Bab 2

Karya ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta no. 28 tahun 2014. Segala bentuk pelanggaran akan diselesaikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia.

IG @Benitobonita

Hades mengamati istana barunya dengan penuh kebanggaan. Dia telah memerintahkan para titan yang berada di Dunia Bawah untuk membantunya. Sebuah tulang bagian lengan manusia bergelantung di puncak bangunan dan beberapa tengkorak tanpa mata memandang ke arahnya.

"Indah," bisik sang Dewa Penguasa Kematian sambil tersenyum tipis. Salakan dari ketiga kepala Kerberos membuat pria itu menoleh. Hewan peliharaannya yang lucu baru saja bersin dan mengeluarkan api dari mulut mereka. "Apa kau ingin berjalan-jalan?"

Kerberos menggonggong riang. Ular yang menjadi ekornya ikut meliuk gembira. Hades melihat ke sekeliling. Dia mencoba memutuskan daerah mana yang akan mereka kunjungi.

"Hmm, bagaimana kalau kita melihat Erebus? Tempat tergelap antara Dunia Manusia dan Dunia Bawah?" tanya Hades memiringkan kepala.

Salak bersahut-sahutan terdengar dari ketiga kepala yang menjulurkan lidah. Hades sedikit membungkuk dan mengulurkan kedua tangannya. "Kemarilah."

Kerberos tanpa sungkan melompat ke dalam pelukan Dewa Penguasa Orang Mati. Hades berjalan santai sebelum dia mendengar kepakan sayap dan mendongak.

Tiga sosok wanita dengan sayap dan cakar pada tangan mereka terbang mengitari dirinya sambil terkikik geli. Terlihat noda darah dari gigi runcing dan ujung-ujung jari mereka 

Pria itu mengamati para perempuan yang sama sekali tidak menarik minatnya, lalu berkata, "Para Ker, anak Erebos dan Nxy, apa yang kalian inginkan?"

Salah satu ker terkekeh dan mengedipkan mata genit ke arah Hades. Bulu kuduk pria itu meremang seketika. Dia sangat tidak tertarik untuk menjalin hubungan romantis saat ini dengan siapa pun, terlebih dengan para ker.

"Pergilah ke Dunia Manusia," usir Hades. Dia berusaha menunjukkan kharismanya dengan memberikan tatapan tidak peduli kepada salah satu ker yang memberikan ciuman jarak jauh.

"Bermainlah dengan mereka … sekarang!"

Para ker mengeluarkan suara mirip tertawa saat melihat tingkah Hades. Mereka mengepakkan sayap dan mendesis ke arah Kerberos yang menggeram sebelum keluar dari Dunia Bawah untuk mencari roh manusia malang yang akan menjadi korban mereka.

Hades merinding sejenak. Sang Dewa Penguasa Kematian kembali berjalan dengan Kerberos setia di sampingnya. Sebuah sungai yang luar biasa besar terhampar di depan mereka.

Binatang itu berlari riang untuk mendekat ke kumpulan air saat Hades berteriak, "Kerberos! Jangan!"

Namun, pria itu terlambat. Kepala tengah Kerberos telah menunduk di sisi sungai dan meneguk air di dalam sungai.

Dengking pilu keluar dari moncong Kerberos sebelum melolong sendu. Kedua kepala lain yang berada di sisi kanan dan kiri menggeram kesal. Mereka mulai menyalak menyatakan protes.

Hades menghela napas dan menepuk kepala tengah Kerberos. "Aku sudah bilang jangan minum dari Sungai Arkheron … air itu dapat menyebabkan kesedihan."

Kepala tengah Kerberos menunjukkan raut menyesal sebelum kembali melolong. Kedua kepala lain kembali menggeram sambil menunjukkan taring sebelum mulai menggigit moncong kepala tengah.

"Jangan bertengkar!" tegur Hades kesal. Anjing kecilnya mulai berguling dan saling menyemburkan api. Bahkan ular yang menjadi ekor Kerberos ikut mendesis marah.

Tiba-tiba sebuah perahu kayu terlihat mendekat. Hades memicingkan mata untuk mengamati sosok yang memegang dayung.

Seorang pria tua sekurus tulang belulang yang terbalut mantel hitam menunduk untuk memberi hormat kepada dirinya. "Hades, Raja Dunia Bawah, selamat datang di daerah kekuasaanmu."

