Chapter 16: Serangan Para Akuma
"Ayo sayang kita pergi kesana?," ucap seorang pria yang tengah menggunakan jaket tebal dimalam yang dingin itu
"Ayo." Jawab sang wanita dengan tersenyum
Mereka berdua berjalan berdua melewati taman yang di tumbuhi pepohonan dan saat itu salju turun sedikit demi sedikit. Udara yang dingin bahkan bisa menusuk langsung kedalam tulang.
Heeaa...
Heeeaaa...
"Ada mangsa lagi ya! Kebetulan aku sangat kelaparan, Hehehe."
Sesosok misterius itu mendesah dan sedang bersembunyi diantara semak-semak yang ada taman.
"Ayo kita duduk disini saja."
Mereka berdua duduk di sekitaran wilayah taman yang ada tempat duduknya. Saat itu memang tidak terlalu banyak orang berada ditaman dan cuma ada beberapa orang yang sedang berlalu lalang saja.
Greesshh
"Suara apa itu?,"
Lelaki itu melihat ke kiri dan kanan untuk memeriksa suara tadi berasal darimana.
Heeaaa
"Habislah kau, Hahaha."
...
-Akira POV-
Aku berjalan ditengah dingin nya salju yang turun dimalam itu. Banyak terlihat orang yang terlihat berlalu lalang di pusat-pusat perbelanjaan.
Aku hanya berjalan di malam turun nya salju dan udara yang dingin menusuk ke dalam tulang.
Tokoh-tokoh perbelanjaan aku lalui, dan malam ini orang semakin ramai saja. Kini langkah kaki ku terhenti.
Kriuukk
Suara bunyi perut yang sedang keroncongan ini membuatku semakin lemas dan lapar.
"Sial, sekarang aku mulai lapar." Keluhku sembari tangan yang memegang perut yang sedari keroncongan "Apa aku mampir ke kedai ramen saja ya."
Aku sekarang berjalan menuju dimana kedai ramen berada. Tanpa disengaja aku melihat orang sering ku lihat dan selalu berdebat dengan nya disetiap hari nya.
Ya, dia adalah Takahiro.
"Hei... yo, A... kir... aa." Sapa Takahiro yang melambaikan tangan sembari mulutnya dipenuhi oleh ramen
"Yoho, ternyata kau disini," ucapku dan sembari duduk di kursi yang telah disediakan di kedai itu "Paman, aku pesan ramen ekstra pedas seperti biasa."
"Oke. Tunggu sekejap."
Sambil menunggu ramen milikku jadi aku sempat berbincang-bincang bersama Takahiro.
"Tolooooonnnggg... Siapapuunnm Tolooooonnnggg akuuu."
Terdengar jelas ditelingaku seorang gadis sedang berteriak meminta pertolongan dimalam yang dingin itu.
"Heh, ada apa." Aku beranjak dari tempat duduk ku dan mulai melihat keluar kedai ramen itu dengab berlari
"Tolong aku, disana ada makhluk menyeramkan." Wanita itu menunjukkan ke arah taman yang tidak jauh dari sebuah kedai ramen
"Sebaiknya anda tunggu disini nona. Ayo Taka kita berangkat." titah Akira yang berlari dengan cepat
"Apakah tidak ada radar atau peringatan sih." Gumamku yang saat itu tengah berlari di ikuti Takahiro dari belakang "Kemana sih perginya si bodoh Mr.A yang bawel itu."
Drap
Draapp
Langkah kaki itu semakin cepat berlari menuju lokasi yang telah ditunjukkan wanita itu tadi.
"Tunggu aku Akira."
...
-Author POV-
Perlahan demi perlahan para iblis sedang gencar-gencarnya bangkit kembali ke dunia dimana manusia tinggali ini.
Mereka bahkan tak ragu-ragu memberikan semua teror pada manusia. Mulai dari kasus pembunuhan manusia, jasad korban yang sudah tidak utuh lagi maupun hal lain sebaginya.
Dan sekarang mereka ada dimana-mana...
Disebuah tempat yang dikatakan tempat para iblis itu sedang berkumpul dan tak lupa juga mereka dipimpin oleh pemimpin mereka yang bernama Akuma yaitu sang raja iblis.
"Hehehe, sudah saatnya bangsa kita berjaya dan mengusai dunia manusia. Lakukan semua kerusakkan di dunia ini para anak buahku." Titah sang pemimpin mereka pada semua pengikutnya
"Baiklah Tuan." Seru semua para anak buahnya
"Hihihi, lakukanlah semua yang kalian ingin lakukan anak buahku. Hancurkan yang bisa kalian hancurkan."
Sementara itu Akira dan Takahiro berlari bersama menuju tempat lokasi dimana adanya keberadaan sang iblis.
Drap...
