Chapter 17: Akuma's Danger
"Persiapan yang semakin matang, dan pada akhirnya dia akan aku dapatkan seutuhnya. Hahaha,"
Suara gelak tawa itu terdengar dari sebuah sisi gelap ruangan yang semua bagiannya gelap diselimuti bayangan dan sunyi tanpa suara.
Sebuah rencana yang bahkan tak akan terpikirkan oleh banyak orang lain sebelumnya. Dengan tujuan dan maksud yang terselubung di dalam nya. Membuat suatu terobosan yang bahkan mengikuti obsesi belaka,
Yaitu...
MEMBUAT DUNIA INI JATUH DI TANGANNYA...
DIA,
ADALAH...
AKUMA (Iblis)
Disaat itulah dunia akan dikuasai oleh para iblis dan bangkitlah ke tujuh iblis terkuat dimuka bumi ini, itulah akhir para manusia akan menikmati sisa kehidupan dan menikmati kesenangan maupun kehidupan damai buat mereka.
Dan sebelum kebangkitan ketujuh iblis itu, aku sebagai Akuma Hanta (Pemburu Iblis) akan menyegel antara dunia manusia dan dunia mereka. Jika gagal, maka mereka akan segera bangkit dari tidur panjangnya...
...
-Akira POV-
Chiipptt
"Hei bodoh, kau dimana! Ada kekacauan di distrik dekat pusat kota. Kemarilah sekarang juga."
"Astaga, apa mereka sepertinya tidak ada habisnya ya. Saat dunia sedang damai ada saja yang membuat onar lagi."
"Bodoh, Cepat bergerak dan jangan mengeluh lagi. Jangan sampai ada berjatuhan korban kembali."
"Iya iya bawel. Aku akan segera kesana."
Setelah perbincangan melalui Handsfree berakhir aku pun mulai bergegas menuju tempat yang ditunjukkan oleh Mr.A berada di distrik dekat pusat kota.
"Cih, dasar iblis sialan. Padahal aku lelah dan ingin istirahat sekarang ini. Apa aku tak punya hari libur lagi sekarang tanpa bertemu dengan kalian semua." Gerutuku saat aku mulai bergegas meninggalkan kamar dan menuju ke pusat kota
Selama perjalanan aku berlarian menuju pusat kota menyusuri jalanan yang saat itu sudah sangat sepi dan hanya di sinari oleh cahaya rembulan yang terang.
Hosh
Drap... Drap...
Aku berlari dengan cepat dan berharap tidak ada korban ketika sampai disana. Semakin dekat aku berlarian menuju distrik yang ada di pusat kota.
"Akira. Hei... Hei... " suara yang memanggil namaku saat aku tengah berlarian
Aku menoleh sedikit ke arah itu dan aku melihat itu adalah Sachiko. Dan aku kaget sedang apa dia malam-malam seperti ini berjalan sendirian di jalanan yang sepi tanpa dilalui oleh orang lalu lalang.
Tapi...
Aku melihat ada sosok bayangan aneh berdiri tepat di belakangnya. Sontak aku menghentikan laju lariku dan segera menuju tempat dimana Sachiko berada saat itu.
Zraatss
Tap.. Tap.. Tap..
"SACHIKO AWAAAASS." teriakku yang saat itu sambil berlarian menuju dimana Sachiko sedang berdiri
"Ada apa Akira-kun!," ucap Sachiko yang perlahan menoleh kebelakang dan betapa kagetnya dia saat melihat sosok menyeramkan dan berteriak kencang "AAARRGGHHH."
"Hehehe, tamatlah riwayatmu gadis muda." Ucap sosok iblis itu yang berlevel bawah atau disebut juga Erdgeschoss
Drap...
"Mode on Tamashi no Kyoumei: Akuma Hanta."
Jubah hitam dengan armor kini siap melindungku saat bertarung.
"Tamashi no Kyoumei: Ken no Tamashi"
Sraatt
Zriinngg
"Aku tak akan membiarkan temanku terluka oleh makhluk seperti dirimu yang rendahan." Ucap Akira yang menangkis serangan dengan pedang "Sebaliknya aku yang akan menghabisi dirimu disini."
Sang iblis terlihat sedikit tersenyum dengan aura yang ingin membunuhnya semakin kuat.
"Coba saja kalau kau bisa menghabisiku, Hahaha." Ujar iblis itu dengan senyuman menyeringai
"Kalau itu maumu akan segera aku selesaikan semuanya disini." Akira mengarahkan pedangnya dan berusaha menghunuskan pedangnya mengarah ke arah iblis itu
EEAAARRGGHHH...!!!
Syuutt
Zraaaashh
Hunusan pedang itu mengenai tepat dibagian dada sang iblis hingga mengucurkan banyak darah membasahi tubuh iblis itu.
Sruutt
"Akhirnya." Raut wajahku terlihat senang saat hunusan pedang itu mampu mengenai tubuh iblis itu
"Mhhh, hanya segitu saja kah."
