Chapter 9

Chapter 9 : Rasa Sentuhan

Fang mencari informasi tentang Galaxia di perpustakaan alam sadarnya.

Galaxia

sejak kematian istri dewa perang dari timur, keberadaan permata jiwa menghilang, kondisi dimensi yang mulai tidak terkendali.

dewa pencipta dari utara beserta istrinya membuat organisasi untuk mencegah kehancuran tidak terjadi, diberi nama 'Galaxia' sebagai pengingat menjaga galaxy.

dengan seluruh anggota Alpha.
Alpha yang terpilih dengan kuasa alami, jika resmi menjadi anggota organisasi itu, setiap anggota akan diberi julukan.

kemampuan Alpha sangat mengerikan, Alpha bisa menguasai kuasa yang ada di dekatnya dan menyatu ke tubuh menjadi miliknya sendiri. jika kuasa itu sudah menyatu ke tubuh Alpha, suatu hal yang mustahil untuk terlepas.

anggota Galaxia Alpha memiliki kemampuan awet muda. tak heran mereka memiliki pengalaman panjang.

peraturan mereka ketat, jika ingin menyerang salah seorang musuh, tidak diperbolehkan menghancurkan yang berhubungan dengan musuh tersebut.

Mereka diajarkan pelajaran untuk melindungi Pribumi yang kemungkinan masih tersisa di galaxy ini.

hanya ada satu pantangan dari anggota Galaxia, mereka tak boleh melukai Pribumi!

.
.
.

"Galaxia.. kumpulan Alpha.." Fang merenung, "jika aku menjadi anggota galaxia.. aku bisa mengendalikan kuasa ini" dia mulai memikirkan mimpi tentang abangnya.
tidak! mereka hampir membunuhnya! aku tak mau bergabung dengan Galaxia!

Fang merasa takut dengan Galaxia, dia tidak ingin menjadi bagian organisasi itu.
"tapi.. itu akan menjadi keuntunganku kalau aku dilindungi mereka.."

.
.
.

"Fang!" panggil Boboiboy membuat Fang yang sedang bermain basket terkejut. pemuda bertopi dinosaurus itu melambaikan tangan padanya.
"awas!!"
tanpa tahu, bola basket terantuk di kepalanya.

"aduh!!" Fang memegang kepalanya, "Fang!!"

Boboiboy berlari memasuki lapangan basket dan terdiam saat Azroy, kaka kelas sekaligus ketua team basket membopong Fang.
"bawakan ice!" perintahnya pada rekan seteam basket.

Boboiboy mendorong Azroy, dia sedang dalam mode 'Boboiboy Ice', "nah.. kau oke tak?" tanyanya memandang Fang dengan khawatir.
"aw! sakit lah!" kepala Fang sangat sakit, untung saja Boboiboy Ice meletakkan tangan tepat di kepalanya.

"hm.. Fang.." panggil Azroy membuat Fang menoleh ke kaka kelasnya.
"baik kau ke UKS, nanti makin parah"
Fang mengangguk pelan, dia berjalan dengan bantuan Boboiboy Ice.

tanpa disadari Fang, Boboiboy Ice memandang Azroy dengan tajam.

.
.
.

Di UKS, Boboiboy Ice membaringkan Fang untuk tidur.
"gimana?" tanyanya memegang kepala Fang, "sudah.." jawab Fang menidurkan kepalanya di bantal putih yang empuk.

"hm.. apa kau gak kembali ke Boboiboy semula?" Fang melihat Boboiboy Ice yang duduk di kursi, "kenapa? apa kau tak suka lihat aku?"

"mana ada! hanya saja.." Fang memandang ke arah lain, dia tidak ingin menatap mata Boboiboy Ice, biru seperti air.
Entah kenapa membuatnya takut, mungkin aura yang hampir mengikatnya.

"Fang" dia menarik lengan Fang, "Apaan sih!!!"
Boboiboy Ice membuka tudung jaket dan melepas topinya.

"apa kau membenci kami?" tanyanya mendekatkan wajahnya dekat dengan Fang.
"aku sudah memperhatikanmu setiap saat.. Fang.. kau ingin menghindari kami"

"T-tak lah! untuk apa aku menghindari kalian!" jawab Fang mendorong wajah Boboiboy Ice, terlalu dekat!
"apa kau takut kalau kami menguasai Boboiboy?" dia mencengkeram bahu Fang agar lebih mendekat.

Fang memandang mata Boboiboy Ice dengan agak takut, "menguasai?"
dia tahu kalau Boboiboy bisa berbicara 2 arah sejak hari itu. tapi dia tak tahu kalau 7 jiwa kuasa elemental ingin menguasai Boboiboy.