"Semoga aku tidak telat sampai disana." Ucap Akira
Grauhhmm
Terlihat tubuh seorang pria yabg dikatakan sang gadis tadi pada mereka berdua.
Dengan keadaan tubuh yang mungkin tak berbentuk lagi. Iblis itu dengan lahap nya memakan bagian tubuh pria itu dan mencabik-cabik organ bagian dalamnya.
Iblis itu seakan menikmati tiap detiknya menyantap tubuh pria itu. Bercak darah dimana-mana berceceran.
"Hmmhh."
Hanya suara itu yang terdengar dari mulut iblis itu. Dengan menyantap daging manusia bisa menambah kekuatan mereka dan batas hidup yang lebih lama.
Srrittss...
"Sial kita telat. Satu nyawa telah hilang secara sia-sia hari ini." Gerutu Akira
"Ayo Akira, saatnya kita habisi dia secepatnya." Ucap Takahiro yang menepuk pundak Akira dari arah belakang
"Sebaiknya sih begitu. Permainan dimulai." Ucap Akira yang mengaktifkan mode Akuma Hanta. Dan begitu juga Takahiro dengan kedua Exterminator Gear miliknya "Saatnya kita mulai. Mode on,"
"Flame." Kobaran api kini menyelimuti kedua tangan Takahiro
"Wah... Wah... ternyata ada bocah-bocah. Pulang sana atau kalian akan aku santap."
Iblis itu berwujud sebagian berwujud tubuh manusia dan sebagian lagi berwujud sedikit aneh dengan lumuran darah segar di bagian mulutnya. Kedua tangannya terlihat berbeda dan lengan yang sedikit berukuran besar dengan kuku yang tajam dan panjang.
Wuusshh
"Dasar makhluk rendahan." Ucap Akira yang sudah berdiri dibelakang iblis itu
Zraattss
Srruutt
Trriiinngg
Tebasan pedang Akira ditahan dengan mudahnya oleh iblis itu. Tanpa menyadari sesuatu iblis itu tak melihat pergerakkan kaki kanan Akira sudah mendaratkan tendangan yang lumayan cukup kuat hingga iblis itu terpental.
"Datanglah padaku ayo." Ucap Takahiro yang siap mengambil ancang-ancang untuk menyerang iblis itu "Bersiaplah. Eaaaarrrggghh."
Erangan suara keras dari Takahiro keluar dan kepalan tangan kanan nya yang siap untuk didaratkan ke arah iblis itu.
Wuusshh
Buuff
Kemana perginya makhluk itu. Pukulan Takahiro gagal didaratkan pada iblis itu.
"Aku diatas sini bocah bodoh," sebuah sayatan dari kuku tajam sang iblis itu merobek sedikit kulit bagian pundak Takahiro "Masih cepat seratus tahun untuk menghabisi diriku bocah."
Zraatss
"Si-... sial aku tak bisa menghindari serangannya." Gumam Takahiro yang sedikit meringis
"Satu kali lagi maka kau akan mati bocah tengik. Huwahahaha." Sembari iblis itu mengayunkan cakar panjangnya ke arah Takahiro dengan merobek kulit Takahiro yang sekarang terlihat sedikit menganga
Triingg
"Tak akan ku biarkan kau melukai temanku lebih dari ini. Bahkan aku akan segera menghabisi dirimu." Sahut Akira yang sedang menangkis serang dar iblis itu sembari menyuruh Takahiro untuk sedikite menjauh "Menjauhlah sedikit kawan. Aku akan melawannya sendirian."
"Tapi kau..." Takahiro tak banyak berucap saat itu
"Pulihkan keadaanmu sekarang bodoh. Tak asik kalau patrnerku mati dengan konyolnya di depan mataku sendiri." Ucap Akira yang masih sibuk bertarung melawan iblis itu
Sraatts
"Akan aku akhiri. Bersiaplah kau, akan aku cincang-cimcang."
Buff
Iblis itu menghilang tanpa jejak entah kemana. Dan sementara itu Akira masih bersikap waspada dengan memandangi keadaan sekitar.
"Kemana dia perginya. Padahal pertarungan ini belum selesai." Gerutu Akira saat itu
...
"Heemmmb, semakin menarik caramu bertarung... Akira." Ucap seseorang yang ada dibalik bayangan hitam "Kau memang adalah wadah yang bagus untuk semua apa yang aku harapkan. Sepertinya aku tak salah memilih mangsa yang tepat. Bahkan sebentar lagi persiapan terakhir bakal siap, Hahaha."
-to be continued-
____________________________________
Obrolan Pojok Bawah:
Author: Hai para readers semua. Sebelumnya aku mau meminta maaf Gomenasai minna. Akhirnya setelah sekitar 2 minggu aku bisa menyelesaikan chapter selanjutnya. Semoga kalian suka dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian semua ya dengan cara voment ke cerita ini :)
-Terimakasih ~ Sankyuu-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top