan dirinya yang saat itu telah memukul perut kakak nya dengan satu kali kepalan tinju.

"Kakak mengotori bajuku......"

UWAAAAAAAAAAAAA

"Bajuku kotor...."

Bugh

Baam

"Cu-cukup Yuu..."

Uweeeeekkk

"Astaga perutku berguncang, aku tak merasakan apa-apa la...."

Uweeeeekkkkk

"Kakak hentikaaaaannnnn atau tidak aku memukulmu lebih keras lagi..."

Hari libur tersial yang pernah ada untuk satu hari ini. Aku hanya butuh istirahat saja, tubuhku mulai merasa lelah.

Tapi jika sendirian di dalam kamar Yuuki pasti akan menyuruhku untuk sekedar menghabiskan waktu jalan-jalan keluar rumah.

"Aahh..."

Keluhku yang saat itu berjalan keluar rumah dan entah harus kemana. Aku mulai merasa bosan harus melakukan apapun, dan tak ada yang menarik buat aku lakukan.

"Aku bosan! Apa tak ada hiburan untuk hari ini, tubuhku lelah sekali rasanya...." ucapku yang saat itu mulia berjalan ke arah tepi sungai yang di kelilingi oleh padang rerumputan.

Drap

"Hemm...."

"Ternyata kau ada disini ya..." ucap Takahiro yang melihatku sedang berbaring di padang rerumputan hijau tepi sungai.

"Ehh, ternyata kau ya!" ucapku yang masih berbaring di reremputan hijau dan Takahiro sedang duduk dengan santai di sebelahku.

"Hahaha, ada apa gerangan kau sendirian di tempat ini," ucap Takahiro yang sembari mulai ikut berbaring di sebelah yang menikmati semilir angin yang berhembus.

"Apa kau memikirkan kejadian waktu itu, Akira!" sambung Takahiro yang saat itu sedang bertanya terhadap Akira.

"Hemm, sepertinya kurang lebih begitulah. Aku cuma penasaran apa sebenarnya tujuan Heiwa Dantai atau ada hubungannya dengan tujuan Akuma. Apa mereka ada dipihak kita atau malah sebaliknya!?" tanyaku pada Takahiro saat itu.

"Menurutku mereka ada dipihak kita saat ini. Tapi aku juga tak memahami apa tujuan mereka sebenarnya saat ini! Seperti yang kau ketahui mereka juga berusaha menghabisi para bawahan Akuma sama seperti kita berdua lakukan sekarang ini," jawab Takahiro.

"Tapi setidaknya kita berdua juga waspada akan ancaman mereka maupun Akuma yang sewaktu-waktu dapat merepotkan kita berdua! Yosh, apa kau mau ikut aku jalan-jalan sekedar mencerahkan pikiran?" Aku mulai berdiri dan menyodorkan tangan kananku pada Takahiro.

"Boleh juga. Bagaimana kita ke Game Station aku sudah lama tidak bermain disana," ucap Takahiro dan perlahan mulai berdiri dengan menggenggam tangan Akira.

"Oke! Tujuan berikutnya Game Station kami datang."

...

-Yuuki POV-

"Sial, kakak mengotori baruku! Padahal aku hari ini sudah ada janji untuk bertemu teman-temanku. Sepertinya aku akan telat sampai... Awas kau kakak!!!!" ucapku yang sudah rapi dengan pakaian yang sudah berganti dan tak lupa tas jinjing kecil yang ku bawa.

Aku mulai menuju stasiun kereta ke tempat tujuan dimana aku sudah membuat janji bersama teman-teman satu sekolahku. Rencananya sih kami mau ke pusat perbelanjaan, karaoke dan pusat kuliner.

Tapi, setibanya di stasiun kereta sungguh panjang antrian untuk menaiki kereta, dan mau tak mau semua orang berdesak-desakan bahkan di hari minggu seperti ini.

"Yang benar saja! Bagaimana aku bisa masuk kalau semua orang seperti ini. Kalau aku menunggu kereta yang datang selanjutnya pasti mereka akan lama menungguku sampai disana. Apa aku harus berdesak-desakan juga biar dapat tempat di kereta ini!?

Setidaknya aku bisa masuk ke dalam kereta ini sudah cukup. Karena, aku diburu waktu dan aku tak mau teman-teman ku menunggu terlalu lama," ucapku dalam hati yang saat itu menerobos desakan para orang-orang yang tidak sabar untuk masuk ke dalam kereta.

"Fufufu, mereka liar juga ternyata ya! Teruslah seperti itu, aku sangat menyukainya!? Tugasku disini sudah selesai, fufufu" ucap seseorang yang mengenakan hoodie dan tak lupa tudung kepala itu menutupi sebagian wajahnya.

Semua orang seperti terdorong rasa hawa nafsu yang besar dan tak ingin saling mengalah satu dengan lainnya. Tingkah mereka mulai aneh sekali saat itu, ada yang saling memukul bahkan saling menendang.

Seperti ada aura yang negatif di sekitar mereka berada, pikiran mereka sama sekali tak jernih. Mereka semakin liar dan lebih liar lagi, dan bahkan petugas stasiun kereta mencoba memisahkan mereka namun peringatan itu tak di dengarkan oleh mereka.

Apa yang sebenarnya terjadi!?

-to be continued-

______________________________________

Obrolan pojok bawah:

Author: Akhirnya selesai juga. Aku hampir sedikit kebingungan untuk chapter yang satu ini, tadinya mau menceritakan lebih banyak tentang Akuma tapi aku rasa nanti di chapter selanjutnya mungkin akan lebih banyak ku ceritakan mereka semua! Aku harap chapter ini tidak mengecewakan kalian semua ya, jika terdapat kesalahan aku minta maaf. Jangan lupa voment ya :)

-Terimakasih ~ Sankyuu-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top