Masuk Menembus

Beberapa iblis es putih mengepung Vikram, pemuda itu mencabut pedang satunya dan kini ada dua buah pedang greatsword di kedua tangan itu.

"Grrr... " para iblis es putih menggeram menciptakan nafas yang sangat dingin lewat mulut.

"Suhu mendadak jadi tambah dingin. Apa gara-gara mereka berkumpul semua? "

Di sudut berbeda ada Cho yang tengah menghindari tangkapan serta serangan iblis es putih yang lebih besar dari dilawan Vikram saat ini.

"Akan kuselesaikan ini. Biar senior Cho dapat aku bantu..! "

Berpindah ke Craig dan iblis es putih yang ia lawan..

"Aku adalah Morfan. Pemimpin pasukan sayap utara dari Pasukan Raja Iblis Es. Akan aku bekukan kalian sehingga tidak ada yang dapat selamat.. "

"Heh. Aku tidak yakin soal itu. Bisa saja kau aku kalahkan, karena kekuatanmu tidak sekuat dulu ketika melawan kapten Noer.. "

"Mungkin kau benar... "

"? "

Morfan mengangkat satu jarinya tiba-tiba muncul pasak es yang menusuk samping wajah Craig. Lelaki itu menghindar membiarkan beberapa helai rambutnya dipotong. Sekali lagi muncul pasak es, Craig kembali berhasil menghindar ia kemudian melesat maju menyerang Morfan. Tebasan cepat ke atas itu ditangkis oleh lengan es nya, gesekan kasar dan licin diterima Craig, ia sempat kebingungan dan juga terkejut karena merasakan sensasi asing itu.

Craig memutari tempat Morfan sejauh 3 meteran, dan es iblis putih ini memunculkan beberapa pasak es yang mengincar. Pertarungan keduanya bisa dibilang lumayan singkat karena Craig memutuskan untuk mundur.

"Aku paham kenapa kapten kesusahan melawan iblis ini, tapi ia juga pasti berpikir begitu. Karena fisik kapten Noer berada di level berbeda walau penampilannya yang suka makan daging seperti itu.. " pikir Craig.

"Kurasa tidak ada pilihan lain.. " Craig mengibaskan pedangnya ringan merubah bentuk jenis pedang itu ke schimittar.

"...? "

[Forming the Soul : Crack the Mirrors]

"Senior menggunakan sihir jiwanya.? " kata Vikram.

"....... " Cho hanya diam melihat.

"Sihir jiwa. Kekuatan yang sangat berbeda dengan sihir yang kami miliki.." gumam Morfan.

"Apa kau takut? "

"Tidak. Untuk apa aku takut? Kau lebih lemah dari manusia wanita waktu itu.. "

"Itu benar. Tapi itu bukan alasan untukmu takut kepadaku.. "

"?? "

Craig kembali maju, Morfan sontak menciptakan barisan pasak es agar Ksatria Ironsteel ini tidak dapat mendekat.

"Dia membuat jarak agar aku tidak dapat mendekat kepadanya. Dia benar-benar waspada terhadap pedangku. Ya, itu harus karena kapten pernah mengalahkan nya.. "

"Senior.. " cemas Vikram.

"Tidak apa. Sihir jiwa Craig lebih dari yang kau pikirkan, Vikram. Pedang nya itu dapat menyerang walau di waktu 'tidak bisa'.. " cetus Cho.

"Hmm? "

Craig berhenti berlari dan menusukkan pedangnya menembus pasak-pasak es yang berfungsi sebagai dinding pemisah. Tapi yang kena tusuk bukan pasak melainkan retakan kecil di depan benda itu yang mirip pecahan kaca.

[Sword Origin : Poison Edge]

Tsuk!??

Sebuah mata pedang menusuk salah satu kaki Morfan dari bawah lantai. Iblis es putih itu menerima luka di kaki dan tanpa sengaja mengendurkan kewaspadaan nya karena terkejut.

"A-apa?? "

Craig memanfaatkan situasi yang ada untuk melewati pasak-pasak es Morfan yang seharusnya menyerang tetapi tidak karena Morfan lebih berfokus ke lukanya saat ini.

"Bagaimana..dia melakukan nya? Kenapa pedang nya... Ada dibawah kalik?! " murka Morfan.

"Hup.! " Craig melompat tinggi melewati barisan terakhir dari pasak es, ia menebas ke kepala Morfan namun gagal. Iblis es itu memunculkan dinding es yang memisahkan mereka berdua dengan cepat.

