Chapter 2: Re:Life

Sebuah ruangan yang selimuti cahaya remang-remang dengan layar yang lebar terpampang disana. Terdapat seseorang yang tengah duduk disana melihat ke hadapan layar raksasa.

"Ruang ini terasa hampa, hanya aku sendiri disini. Apa tak ada yang menarik untuk aku lakukan" keluh seseorang itu dengan menundukkan wajahnya ke meja

Dengan merasa bosan orang itu mengeluh karena tak ada yang dapat dilakukannya disebuah ruang yang besar tapi hanya seorang diri dan tanpa hiburan.

"Hembb, rasanya sedikit membosankan ya. Bagaimana kita buat sedikit permainan. Dan permainan kini kita mulai sekarang" ucap seseorang yang duduk sambil menatap ke hadap layar raksasa

"Play The Game, START" ucap orang itu

Klik

...

'Lucu sekali ya, apakah aku berakhir tragis seperti ini' gumam Akira yang memandangi langit

Suhu tubuh yang kini terasa dingin, pandangan yang kini semakin lama semakin kabur. Nafas yang memburu seakan tak ada lagi oksigen yang dapatku hisap. Tubuhku yang bermandikan darah membasahi sebagian seragam sekolahku. Mungkin ini akhir suratan takdirku.

"AKIRAA. BANGUN...!!! KAU JANGAN MATI BODOH" teriak Takahiro yang menahan tubuhku untuk bersandar dengan air mata Takahiro yang menetes dipipiku

"Akira-kun bangunlah, jangan membuat aku dan Taka-kun cemas" sahut sachiko sambil mengoyang-goyangkan tubuh Akira dengan mengeluarkan air matanya

Kasihan anak muda itu...
Dia rela menolong lansia yang terjebak disana...
Dia hebat, menyelamatkan lansia itu dengan gagah berani...
Suara orang-orang yang terdengar di telingaku sedikit samar-samar.

'Apakah aku telah berbuat baik hari ini Tuhan' gumam Akira dengan kondisi yang semakin lama semakin menurun

Tuuuuiiiiinnnnggg... Tuuuiiiiinnnggg...
Suara sirine terdengar dari kejauhan beberapa orang datang menggunakan seragam lengkap saat itu. Seperti para petugas polisi yang datang ketempat kejadian perkara.

Minggir... Minggir... Minggir...
Suara dari kejauhan mendekat dikeramaian orang-orang yang berdiri disekitar kejadian.

"Kasih jalan, Kasih jalan" ucap salah seorang anggota polisi yang datang mendekatiku

"Semuanya mundur, jangan ada yang mendekat kemari. Kecuali, kami petugas" ucap lagi salah seorang anggota yang lain

Salah satu anggota memasang garis kuning agar orang-orang tidak terlalu mendekati lokasi kejadian. Salah seorang memfoto lokasi kejadian, dan yang lain memeriksa korban kecelaka'an

"Kalian berdua minggirlah sebentar. Biar kami sebagai pihak yang berwajib mengurus teman kalian ini" ucap pemimpin para anggota polisi

"Tapiiii" ucap Takahiro yang tak mau beranjak dari tempat kejadian

"Sudah Taka-kun ayo kita menjauh dari sini" ajak Sachiko dengan air mata yang masih menetes menahan kesedihannya

"AKIIIRRRAAAA" Teriak Takahiro dengan kencang

Seketika suatu cahaya yang terang bersinar. Memancarkan cahaya nya dihadapan Akira yang telah tergeletak tak berdaya.

"Cahaya ap..." ucapan para petugas polisi itu terhenti

Waktu seakan berhenti seketika. Semua orang yang berada disana seakan seluruh tubuhnya kaku layaknya sebuah patung.

"Wah... Wah... ayo kita mulai sekarang permainannya" ucap orang yang berada dibalik layar raksasa dengan senyuman lebar

Klik

Srrruuuutttt...

Srrriiiinnnggg...
Cahaya yang berkilau itu membuatku ingin membukakan mata yang sudah seharusnya tidak terbuka lagi.

"Cahaya apa yang menyilaukan mata itu?" Tanya Akira yang sedikit kebingungan saat dia terbangun

"Hei nak, selamat datang. Di duniamu yang baru" terdengar sebuah suara diruangan itu

"Si.. si.. siapa kau!" Tanya Akira yang semakin bingung dengan keada'an ini

"Hei, Hei. Jangan takut wahai anak muda. Aku hanya cuma ingin menolongmu saja. Kau bisa panggil aku Mr.A" suara itu mencoba membuatku untuk tetap tenang

"Bagaimana aku tidak takut. Bahkan aku sekarang tak tahu ini tempat apa" jawab Akira saat itu dengan ekspresi yang sedikit kebingungan

"Tenang saja aku tak ingin berbuat apa-apa padamu, percayalah padaku" Mr.A itu mencoba membuatku semakin tenang akan perkata'annya

"Oke, aku akan coba percaya padamu untuk saat ini" sahut Akira

"Hahaha, jawaban itu yang ingin aku dengar darimu" sedikit tertawa kecil agar suasana semakin cair

"Namamu Mamoru Akira kan" tanya Mr.A

'Bagaimana dia bisa tahu namaku. Padahal baru saja kami saling berbicara' gumam Akira

Seribu tanya terbesit di pikiranku tentang siapa Mr.A ini sebenarnya dan apa yang dia inginkan sekarang ini.

