04

"Oke! Istirahat sebentar!"

Komando dari sang leader menghentikan aksi berlakon para member yang lain dengan segera mereka berlari kecil menuju sang leader untuk beristirahat. Ada yang izin ke kamar mandi dan ada yang duduk di pojok ruangan dan makan atau bermain ponsel.

"Minna! Kami membawakan makanan untuk kalian!!"

"Apa itu Ban-chan?!"

Surai biru langit berlari menuju ke pemilik netra Aquamarine yang tengah membawa nampan berisi lunch box milik mereka semua. Dengan tatapan berbinar-binar bak anak kucing, Oogami Banri selaku Manajer Mezzo terkekeh geli melihatnya.

"Ini hanya makan siang biasa. Tapi.."

Netra miliknya melirik wanita bermahkota pirang di sebelahnya yang sedikit tertunduk malu.

"Manajer kalian memasaknya khusus untuk kalian!"

"Hontou?! Sassuga manajer!"

"Manajer sugoii!~"

"Otsukare Manajer."

"E-etto.. Arigatou Minna-san."

Pemilik netra kemerahan itu tersenyum seperti biasa membuat para idol yang ia jaga merasa senang, satu persatu mereka mengambil lunch box tersebut.

"Arigatou Manajer!!"

"Ha'i"

Semua kembali duduk di pinggir ruangan, memakan makan siang seraya bercanda atau bermain ponsel, ada juga yang tengah menghafalkan naskah sembari makan siang. Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Nanase Riku sendiri, Yamato selaku leader menatap sang center dengan heran.

Saat makan siang seperti ini, biasanya pemuda itu akan bercanda dan berbincang bersama Tamaki tapi kali ini dia duduk di pojok ruang latihan dengan tangan kiri memegang naskah dan tangan kanan menyendokkan makanan ke mulut, bibir tak berhenti bergumam seraya mengunyah membaca dialog.

Yamato pun beranjak menghampiri Riku yang tengah fokus membaca naskahnya.

"Hora Riku. Makanlah dulu, kau bisa menghafalkannya nanti bukan?"

Surai merah itu mendongak menatap manik hijau milik sang leader, naskahnya ia letakkan di lantai.

"Ah Yamato-san. Baiklah, tapi bisa aku bertanya?"

"Tanya apa? Kau bisa tanyakan apapun pada onii-san."

"Bisa ajarkan aku menjadi jahat?"

"Eh?"

Yamato mengedipkan mata dan masih menatap Riku yang setiap menatapnya.

"Yamato-san. Bisa tidak? Di drama ini kan peran ku jadi sedikit jahat dan karena Yamato-san pernah mungkin sering mendapat peran antagonis, mungkin Yamato-san bisa mengajarkan ku"

"M-maa... Untuk itu nanti ku beritahu, sekarang kau makan lah dulu dan lanjutkan latihannya nanti."

Riku memiringkan kepalanya namun ia mengangguk mengiyakan perintah Yamato. Dia melanjutkan makannya dengan tenang tanpa lagi membaca naskah.

Yamato kembali ke tempatnya semula, duduk di sebelah Mitsuki yang tampak asik menyantap makan siangnya dan tak jarang berbincang dengan Nagi. Mitsuki melirik ke Yamato yang sedari tadi terus menerus menarap Riku dengan serius.

"Oi Ossan. Kenapa kau menatap Riku terus?"

"Kau tidak merasa aneh?.. Riku menjadi sedikit rajin?"

"Huh? Apa salahnya dia jadi rajin? Kau aneh"

"Bukan itu maksudku Mitsu. Apa kau pernah melihat Riku yang sedikit perfeksionis dan ingin semua berjalan sesuai keinginannya?"

"Perfeksionis?... Ossan. Dia Riku, bukan Iori ataupun Kujou Tenn. Riku bukan seorang yang perfeksionis."

"Kau tidak mengerti.."

Yamato memijat pelipisnya, ia sedikit frustasi mengapa rekannya yang lain tidak peka atau bisa di bilang tidak menyadari perubahan si center yang sedikit berbeda.

Sang leader kembali melirik si center yang tengah asik memakan makan siangnya, kali ini dia memainkan ponsel bukan membaca naskah drama seperti tadi. Yah.. mungkin nasehatnya tadi masih di dengar oleh si surai merah.

Semua kembali berlatih seperti semula dan Riku sendiri kembali sibuk dengan semua naskah-naskah yang ada di tangannya. Sesekali bertanya pada Yamato jika mungkin ada beberapa dialog yang dia tidak paham bagaimana cara menyampaikannya.

Yamato sedikit senang Riku dapat paham hanya dengan sekali ajar, ia bangga dengan kecakapan member yang sudah ia anggap adik tersebut namun melihatnya membuat Yamato sedikit tak nyaman.

Di pandangan netra hijau tersebut Riku berbeda dari yang biasa, melihatnya bukan seperti melihat Riku yang sebenar namun seperti melihat Kujou Tenn.



"Mohon bantuannya, Idolish7."

"Mohon bantuannya juga, Trigger."

