Chapter 13: Bayangan Hitam

Teng ... Tong ... Teng ... Tong...

Suara lonceng sekolah telah berbunyi yang menandakan bahwa saatnya jam pelajaran akan segera di mulai. Seluruh siswa sudah berada di dalam kelas, tak terkecuali Aku dan Takahiro.

Suasana kelas yang begitu ramai saat belum ada guru yang masuk ke dalam kelas.

"Hemmb, membosankan nih" keluh Akira dengan dagunya yang bersentuhan dengan meja

Zeetts...

Tiba-tiba aura yang tak mengenakkan itu kembali muncul, yang membuat bulu kuduk ku berdiri. Entah pertanda apa semua ini.

Sreett

Suara pintu kelas yang di geser berbunyi. Para siswa kini kembali ke tempat duduk masing-masing saat melihat seorang guru yang tengah masuk ke dalam kelas.

Seorang guru masuk dan langsung menuju ke podium yang berada di depan kelas. Semua siswa yang berada di dalam kelas diam hingga menimbulkan suasana yang hening tanpa suara.

"Selamat pagi anak-anak."

Semua siswa berdiri secara bersamaan tanpa terkecuali.

"Selamat pagi, Sensei." Jawab semua para siswa secara bersamaan

Brug

Semua siswa kembali duduk secara bersamaan dan suasana kelas kembali hening tanpa suara. Tatapan semua siswa tertuju lurus ke depan.

"Hari ini izinkan bapak memperkenalkan seorang siswa baru yang datang dari negara sangat jauh yaitu Jerman"

'Heh... apa Jerman!!!'

'Jauh sekali dari jepang, loh.'

'Waw kedatangan orang asing, aku tidak bisa bahasa jerman nih.'

Itulah reaksi para siswa yang ada di dalam kelas saat mendengar pernyataan dari guru itu.

"Semuanya harap tenang... tenang. Baiklah bapak akan panggil dia masuk ke kelas ini, ayo nak kemarilah." Perintah guru itu dengan melambaikkan tangannya memberikan tanda bahwa anak baru itu segera dipersilahkan masuk ke kelas

Drap...

Langkah kaki itu perlahan mulai terdengar memasuki ruang kelas.

Tap.. Tap... Tap...

Berdiri sudah seorang siswa dengan perawakan campuran dari negara selain Jerman. Dengan rambut panjang berwarna merah dengan Headphone nya yang melingkar di lehernya.

"Silahkan perkenalkan dirimu, Nak." Pinta guru itu pada si anak baru

"Perkenalkan semuanya, namaku Zwielicht Akai. Aku sempat tinggal dan bersekolahi di Jerman. Ayahku orang Jerman dan ibuku dari Jepang. Semoga kita bisa berteman baik semuanya. Mohon bimbingannya semua." Ucap anak baru itu dengan fasihnya berbahasa jepang

"Ternyata dia memiliki keturunan darah dari Jepang. Siapakah anak ini sebenarnya, aku merasakan aura yang aneh." Ucap Akira dalam hati

Anak itu hanya memberikan senyum ramahnya pada setiap penghuni kelas dan mulai berlalu menuju kursi yang masih kosong.

...

Hosh...

Hosh...

Deruan nafas seorang wanita yang memburu terdengar samar-samar dimalam itu.

"Heaaa, kau mau kabur kemana tikus kecil." Ucap makhluk yang sedikit aneh tertutupi oleh bayangan hitam malam ini

Terlihat wanita itu terpojok dan tak dapat berlari kemana-mana. Kiri dan kanan di himpit oleh bangunan yang menjulang tinggi.

"Tidaaakkk, siapapun tolong aku." Teriak wanita itu sekuat tenaga

"Hahaha, tak akan ada yang mendengar dirimu disini nona. Kau akan jadi santapan bagi kami."

Makhluk aneh itu semakin nafsu ingin memakan semua bagian tubuh gadis itu dan tak akan membiarkan gadis ini berlari dari kepunggannya.

"Heaahh..."

"Arah jam tiga, aura yang tak mengenakkan terasa sangat tajam" perintah suara yang terdengar dari Headsfree

"Oke"

Drap...

Drap... wusshh...

"Matilah kau"

Sriiinnggg...

Kuku-kuku yang panjang keluar bagai pedag di jemari makhluk aneh itu yang siap mencakar dan merobek apapun.

Sriinngg...

"Hei, santai. Apakah kau serendah itu memangsa manusia yang tak berdosa," ucap Akira yang menangkis serangan makhluk aneh itu

"Hegh, minggir kau dasar bodoh. Jangan halangi makan malamku, kalo tidak kau bakal aku bunuh dengan segera."

"Dasar iblis rendahan, lawanmu adalah aku" Akira masih menahan serangan iblis itu dengan pedangnya dan sambung Akira "Berlarilah kakak dari sini, selamatkan dirimu."

"Baiklah, terimakasih."