Ku coba melihat ke bagian tubuhku yang saat itu bercucuran darah. Tapi, alangkah terkejutnya diriku yang ku lihat semua bersih tanpa noda darah dan tubuhku yang terluka kini kembali seperti semula.

"Kenapa! Kau bingung sekarang ya. Khu... Khu... Khu..." tanya Mr.A padaku dengan sedikit tawa

"Sebenarnya aku ini sudah mati atau belum sih. Seingatku aku tertabrak kereta yang melaju dengan kencang. Tubuhku saat itu terluka dan bermandikan darah" jawab Akira

"Sudah kuduga jawabanmu seperti itu Akira. Memang kau sudah mati namun aku memberikanmu kehidupan satu kali lagi, tapi dengan satu syarat" Mr.A meminta satu syarat sebagai balasan karena telah menolong Akira

"Lantas apa yang kau inginkan dariku Mr.A?" Tanya Akira

"Kau akan bermain dalam permainanku dan bekerja padaku sebagai Akuma Hunter (Pemburu Iblis)  apa kau sanggup Akira?" Tanya Mr.A kepada Akira

"Apa!"

Akira terkejut bukan main bagaimana bisa seorang manusia biasa dapat memburu para iblis. Manusia yang tak mempunyai kemampuan apa-apa dan kini aku disuruh untuk melawan dan mengalahkan para iblis demi keinginan Mr.A, permainan gila macam apa ini.

"Ya, hanya itu yang akan kupinta darimu. Tidak lebih dari itu" ucap Mr.A

"APA KAU SUDAH GILA YA! MANA BISA AKU YANG HANYA MANUSIA BIASA SEPERTI INI MELAWAN PARA IBLIS DENGAN TANGAN KOSONG DAN PERMAINAN GILA MACAM APA INI" teriak Akira dengan kesalnya

"Jangan khawatir dengan semua itu Akira. Lagi pula ini bukan permainan yang gila kok. Khu... Khu... Khu..." jawab Mr.A

'Apa yang dia rencanakan saat ini' batin Akira bertanya

"Baiklah. Tanpa berlama-lama dan basa basi, mendekatlah ke hadapan layar raksasa yang kau lihat disana. Disana terdapat sebuah Weapon yang berbentuk sarung tangan, itu adalah Weapon Gear" ucap Mr.A yang membimbing Akira kehadapan layar raksasa tersebut

"Untuk apa benda ini?" Tanya Akira yang merasa kebingungan

"Itu adalah sebuah alat yang dapat kau gunakan saat bertarung memburu para iblis. Benda itu dapat berubah bentuk sesuai dengan perintah sang penggunanya dengan satu syarat" kata Mr.A

"Syaratnya apa?" Tanya Akira yang masih merasa kebingungan

"Benda itu dapat berubah menjadi senjata yang kau inginkan, saat kau dapat mengalahkan para iblis satu persatu. Cuma itu saja" jawab Mr.A

"Baiklah kalau begitu" ucap Akira

"Senjata ini akan aktif ketika radarnya memberitahumu akan keberadaan iblis. Aku akan membimbingmu sebagai operatormu untuk membasmi mereka para iblis, pecahkanlah teka-teki dan temukanlah pemimpin para iblis itu. Hahaha" ucap Mr.A

Akira mendekati Weapon Gear dan mencoba memasangnya ke bagian tangan kanannya. Seketika itu...

Srriiiinnnggg...
Cahaya yang menyilaukan mata itu bersinar kembali.

Saat aku perlahan membuka mata betapa mengejutkan diriku saat itu, jelas aku terbangun dan sedang berbaring di ranjang tempat tidurku yang masih menggunakan seragam sekolah lengkap yang agak lusuh. Namun, kucuran darah yang sempat mengotori bajuku tidak ada sama sekali.

'Apa aku cuma mimpi ya. Sepertinya begitu sih' batinku berkata sambil melihat sekitar kamarku dan sedikit kebingungan

Tiba-tiba sosok suara yang terdengar seperti Mr.A muncul di dalam bilik kamar Akira.

"Kau sama sekali tak bermimpi Akira. Ini adalah kenyataan yang sesungguhnya. Hehehe" sahut suara Mr.A yang terdengar bergema di dalam kamar Akira

"Heeehhh, ini kenyatan. TIDAAAAAKKKK" teriak Akira

-to be continued-

____________________________________

Pertualangan Akira menjadi pemburu iblis pun dimulai sejak nyawa nya dihidupkan kembali oleh seseorang yang bernama Mr.A orang yang tak Akira kenal sama sekali telah menolongnya. Sebagai gantinya, dia harus mengorbankan dirinya sebagai pemburu iblis. Bagaimana kelanjutannya?

Ikuti terus kelanjutan kisahnya ya. Jangan lupa juga baca NATURAL +. Dan jangan lupa juga untuk terus voment nya ya tinggalkan jejak kalian kawan.

-Terimakasih-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top