Kedua leader dari grup yang berbeda itu saling membungkuk, di ikuti oleh semua member mereka.

"Aku tak menyangka kita bisa bersama dalam acara ini."

"Kau benar Nikaido."

Lirikan matanya kemudian berganti ke surai merah yang berdiri tepat di belakang Yamato.

"Aku dengar Nanase mendapat peran utama dalam drama, bukan?"

"Ah.. iya. Aku sedikit terkejut karena ini pertama kalinya aku bermain drama, tidak seperti Yamato-san yang sudah sering membintangi film besar."

"Iinee~ Riku-kun!~ jika drama itu berhasil maka nama mu akan semakin dikenal dan Tenn akan bangga dengan mu. Benar bukan, Tenn?"

Netra emas menatap Tenn dengan senyum, melihat rekan nya yang tampak cerah menanyakan hal tersebut si surai baby pink hanya mengangguk menjawab pertanyaannya. Kemudian lirikan mata beralih ke ara Riku.

Riku pun juga menatapnya namun sedetik kemudian beralih lagi ke Ryu dengan senyum merekah di wajah.

"Tentu saja! Aku akan melakukan yang terbaik."

Melihat senyum cerah yang terlihat positif itu semua pun ikut tersenyum, aura yang menguar dari seorang Nanase Riku benar-benar dapat membuat semua orang di sekitarnya tersenyum dengan mudah.

Yamato sedikit mengelus kepala Riku, sebagai Leader dia sedikit bangga memiliki center seperti Riku yang dapat menyebar aura positif ke semua orang. 

Seorang staff mulai memanggil kedua grup idola itu untuk segera on air dalam beberapa menit. Segera semua nya pergi ke tempat siaran berlangsung.

Disana mereka bertemu Mr.Shimooka sebagai pembawa acara pada hari ini, mereka semua sedikit memberi sapaan dan bercengkrama sedikit sebelum acara di mulai.

Acara itu pun berlangsung dengan lancar, mereka semua berbincang seperti biasa dan menjawab beberapa pertanyaan yang di ajukan oleh beberapa penggemar di luar sana, entah tentang keseharian atau pekerjaan mereka sebagai idola.

Tak terasa 30 menit sudah berlalu dan akhirnya tiba di penghujung acara dimana kedua grup itu harus menampilkan lagu dan penampilan mereka.

Trigger dengan Last Dimension, dan Idolish7 dengan Restart Pointer.

Saat penampilan Trigger semua terkesima, tak terkecuali Idolish7 sendiri yang meresa penampilan rival mereka itu sangat menakjubkan. Para staf yang berada di sana pun segera bertepuk tangan ketika penampilan itu selesai.

Dan sekarang saatnya Idolish7 untuk tampil. Trigger turun dari panggung dan berjalan menuju kursi yang telah di sediakan lalu duduk dan meneguk sebotol air yang telah di beri.

Gaku dan Ryu menatap semangat Idolish7 yang akan tampil. Tenn sendiri diam dan menatap datar Idolish7 yang tengah bersiap.

Lagu pun mulai berputar dan suara Riku yang bernyanyi mulai terdengar, semua di ruangan terpukau akan suara tersebut. Suara yang mampu menyihir siapa saja yang mendengar nya termasuk Tenn sendiri.

Gaku dan Ryu bertepuk tangan pelan walau lagu tersebut belum sampai pada pertengahan.

Formasi mulai berganti dan member Idolish7 mulai menyanyikan bagian mereka masing-masing, suasana ceria dan bersemangat langsung menyeruak di penjuru ruangan.

"Mata atarashii yume wo mi--uhuk!"

Musik seketika terhenti ketika suara batuk dari Riku terdengar, seluruh membernya Idolish7 segera menatap sang center yang reflek menutup mulut kemudian mendekat.

"Riku.. daijoubu?"

"Um.. Aku baik Yamato-san. Tenggorokan ku hanya sedikit gatal, mungkin butuh sedikit air."

Mendengar itu Sougo segera mengambil air dan memberikannya ke Riku untuk di minum agar tenggorokannya terasa lebih baik. Riku mengucapkan terimakasih dan lekas meminum air tersebut.

"Lebih baik Riku-kun?.."

"Iya. Arigatou Sougo-san."

Sougo hanya membalas ucapan itu dengan senyuman.

"Baiklah. Ayo lanjutkan."

Lagu kembali di putar dari awal sebelum memasuki reff lagu tersebut.

"Fly high! Dakara shinjite--Uhuk!!"

"Nanase-san?.."

"Go-gomen.. Aku baik. Ayo lanjutkan."

Trigger yang melihat pun sedikit terdiam, Ryu menatap khawatir kepada Riku yang sepertinya akan kambuh, Gaku pun sejak tadi memperhatikan gerak-gerik Riku yang tampak sedikit kelelahan.

Tenn hanya menatap datar, menurutnya ini sedikit membuang waktu. Jika saja Riku bisa menahan penyakit agar tidak kambuh lebih dulu mungkin penampilan mereka sudah selesai beberapa menit yang lalu.

Lagi-lagi terjadi hal yang sama dan sudah 4 kali mereka mengulangi penampilan tersebut dan berakhir dengan hal yang sama.

