Prolog
Saat ini sekolahmu sedang mengadakan acara berkemah di hutan, Dimana konon katanya hutan itu memiliki penjaga gaib yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu. Terlepas dari mitos dari mulut ke mulut itu, kau saat ini sedang mencari kayu bakar untuk membuat api unggun bersama kelompokmu.
Temanmu [Friend Name] menghampirimu setelah merasa kayu bakar yang dia kumpulkan sudah cukup. Sesaat dia menepuk pundakmu agar kau menyadari kehadirannya.
"[Name], Kau sudah selesai belum? Kayaknya punyaku sudah cukup,"
"Sedikit lagi, Ini masih ada sisa rantingnya," Jawabmu tanpa menoleh dan asyik fokus mengumpulkan kayu bakar.
"Cepetan, Keburu malam. Kakak pembimbing sama kelompok lain udah nunggu," [Friend Name] merengek padamu agar kau menyelesaikan tugasmu secepatnya.
"iya, Iya. Bentar,"
Kamu masih asyik mengumpulkan kayu bakar, Sedangkan temanmu yang sudah tak sabar + ingin memenuhi panggilan alam pun tanpa pikir panjang meninggalkanmu sendirian disana dengan terburu-buru. Kau tidak menyadarinya karna terus fokus dengan tugasmu.
Setelah beberapa menit mengumpulkan kayu bakar, Kau menyudahi tugasmu dan berniat mengajak temanmu untuk kembali.
SET!
"[Friend Name], Ayo kita kembali. aku sudah selesai," Ajakmu dengan senyum sumringah namun sedetik kemudian senyummu luntur karna menyadari temanmu tidak ada disana.
"[Friend Name]...!" Katamu berusaha memanggil namanya berkali-kali, kau menoleh kanan-kiri untuk memastikan temanmu benar-benar meninggalkanmu atau tidak.
"Aduh, Kenapa malah menghilang sih. Gak bilang-bilang pula!" Gerutumu kesal karna temanmu meninggalkanmu sendirian disana.
Dengan tenaga yang masih tersisa kau memutuskan untuk kembali ke perkemahan seorang diri, Sesekali menggerutu. Di tengah perjalanan yang hampir gelap gulita, Kau berhenti melangkah karna melihat sosok bayangan diantara semak-semak tepat dihadapanmu.
Bulu kudukmu meremang saat sosok bayangan itu semakin dekat, Setelah kau perhatikan dengan seksama ternyata sosok bayangan itu adalah seekor babi hutan yang siap menyerangmu.
Babi hutan itu keluar dari persembunyian dan mengejarmu begitu saja, kau refleks teriak dan menjatuhkan kumpulan ranting yang kau dapatkan susah payah. Dengan cepat kau berlari tak tentu arah menghindari kejaran babi hutan yang cukup besar.
Kau terus berlari di tengah kegelapan sampai akhirnya kakimu terperosok jatuh masuk ke dalam jurang, Tubuhmu terguling-guling mengikuti gaya gravitasi. sesampainya di ujung jurang kau jatuh pingsan akibat tubuhmu menabrak batu berukuran besar dan kau kehilangan kesadaranmu.
***************
Kau membuka matamu perlahan, Melihat sekitarmu yang tampak asing. Kini Kau berada di sebuah ruangan sederhana dengan tempat tidur empuk yang saat ini sedang kau tiduri, Ruangan itu terlihat kosong hanya terdapat lemari dan tempat tidur lalu di sudut ruangan terdapat pintu yang bertuliskan 'Toilet'.
Kau masih memperhatikan sekitarmu, Sampai tiba-tiba seseorang membuka pintu ruanganmu begitu saja.
KKRREEIITT!
Memperlihatkan sosok wanita bersurai Silver dengan bandana hitam di kepalanya, Pakaian terusan senada dengan warna bandananya. Tidak ada ekspresi apapun yang ditunjukkan wanita itu selain tatapan datar. Dia mendekatimu sembari membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas teh mocha.
"Bagaimana keadaanmu sekarang, Apa sudah lebih baik?" Tanya wanita itu tanpa intonasi.
[Apa jawabanmu?]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top