Tiba-tiba disekelilingku dipenuhi oleh beberapa iblis yang kapan pun siap untuk menghabisi diriku kapan saja. Entah darimana mereka semua datang, yang jelas mereka datang dengan jumlah koloni yang lumayan banyak.
"Jika lengah sedikit aku akan mati terbunuh. Sial, aku terjebak oleh mereka." Ucapku dalam hati sembari mengawasi keadaan sekitarku
"Sachi-chan! Kabur dari sini." Pintaku pada Sachiko agar tak terluka oleh serangan iblis-iblis tersebut
"Ta- tapi Akira. Bagaimana dirimu!," tanya Sachiko dengan terbata-bata
"Pergi cepat dari sini. Tak usah pikirkan diriku! Selamatkan dirimu dan lari semampu yang kau bisa."
Sachiko sekarang pergi menjauh dari lokasi pertarungan atas perintahku. Jika dia masih disini semua akan kacau.
"Hehehe, kau tak bisa kabur nona manis."
Kerumunan iblis itu mengepung semua lini hingga tak ada celah sedikitpun tersisa disana. Bahkan mereka tak membiarkan Sachiko kabur dari tempat ini satu langkah pun.
"Cih, sial! Aku harus bagaimana sekarang."
...
-Takahiro POV-
Drap
"Cih, semoga aku tidak telat untuk sampai kesana." Ucapku yang sedang berlarian menyusuri jalanan menuju distrik yang ada di pusat kota
Tapi langkah kaki ini terhenti saat aku mendengar sebuah suara seperti orang yang sedang berteriak disekitar sana. Padahal sedikit lagi aku hampir sampai di tempat tujuan dan mulai membasmi para iblis itu.
"Baiknya aku bergegas kesana. Semoga aku belum terlambat sampai disana."
Langkah kakiku lanjut berlari kembali menuju ke sumber suara berasal. Tapi saat berlari aku merasa seperti banyak mata yang mengawasi pergerakkanku. Padahal hanya aku saja yang menelusuri jalanan sendirian.
"Apa ini! Auranya sangat berbeda dari biasanya. Apa mereka semua sedang mengawasi diriku dari kejauhan." Gumamku dalam hati
Zrriittss
"Hei kalian semua keluralah dari persembunyian kalian. Aku sudah tahu kalian mengawasi diriku dari sana! Ayo kita selesaikan pertarungan ini segera." Ucapku dengan menundukkan wajahku dan sedikit senyum licik terlihat jelas saat itu "Akashi, pinjamkan aku kekuatanmu sekarang juga."
"Baiklah Tuan Muda."
Sekeliling tubuh Takahiro diselimuti api merah menyala. Kedua kepalan tangannya seperti sudah siap untuk menghabisi mereka para iblis.
"Saatnya permainan kita mulai. Bersiaplah kalian untuk aku habisi. Aku tak punya waktu banyak dan mengotori tanganku."
"Hmm"
Iblis itu hanya bisa mendengus dengan tatapan mata tajam dan tak lupa juga senyum liciknya yang nampak riang gembira.
"Hemmb, nampak nya kau mulai serius untuk melawanku ya, Hehehe."
Syuutt...
"Booomm! Kau mencariku." Ucapku dengan kepalan tangan yang siap mengenai iblis itu
Pooww...
Bangg...
Pukulanku dengan pergerakan secepat kilat. Bahkan, iblis itu kebingungan kemana pergerakkanku selanjutnya. Sulit untuk dia prediksi dan aku harus tetap waspada dengan keadaan sekitar.
"Rasakan itu." Ucapku yang menghujamkan beberapa pukulan yang membuat iblis itu susah untuk bergerak karena tak ada sedikit pun celah.
Pukulan beruntun dengan pergerakkan diriku yang susah dilihat oleh iblis itu. Bahkan jika aku telah mengalahkan satu iblis ini bakal ada iblis yang lain bersiap untuk melawanku selanjutnya.
...
-Author POV-
Sementara itu Akira sedang berhadapan dengan para iblis yang bermunculan setiap dimengalahkan satu atau dua iblis. Bahkan jumlah mereka akan selalu bertambah lebih banyak lagi, hingga Akira sendiri kelihatan sedikit kewalahan.
Hosh
"Mereka bertambah banyak saja tiap kali aku mengalahkannya." Gerutu Akira dalam hati "Apa boleh buat akan aku gunakan sekarang juga."
"Light Sword Saber and Death Gun."
Akhirnya Skill yang dimilikki Akira pun digunakan. Skill yang lumayan cukup kuat untuk melawan musuh dengan jumlah yang banyak seperti ini.
"Ayo kita mulai."
Duuuuaaarr...
Duuuaaaarr...
Suara tembakkan yang dikeluarkan oleh Death Gun mengenai beberapa iblis itu. Bahkan Light Sword Saber juga menebas banyak iblis yang berkumpul di sekitar Akira berdiri.
Jrash
Jraasshh
-to be continued-
____________________________________
Obrolan Pojok Bawah:
Author: Haiiiii, silahkan baca cerita chapter ini ya. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya dengan cara tinggalkan voment kalian semua ya! Selamat membaca semua
-Terimakasih ~ Sankyuu-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top