"kami iri dengan Boboiboy! dia bisa bebas sedangkan kami disegel di jam kuasa!"
"tapi.. kalian lebih sering muncul?" tanya Fang, dia akui kalau pecahan 7 jiwa kuasa Elemen lebih sering muncul daripada Boboiboy sebagai pengguna.

"sekarang kami jarang keluar.. dia tidak mau panggil kami lagi, jadi kami sering berjumpa dengannya lewat cermin" lanjut Boboiboy Ice mengenggam tangannya, Fang bisa merasakan dingin dari tangan Boboiboy Ice.

Fang mulai kaget saat dia mencium tangannya, "apa yang kau buat ini, Ice?!!"
wajahnya merona merasakan bibir mengecup pipinya, dia berusaha melepaskan diri. dia merasa jijik dengan sentuhan Boboiboy Ice dan kecupan kecil.

BRAKK!!

"Fang!!"
suara pintu UKS terbuka paksa membuat Fang dan Boboiboy Ice kaget langsung menjauhkan diri.

terlihat wajah sahabatnya sangat khawatir mendengar kabar tentang kepala Fang tak sengaja terantuk oleh Bola Basket.

"Fang! siapa yang lempar bola? biar aku catat namanya! biar kena denda!" tegas Yaya memegang buku notes dan pulpen domba kesayangannya.
"kok bisa?! kau kan jago main basket?" tanya Gopal heran.

"biar kuhajar dia!" Sai mau mengepalkan tangannya, Shielda mengelus kepala Fang dan melirik Boboiboy mode Ice dengan heran.

"iya loh! kami panik sekali ma!" lanjut Ying menatap Fang, "aku melamun tadi.." jawab Fang membalas pertanyaan bertubi-tubi dari mereka.

"kau melamun? apa yang kau pikirkan? apa wanita itu menemuimu lagi?" tanya Shielda, Fang menggeleng kepalanya, "bukan"
"lalu?"

"aku tak tahu.." Fang tak ingin menceritakan kecerobohan nya, apalagi kejadian tadi membuatnya takut dan malu.
Yaya dan Ying saling berpandangan lalu menatap tajam ke Boboiboy Ice tanpa disadari Fang.

"lebih baik kau rehat.." Yaya mengacak rambut Fang, "aku akan kasih tahu cikgu kalau kau sakit"
Shielda mendorong Fang untuk berbaring, "tido dulu, aku bawakan donat nanti!"

"nak donat lobak merah?! aku tukar y-" sebelum Gopal ingin menukarkan benda jadi makanan, Shielda melotot tajam ke arahnya sehingga tak jadi tukar makanan.
Kau tukar? jaga kau nanti!

"kau rehat baik baik tahu?" Boboiboy sudah dalam mode normal, "jangan melamun lagi" dia mengelus rambut Fang kemudian pipinya.
"y-ye lah tu.." gagap Fang memiringkan kepala agar tangan Boboiboy menjauh dari pipinya.

"jom lah balik kelas!!" ujar Yaya semangat, "aku ingin jaga Fang.." Shielda tak ingin Fang sendirian di ruangan tanpa ada yang menemaninya.

"tak boleh shielda, kita tak boleh skip, jangan sampai aku catat namamu" Yaya mengancam nya, "lagipula ada hal penting mau aku cakap kan?"

karena Yaya menekankan 2 kata membuat Shielda menghela napas.
"oke"

Fang mendengar pembicaraan itu penasaran, kenapa mereka menyembunyikan sesuatu padaku?
apa itu tentangku?

dia menepis pikiran keingintahuan nya yang terlalu besar.

"oke deh Fang! kami balik kelas dulu! nanti waktu rehat baru datang loh!" ujar Ying, Fang hanya mengangguk pelan disaat Ying mendorong mereka pergi dari ruang UKS, meninggalkan Fang sendirian.

Fang melihat Boboiboy tersenyum padanya membuat wajahnya panas, dia tidak ingin menatap wajahnya.

suasana mulai sunyi, Fang menghela napas dan menutup kedua matanya, memasuki alam mimpinya.

.
.
.

Di Koridor sekolah, mereka membalik badannya dan menatap Boboiboy yang masih memikirkan Fang.
"Boboiboy.. kami mau tanya.." Yaya mungkin yang mewakilkan mereka untuk berbicara.
"apa?" Boboiboy mulai sadar kalau Yaya memanggilnya.

"kenapa kau mencium Fang?" tanya Ying memandang Boboiboy dengan wajah ketidaksukaan.

.
.
.

NEXT

kasih bintang dan komen ya!

salam Bbplanets

  👇
  👇
  👇
  👇
  👇
  👇

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top