"Kharon, putra Nxy dan Erebus, apa kau yang memiliki kapal itu?" tanya Hades penasaran. Mata pria itu mengamati benda cukup besar yang mengapung di atas sungai.

"Aku membuatnya sendiri." Kharon terkekeh bangga. "Aku memilih batang terbaik dan memotongnya dengan hati-hati."

Ketiga kepala Kerberos telah berhenti berkelahi. Efek Sungai Akheron sudah hilang beberapa menit silam.

Hades melihat ke daratan yang berada di seberang. Tempat yang gelap dan suram. Tidak ada tumbuhan yang hidup di sana.

"Berapa bayarannya untuk sekali menyeberang?"

Sebelumnya Hades berubah menjadi gagak saat mendatangi Dunia Bawah bersama Poseidon dan Zeus. Namun, dia tidak terlalu menyukai wujud binatang dan lebih memilih tetap dengan sosok aslinya.

"Satu obolos," jawab Kharon parau. "Namun, gratis untukmu … selama aku boleh meminta bayaran dari para roh yang akan melintas."

Hades mengamati sang Pendayung selama beberapa saat sebelum menghela napas. "Satu roh satu keping obolos."

Kharon membungkuk senang. "Tanpa obolos, mereka akan terus berdiam di Erebus hingga keluarga yang masih hidup bersedia memakamkan mereka dengan benar."

"Baiklah, sekarang antar aku ke Erebus," ucap Hades berjalan mendekati perahu. "Kerberos berniat bermain di sana."

Sang Pendayung mengamati Kerberos dengan curiga. "Apa dia berkutu?"

Ketiga kepala Kerberos menggeram marah dan menyebabkan Kharon mundur beberapa langkah, lalu mengayunkan sampan dengan kedua tangan. "Jangan mengancamku! Aku bisa menjatuhkanmu ke dalam sungai!"

"Dia tidak berkutu," jawab Hades di antara helaan napasnya. Dewa Penguasa Kematian melangkah naik ke atas perahu yang bergoyan pelan akibat arus air, lalu menoleh ke arah binatang peliharaannya. "Ayo, Kerberos! Naik!"

Namun, ketiga kepala anjing itu tiba-tiba mengeluarkan dengkingan dan tidak berniat mengikuti majikannya.

"Mungkin dia takut," ucap Kharon. "Erebus tempat tinggalku jauh lebih gelap dan sunyi dibandingkan tempat kalian berada saat ini."

Hades menoleh ke arah peliharaannya yang berulang kali berusaha melompat naik, tetapi membatalkan diri. "Kerberos, tunggu aku di sana. Aku akan segera kembali."

Anjing itu mengeluarkan suara protes, tetapi tubuhnya menurut. Kerberos duduk dengan memberikan tatapan mengiba.

"Anjing baik," puji Hades tersenyum tipis. "Jangan biarkan manusia hidup masuk tanpa persetujuanku."

Ketiga kepala Kerberos menyalak riang. Dia segera bangkit dan berlari untuk menjaga tempat itu.

Raja Dunia Bawah mengamati peliharaannya yang menjauh selama beberapa saat sebelum mengalihkan perhatiannya. Dia kembali menatap Kharon yang menunggu perintah.

"Erebus, tempat pertama kali manusia harus melewati kegelapan saat mereka meninggal," ucap Hades sambil mendongak mengamati Dunia Manusia yang berada di atas mereka.

"Antarkan aku ke tempatmu. Selesai aku membenahi kerajaanku, kita akan mulai menerima para arwah dan mengadili mereka sesuai dosa yang mereka perbuat selama hidup."

"Itu bukan urusanku," balas Kharon sambil mulai mendayung. "Satu arwah, satu obolos … baik dia pendosa atau seorang bayi baru lahir."

Hades tidak menjawab. Dia mengamati arus tenang yang memantulkan bayangan mereka. Mereka berlayar di atas perahu yang dapat memuat sepuluh arwah dengan pikiran masing-masing.

Pembaca yang baik hati, tolong tekan tanda bintang^^

Kisah Mitologi Yunani :

1. Persephone adalah kisah Hades yang menculik Dewi Musim Semi untuk dijadikan ratu-nya.

2. Psyche adalah kisah Eros, Dewa Cinta yang mencintai seorang gadis manusia.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top