Chapter 21: Heiwa Dantai
-Akira POV-
"Perkenalkan namaku Sarutobi Naki. Kau tak akan ku biarkan lolos dari tempat ini!"
Eaaarrgghh
Zraatss
"Yahuuuu...!!!"
Wajah lelaki itu terlihat senang sekali. Seakan menikmati sekali setiap serangan yang di lancarkan kepada Iblis itu.
"Siapa sebenarnya orang ini! Kemampuannya lumayan hebat dari kami berdua." Gumamku dalam hati saat itu melihatnya dan aku hanya bisa terdiam.
"Boleh juga kemampuan orang ini. Astaga, aku terpana saja melihatnya berjuang sendirian" ucap Takahiro saat itu "Ayo Akira, jangan berdiam diri! Kita juga harus ikutan"
"Ehh, baiklah" ucapku yang saat itu tersadar dari lamunan
Zraatsss
"Wah, boleh juga si rambut putih ini. Hehehehe" ucap orang yang bernama Naki itu
Aku hanya sedikit tapi tersenyum saat dia berkata seperti itu. Dia selalu memperhatikan diriku walau sedang fokus bertarung.
Aku hanya bisa melihat gerakan yang yang lincah seperti seekor kera yang bergerak kesana kemari. Sungguh luar biasa sekali saat dia bertarung.
"Aku tak akan kalah melawan kalian semua."
Semangat di dalam dadaku terasa berkobar, memberikan tenaga yang lebih untukku melawan mereka. Walau, tubuh ini mulai terasa lelah menghadapi mereka semua.
Namun...
"AKU TAK AKAN KALAAAHH"
Bugh
"Eeaarrggh, rasakan hantaman keras dari pukulanku ini." ucap Takahiro yang semangat membawa melawan para iblis itu
"Mundur semua! Pekerjaan kalian cukup sampai disini,"
"Baiklah, Tuan."
Semua pasukkan iblis itu mulai menghilang dari hadapan mereka bertiga. Menghilang tanpa jejak dari pandangan mereka, entah apa tujuan mereka sebenarnya.
"Ehh, mereka semua hilang. Apa tujuan mereka sebenarnya" ucapku saat itu.
"Saatnya aku pamit, sampai berjumpa lagi. Yahuuuu!"
"Ehh, tunggu!"
Orang yang bernama Sarutobi Naki sudah menghilang bergelantungan seperti seekor kera yang ada dipohon.
Rasa penasaran mulai menggelitik dipikiranku siapa dia sebenarnya.
Dan apa maksudnya dengan Heiwa Dantai. Apakah mereka semacam kelompok atau organisasi rahasia seperti itu kah.
"Ayo kita kembali ke sekolah lagi Taka?" ajakku saat itu.
"Baiklah"
...
5 tahun yang lalu
Disuatu tempat yang dicemari aroma bubuk mesiu, suara senjata yang memekakkan gendang telinga mampu membuat siapa saja mendengar merasa berteriak atau juga bisa tuli.
"Ayo tembak makhluk itu?"
Para pasukan yang mengenakan seragam yang rapi dengan berbagai macam senjata mereka gunakan. Mereka membuat dinding pertahanan untuk melawan ancaman serangan para makhluk aneh itu.
"Meriam siap!"
"TEMBAAAKKK"
Booomm
Suara tembakan meriam menggema dari berbagai arah. Tapi, semua makhluk aneh itu tak terhenti satu langkah pun dan masih tetap berjalan maju ke depan. Benteng pertahanan paling depan sudah terasa tidak aman lagi. Para petugas yang berjuang masih menembakkan meriam itu.
"Komandan! Jumlah mereka semakin banyak. Apa yang akan kita harus lakukan?"
"Iya komandan. Pertahanan pertama hampir mereka tembus dan penjagaan harus dijaga lebih ketat lagi!"
"Ayo tambahkan serangan. TEMBAAAAAKKK!!!"
Booooommmm
Zraaaakk
Baatss
Hanya ada seorang bocah yang tidak berdaya, terduduk dengan raut wajah ketakutan setengah mati. Wajahnya dipenuhi oleh keringat yang mengucur dengan derasnya, bagai aliran mata air.
"Kumohon! Jangan sakiti anak itu."
"Bicara apa kau makhluk lemah dan payah! Entahlah kau dari sini..."
Zraatss
Seketika aku hanya bisa terdiam dengan wajah yang sangat ketakutan. Penuh rasa takut menyelimuti jiwaku, rasa ingin melawan tapi nyatanya aku tidak bisa apa-apa.
"Egghh"
Kesal, marah, sedih, tak terima semua orang yang dia sayangi perlahan terbunuh oleh ulah makhluk aneh itu yang bernama Akuma atau juga disebut sebagai Iblis.
Mereka membunuh dan membantai semua orang yang ada di kota ini. Bahkan para penjaga yang sudah menghentikan langkah mereka untuk masuk lebih jauh lagi tak ada artinya bagi para Iblis itu.
"Egghh!!! Aku tak akan membiarkanmu melukai semua orang yang aku sayangi," ucapku dengan raut wajah ketakutan dan penuh dengan air mata yang membanjiri muka.