Wanita itu bergegas lari dengan wajah yang masih ketakutan mencoba kabur sejauh mungkin dari terkaman iblis itu.

"SIAAALLL, kau sudah mengacaukan makan malamku bocah tengik," ucap iblis itu dengan beringasnya

Zraattss...

Sebuah cakaran dari sang iblis yang mengamuk itu mengenai sedikit bagian tangan kanan Akira hingga mengeluarkan sedikit darah.

"Cih sial, boleh juga kau mampu menyerang diriku hingga meninggalkan luka cakaran. Hehehe" ucap Akira dengan wajah yang sedikit tersenyum menyeringai

"Hahaha, kenapa kau tersenyum bocah bodoh. Apakah kau tak sayang lagi dengan nyawamu."

"Baiklah. Sekarang kita mulai permainan..."

Zraattss...

Jrash...

Belum sudah Akira menyelesaikan kata-katanya muncul sekelebat bayangan bergerak dengan cepatnya. Entah apa makhluk apa yang bersembunyi dibalik bayangan itu hingga membuat beberapa bagian tubuh iblis itu terbelah beberapa potong.

"Hemm, cuma segini kah kemampuannya! Aku kecewa," ucap seseorang yang memakai jubah berwarna hitam

Seseorang yang berdiri di atas atap bagunan tinggi berlantaikan tiga. Dan yang benar saya itu adalah seseorang yang bersembunyi dibalik bayangan hitam yang bergerak cepat.

"SIAPA KAU...!," teriak Akira

"Hehe, kau tak perlu tahu siapa aku. Sekarang aku harus pergi kembali. Sampai jumpa." Ucap orang misterius itu yang seketika menghilang dalam bayangan

Wushh...

Orang misterius itu pergi tanpa meninggalkan jejak bersama bayangan hitam yang bersinar dibawah sinar rembulan.

"Siapa orang itu. Kenapa tiba-tiba datang dan langsung menghilang seketika," ucap Akira dalam hatinya

"Hei Akira. Woi Akira, bocah bodoh jawab aku." Teriak Mr.A dari balik Headsfree

Akira kini terdiam dan kebingungan. Seperti banyak pertanyaan yang akan dia ajukan pada sosok misterius yang telah muncul dihadapannya malam ini.

...

Pagi kembali menyapa dengan semua kehangatan sinarnya. Suara burung-burung yang berkicau bagai sebuah melodi nan indah pagi itu.

Aku berjalan dengan kepala yang menunduk kebawah dan ekspresi wajah yang masih kebingungan akibat kejadian semalam.

"Siapa orang itu, aku masih sangat penasaran."

Aku berjalan dengan perlahan menuju sekolah. Mungkin seribu tanya sempat terbesit dalam pikiranku akan sosok misterius yang sangat hebat itu.

"Pagi"

Suara seseorang yang menyapa diriku hingga membuat lamunanku sedikit buyar saat itu.

"E-ehh... pagi juga. Apa aku mengenalmu?," tanyaku sambil sedikit kaget dan terbata-bata

"Hahaha, mungkin kau lupa ya. Maafkan aku, aku akan menggenalkan diriku kembali padamu. Perkenalkan namaku Zwielicht Akai, kau bisa memanggilku Akai saja." Ucap anak laki-laki berambut merah yang ternyata anak baru dikelas ku waktu itu

"Ehh, iya. Namaku Mamoru Akira. Kau bisa memanggilku Akira saja, hehehe." Aku membalas ucapannya tadi dengan memperkenalkan diri

"Salam kenal Akira-kun. Aku senang mengenalmu," ucap Akai dengan senyuman lebarnya, sambung Akai "Ayo kita jalan bersama menuju sekolah."

"Oke." Ucapku dengan singkatnya

Dari kejauhan terlihat seorang anak muda yang tengah asyik berbicara melalui Headsfree miliknya dengan mengenakkan seragam sekolah anak SMA.


"Tuan, aku izin untuk melapor." Ucap seorang laki-laki yang menggunakan Headsfree yang terpasang ditelinga nya

"Ya, silahkan." Ucap seseorang dari balik Headsfree milik lelaki itu

"Tuan, aku sudah menemukkan orang yang kau bicarakkan saat itu Tuan," ucap lelaki yang masih berbicara lewat Headsfree miliknya

"Bagus sekali kerjamu, hehehe. Lanjutkan tugasmu." Ucap suara dibalik Headdfree

"Baiklah Tuan."

-to be continued-

____________________________________

Obrolan Pojok Bawah:

Author: Sorry, aku baru update lagi nih. Telat dari biasanya. Aku harap kalian membaca cerita ini dan memberikkan voment kalian disini. Hehehe

Akira: Hei, para teman-teman Author Edo Parfaitchan, domaumarudoma, DeakurniaNingsi, Diasember, Aegil_Vera, DKiroshii_, FebySher, AsiaTetsu_. Salam kenal semua, semoga kalian suka dengan cerita ini :v hehehe

-Terimakasih ~ Sankyuu-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top