"Riku-kun tampak tidak baik.."

"Sepertinya dia akan kambuh."

Gaku melirik Tenn yang hanya menatap datar dan sedetik kemudian pemuda bersurai baby pink itu bangun dari duduk kemudian berjalan mendekati Idolish7.

"..Tenn?.."

Dia berjalan mendekati Riku lalu berdiri tepat di depannya, menatap pemuda yang merupakan adiknya itu dengan dingin. Riku sadar akan kehadiran seseorang di depannya dan ia pun menatap mata Tenn dengan nafas sedikit tersengal.

"Minggir. Kau sudah tidak bisa melanjutkan lagi."

"Aku bisa. Aku baik."

"Kau tidak lihat dirimu yang sudah kelelahan? Berbicara saja kau sedikit terbata."

"Lalu apa urusan mu? Aku tetap akan melanjut--uhuk!"

Sougo dan Mitsuki refleks bersiaga di sisi Riku kala pemuda itu terbatuk dan langsung memegang area dada.

"Akan ku lanjutkan."

"Ku-kujou?!"

"Oi Tenn!"

Semua mata tertuju pada Tenn yang berdiri tepat di depan Riku, center Idolish7 itu pun juga ikut menatap Tenn dengan terkejut.

Tenn melepas jubah dan beberapa aksesoris yang ada di tubuh nya dan hanya meninggalkan kostum nya saja, itu agar dirinya dapat mudah bergerak mengingat lagu Idolish7 memiliki banyak gerakan yang cukup memakan energi.

Kemudian kembali mendekati Riku dan berdiri di depannya. Tenn menatap Yamato guna meminta persetujuan dari leader Idolish7 tersebut.

"..ma-maa... Kujou benar. Riku.. kondisi mu sedang tidak baik-baik saja. Lebih baik kau beristirahat."

".. Ya-Yamato-san.."

Manik merah itu menatap terkejut sang leader kemudian beralih menatap Tenn yang berada di depannya. Seperti biasa, ekspresi yang di tunjukan seorang Kujou Tenn selalu datar dan itu membuatnya kesal.

"Anoo.. bisa kita lanjutkan?"

Salah satu staf bertanya mengalihkan atensi mereka, sedetik kemudian Tenn menjawab dengan anggukan lalu menatap Riku.

Entah sengaja atau tidak, refleks atau memang memiliki niat. Tubuhnya bergerak sendiri, berjalan melewati Riku dan membenturkan ujung bahu keduanya sampai hampir membuat Riku terjatuh.

Hal itu tak luput dari tatapan para member Idolish7 dan Trigger yang berada di sana, para staf juga terlihat heran dengan apa yang terjadi dan memilih untuk diam.

"Kujou-san--"

"Kujou Tenn!"

Suasana semakin panas dan mencekam kala seorang Nanase Riku mendorong Kujou Tenn dengan cepat, menarik kerah pemuda itu agar mendekat pada wajahnya dan menatapnya dengan penuh rasa kesal. 

Tatapan penuh amarah dengan nafas naik-turun dan tersengal, kepalan tangan yang begitu kuat menarik kerah baju nya. Dari jarak dekat seperti ini kemarahan Riku bisa meledak kapan saja dan mungkin itu akan buruk baginya.

"Apa maksud mu mendorong ku seperti itu?!.. jangan berpikir kau lebih hebat dari kami semua dan itu membuat mu semakin sombong! Dasar malaikat palsu!!"

"Riku!"

Nagi dan Mitsuki segera menarik Riku agar menjauh dari Tenn, Sougo pun lekas berdiri di depan Riku seolah menghalangi nya untuk menatap Tenn. Sementara Gaku dan Ryu sedikit menarik Tenn mundur dari sana.

Hawa dingin sedikit mereda, semua staf memilih diam dan tidak berusaha ikut campur dengan apa yang baru saja terjadi di depan mata mereka, padahal sebelumnya kedua center dari grup yang berbeda itu tampak akrab satu sama lain namun mengapa selang beberapa saat suasana langsung berubah drastis.

Staf memutuskan untuk menghentikan acara tersebut dengan segera, perihal penampilan Idolish7 mereka akan membuat alasan kepada penggemar agar tidak curiga dan kejadian hari ini tidak akan mereka beritahu pada manajer masing-masing kedua grup.

Karena jika mereka perhatikan, insiden hari ini termasuk masalah pribadi. Biarlah kedua grup dan center itu menyelesaikannya sendiri.

--------------------------------------------

Ha-- /di gebuk human di Ainana

Gaku: kemana saja baru up yang ini sekarang?

Seebook membucin Riku~ hehe~

Yamato: gak waras.

Hus. Ku buat Tenn mati nih.

Gaku: GUE BANTU!-- /terlempar buku kamus

Oke-oke udah, jangan nambah kata. Jadi Minna~ silahkan vo--

Iori: vote dan komen, kri--

Tenn: kritik atau saran juga boleh

Riku: jangan lupa emot author ":3"

Sialan--

Banri: sampai jumpa~ 👋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top