"Bicara apa kau bocah bodoh!"
Tubuhku terpental jauh oleh satu tendangan keras yang menghujam perutku. Bukan hanya itu saja, tulang di dalam tubuhku terasa seperti beberapa bagian yang patah.
"Aww, sial! Aku tak bisa bergerak dengan bebas," ucapku dalam hati sembari menahan sakit.
"Hanya seperti ini kekuatan bocah yang cuma bisa omong kosong belaka! Hahahaha"
Iblis itu tertawa kegirangan, melihat setiap raut wajah manusia yang mulai pasrah dan tidak ada cahaya harapan lagi bagi mereka. Ribuan nyawa tidak berdosa siap untuk dibunuh di tempat ini.
"Hemm! Hei bocah. Apa kau butuh bantuan?"
Suara seseorang kini sedang menyapaku. Orang yang mengenakan jubah serba hitam, dan hanya mata merahnya yang bersinar dibalik jubah hitam itu.
"K-kau siapa?" tanyaku dengan ekspresi kebingungan pada orang itu.
"Kau tak perlu bertanya. Sekarang lihat saja dari sini! Aku akan menghabisi mereka semua di depan matamu"
Draaapp
"Ehh! Hei, jangan bertindak gegabah seperti itu, mau tak akan bisa melawan mereka semua..."
Bahkan ucapanku sama sekali tidak diperdulikan oleh orang itu. Dia tetap berlari mendekat ke arah dimana para iblis itu sedang berkumpul disana.
Zraaattsss
Jrash
Batss
Aku terpana, terdiam tanpa berkata sedikitpun. Mulutku bungkam dan aku hanya melihat orang itu menghabisi sebagian Iblis itu sendirian dengan kekuatan yang dia miliki.
Zraatss
"Dan untuk yang terakhir..."
Jrasshh
Semua kawanan Iblis itu telah dihabisi orang itu sendirian. Para penduduk kini bisa terselesaikan, walau ada beberapa penduduk yang terluka yang cukup parah.
Bahkan, nyawaku tertolong.
"Kau masih bisa merasakan tubuhmu?"
"Sedikit. Rasanya seperti tulang-tulangku mulai patah semua"
Dan tidak lama tubuhku ini lemas dan tidak berdaya. Mataku mulai menutup perlahan dan aku mulai tidak sadarkan diri.
Saat aku terjaga dan aku sudah ada disuatu tempat yang berbeda. Orang berjubah itu menolongku dari serangan para Iblis.
"Di-dimana aku sekarang?"
"Kau sudah ada di tempat yang aman sekarang. Tak usah khawatir lagi! Nyawamu tertolong," ucap orang berjubah hitam itu padaku dan tidak lupa dia mengatakan sesuatu "Apa kau ingin membalaskan semua dendammu pada Iblis itu? Apa kau mau menghabisi mereka dan menyelamatkan dunia ini dari Iblis itu?
"Iya, aku mau"
" Bergabunglah bersamaku. Kita kalahkan mereka semua dan jadilah sekutuku"
Mulai hari itu dendamku pada para Iblis segera terwujud. Aku mulai bergabung dengan kelompok yang mereka sebut Heiwa Dantai.
"Akan ku akhiri semua kegilaan di dunia ini, dan tak akan ku biarkan kau para Iblis itu berulah"
...
"Ugghh, lelah sekali rasanya. Tubuhku terasa pegel sekali," ucap Akira yang sedang meregangkan tubuhnya.
"Iya, aku juga merasa pegal. Mereka tak ada habisnya," sambung Takahiro.
"Tapi aku tak habis pikir! Orang tadi lumayan hebat. Hanya dia sendirian saja sudah bisa mengalahkan para iblis yang sedang menyerang tadi" sahut Akira saat itu "Tapi apa itu Heiwa Dantai? Dan siapa sebenarnya orang bernama Sarutobi Naki itu!?"
Semua masih menjadi misteri dan belum terungkap siapa itu Heiwa Dantai. Apa mereka ada dipihak kita atau malah sebaliknya sebagai musuh.
Setidaknya kedamaian dunia sekarang aman dari ulah para Iblis itu. Setidaknya korban yang berjatuhan tidak ada sama sekali.
Dan, ditempat yang berbeda Akuma sedang merencanakan sesuatu yang tidak diketahui apa rencana selanjutnya.
"Apa sebaiknya aku bangkitkan mereka sekarang, ya!? Pasti pertunjukan ini akan menghibur sekali. Hihihihi"
Pertunjukan yang akan menghibur saat tirai ini mulai dibuka lebar, dan nikmatilah kisah selanjutnya...
-to be continued-
______________________________________
Obrolan pojok bawah:
Author: Egghh, pegal sekali. Akhirnya Chapter 21 selesai juga walau telat publish. Di cerita ini ada sepenggal kisah tentang Heiwa Dantai, buat yang belum baca silahkan di baca ya!? Aku tunggu voment kalian semua :)
Semoga terhibur...
Akira: Tunggu kisah selanjutnya ya, aku dan Author Edo pamit. Babay :)
-Terimakasih ~ Sankyuu-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top