Thurst!

Sebuah tusukan pedang melewati dinding es itu dan menggores wajah beku Morfan. Ia dapat melihat pedang Craig yang munculnya dari retakan seperti kaca.

Craig menarik pedangnya dan menghancurkan dinding es dalam sekali tebas saja, Morfan melompat mundur menjaga jarak karena gugup dengan kekuatan milik Craig.

"Sudah kubilang, bukan? Itu bukan alasanmu untuk takut kepadaku.. " seru Craig tersenyum dengan sombongnya.

"Apa itu? Pedang senior seakan tiba-tiba saja ada di tempat yang seharusnya tidak.. " kebingungan Vikram.

"Sihir jiwa Craig adalah menembus dimensi.. "

"Dimensi? "

"Ya. Ia dapat memunculkan pedangnya kemana dan dimana ia mau. Cara kerjanya seperti kau memasukkan obat ke tabung A, tapi obat itu keluar ke tabung B... "

Vikram nampak sulit untuk mengerti penjelasan dari Cho namun ia kagum dengan kekuatan yang dimiliki Craig.

"Aku beruntung melawanmu ketika kau lemah. Aku mesti mengucapkan terimakasih kepada kapten Noer nanti.. "

"Kurang ajar kau makhluk lemah.. "

"Yang lemah saat ini adalah kau, iblis es?! "

Craig mengambil dua kartu hitam dari dalam saku. "Waktunya menyelesaikan pertarungan ini.. "

"!? "

Craig melempar satu kartu cepat ke tempat Morfan, namun sebelum sampai kartu hitam itu membeku di hadapan dinding es. "! " Craig melempar satu kartu ke depan, tangan nya dalam posisi siap menusuk.

"Itu..!? " Morfan.

[Sword Origin : Poison Edge]

Kartu itu retak seperti kaca kemudian mata pedang Craig masuk menembus ke dalam kartu hitam dan tiba-tiba muncul di hadapan Morfan, tusukan itu mengenai tepat ke dada kiri Morfan dimana ada jantung.

"Argh---!?? "

"K-kedua kartunya saling berhubungan!?? " syok Vikram.

"Begitulah cara kerja sihir jiwa dari Craig.

"Sudah selesai.. "

"......... -----m-manusia!!? "

""!?? "" semuanya terkaget mendengar suara tiba-tiba dari Morfan.

"Ha-ha---ha!" Morfan tertatih-tatih menahan rasa sakit yang ia terima.

"Dia... Masih hidup? Tapi bagaimana mungkin seharusnya kena jantung??" tanya Vikram.

"Ya. Itu bila ia memiliki struktur badan sama dengan manusia.. " sahut Cho.

"Maksud senior? " kebingungan Vikram.

Craig menarik kembali pedangnya sebelum dibekukan Morfan. Keduanya saling tatap muka.

"A-aku belum selesai. Aku akan kembali suatu hari nanti, dan kau yang pertama akan aku bekukan.. "

Smirk...

Craig memperlihatkan senyum smug milik nya. "Semoga saja.. " balasnya.

Morfan menghilang setelah dikelilingi asap putih, begitu juga dengan beberapa Iblis es putih di dalam gua itu.

.

.

.

Ketiganya kembali ke markas Golden Arc dan melaporkan perihal kejadian yang mereka temukan.

"Pasukan Iblis es putih ya? Siapa yang menyangka jika mereka ada.. " gumam Noer di kursi kerja. "Ada yang lain? "

"Ada kemungkinan mereka melancarkan serangan besar-besaran. Dan itu ter gagalkan dengan kita mengetahui keberadaan mereka. Mereka saat ini pasti sedang menungg menyerang Ironsteel pada waktunya, kapten.. " opini Cho.

"Aku memikirkan hal yang sama. Apapun yang terjadi mulai sekarang kita tidak bisa menurunkan kewaspadaan kita. Nanti aku akan meminta kepada komandan negara untuk meningkatkan pertahanan Ironsteel. Kerja bagus kalian bertiga.. "

""Terimakasih, kapten.. ""

"Kalian boleh bubar sekarang... "

"---oh ya, Vikram. Boleh aku minta waktumu sebentar? "

"Hmm? Apa itu, kapten? "

"Ikut denganku.. "

"B-baik.." sahut Vikram mengikuti Noer keluar dari ruangan itu.

"Kira-kira apa yang mau dibicarakan kapten ya? A-apa mungkin... Promosiku menjadi anggota tetap!? "

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top