When God is Not Here Anymore :: Ariski
SONG: All Alone With You oleh EGOIST
.....................................................................
~Dareka o aisuru koto nante dekiru wake nakute [Tidak mungkin aku dapat mencintai seseorang]
Dakedo dareka ni aisaretakute [Namun, aku ingin dicintai seseorang]
Kawaranai kinou ga zutto tsuzuita to shite mo [Meski jika hari kemarin tidak berubah hingga selamanya]~
Aku menatap kota yang baru saja ku mencapai akhirnya, disaat Tuhan meninggalkan mereka dan para iblis sepertiku mendatangi mereka. Tidak ada yang tersisa selain kehancuran; jalanan kini dipenuhi oleh mayat orang-orang yang berusaha kabur dari bencana yang kubuat.
Awan hitam datang menghampiri kota itu dan membawa hujan yang kini membasahi kota itu, Aku masih diam bersandar pada batang pohon memandang kota itu. Memikirkan semua yang terjadi membuatku semakin ragu akan eksistensi Tuhan pada dunia yang hancur ini.
Aku membenci saat-saat dimana; aku memohon juga bertanya pada-Nya. Apa yang Tuhan pikirkan saat menciptakan ku ?
Kenapa Tuhan tidak membuat ku untuk dicintai seperti yang lain, kenapa malah membuatku harus dibenci?
Apa yang dipikirkannya? Tolong jawab aku.
~Kami-sama doko e itte shimatta no [Tuhan, kemanakah Engkau pergi ?]
Nee henji wa nakute [Aku tidak mendengar jawaban dariMu ]
Itsu date sou day o [Namun, bukankah memang selalu begitu]
Are you still here ? [Apakah Engkau masih disini ?]~
Sekali lagi aku menatap kota itu sebelum akhirnya berbalik pergi meninggalkan semuanya, Tuhan bahkan tidak datang untuk menolong kalian setelah aku pergi.
~*~
Aku hanya gadis biasa pada awalnya, hanya gadis yang memiliki rambut berwarna merah layaknya langit senja akan tetapi sekarang semua itu berubah karena virus itu semua orang berubah dan aku pun berubah.
Gadis berambut merah dengan mata medusa telah menjadi jati diriku sekarang, sebuah jati diri yang Tuhan berikan padaku.
"Jahat... takdir ini terlalu jahat. " Guman ku.
Kota-kota mati kini semakin banyak, para manusia biasa mengalami teror yang nyata sekarang. Aku datang untuk menentang-Nya meskipun aku tahu ini akan menjadi dosa yang tidak akan termaafkan... aku harus melakukannya.
Tidak ada jalan kembali, perjalanan ini hanya aku yang mampu melewatinya.
"Manusia itu sungguh kuat." Bukankah hal itu semua nya adalah kebohongan ?
Kini aku sudah sampai pada kota selanjutnya, rambut merah ku kini terlihat jelas bersamaan dengan mata yang mengawasi gerak-gerik di dalam kota. Lagi-lagi kehancuran lah yang akan datang menghampiri mereka.
"Apa Tuhan masih disini ?" selalu pertanyaan yang sama.
Dan selalu tidak ada yang menjawabnya.
"Tuhan masih ada disini," sahut seseorang dibelakangku.
Disaat aku berbalik aku mendapati seorang gadis berambut hitam sebahu menatapku dengan kedua manik mata bening nya, tidak ada ketakutan disana saat mata ku berfokus padanya.
"Tapi, Tuhan tidak datang menolong kalian kan?"
"DIA selalu ada disini, bukan datang... Tuhan tidak pernah meninggalkan kami."
"Apa kamu menerima semua yang akan terjadi?"
"Apabila Tuhan telah berkehendak, kenapa aku harus menolak?"
"Bukankah tidak adil, Tuhan tidak menolong kalian yang memohon pada-Nya?"
"Kamu bertanya awalnya 'apa aku akan menerima semua yang akan terjadi ?' dan aku menjawabnya. "
"Kamu masih percaya pada keberadaan-Nya?"
"Selalu."
Aku terenyak menatap gadis muda itu menjawab semua perkataanku tanpa ada keraguan sedikitpun disana, kenapa dia tidak membenci Tuhan?
"Apakah kamu... membenci dunia yang telah Tuhan tinggalkan ini?"
"Bukankah sudah ku katakan, Tuhan tidak pernah pergi dari sini. "
"Apakah kamu yakin Tuhan masih bisa memberikan takdir yang jauh lebih baik dari ini?"
"Tentu saja, kenapa kamu terlihat tidak percaya pada-Nya?"
"Karena, Dia tidak pernah menjawab doa ku... juga pertanyaan dariku."
"Cobalah untuk mati... mungkin kamu akan berhenti tidak mempercayai-Nya."
Dan kini gadis itu mendorongku hingga semua ketakutan itu menjadi semakin nyata juga sebuah kebenaran membuatku tersadar kalau... Tuhan tidak akan menolong orang yang membenci-Nya sepertiku.
~I will stay with you [Aku akan berada disisimu]
Anata no te de [Dengan tanganmu itu]
Dakishimete yo [Peluk eratlah diriku]
Omoikkiri [Dengan seluruh tenagamu]
Nozomenai mono wa ani mo naikara [Karena tidak ada hal yang kamu inginkan]
Anata to futari de [Sendiri saja bersama mu]~
.........
END
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top