Bad Blood :: Fitriyana_Ilmi
SONG: Bad Blood oleh Taylor Swift
...............................................................
'Cause, baby, now we got bad blood
You know it used to be mad love
So take a look what you've done
'Cause, baby, now we got bad blood
Now we got problems
And I don't think we can solve them
You made a really deep cut
And, baby, now we got bad blood
-----
Apakah semua pria yang ada di dunia ini selalu brengsek? Kenapa aku harus bertemu dengan pria sialan semacam dia? Benar-benar menguras perasaan dan emosiku. Seharusnya dari awal aku sudah menjauhinya, bukan malah menjalin hubungan yang ujung-ujungnya menggoreskan luka perih di relung hatiku.
Jika kalian bertanya apakah aku sedih, maka jawabannya adalah 'tidak'! Cih, untuk apa menangisi laki-laki tidak tahu diri itu? Yang ada aku benar-benar benci kepadanya.
Aku mempercepat langkahku menuju salah satu tempat makan di mana dua berada sekarang. Kepalaku benar-benar panas sekarang hingga rasanya bisa meledak kapan saja.
BRAK!! Aku menggebrak mejanya keras penuh emosi. Aku menatapnya tajam lantas terkekeh sarkas. "Kau ... jangan fikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan di belakangku selama ini!" ujarku dengan nafas yang mulau memburu.
Dia balas menatapku dengan kening yang terlipat-terlipat, "Apa maksudmu?"
Aku berdesih kesal. Apakah dia masih betah dengan kepura-puraannya? Huh, sangat memuakkan hingga rasanya aku bisa memuntahkan semua isi perutku saat itu juga.
Aku mengabaikan pertanyaannya tadi dan lebih memilih untuk duduk di depannya. Dia mau bermain-main denganku, okey, aku akan menyambutnya dengan senang hati. Kita lihat siapa yang akan menang di permainan ini?
Kami sudah duduk di sini selama hampir 30 menit, dan aku bisa melihat dia mulai gelisah di tempat duduknya. 'Permainan akan segera dimulai!' batinku sembari tersenyum diam-diam. Aku lebih memilih memainkan hpku dan berpura-pura tidak melihat kegelisahan laki-laki di depanku ini.
Beberapa saat setelahnya, seorang gadis memasuki tempat makan ini dan dia nampak terkejut saat melihat aku ada di sini. Dengan ragu, gadus itu berjalan mendeka ke meja tempatku dan laki-laki ini duduk.
"Hai, kalian di sini juga?" tanyanya sembari tersenyum kikuk.
Aku berdiri dari dudukku lantas melemparkan senyum miringku. "Kebetulan sekali ada kau di sini. Dengan siapa?" tanyaku ramah.
Dia terlihat gelagapan saat akan menjawabnya yang jelas saja membuatku yakin dengan apa yang ada di kepalaku sekarang. "Eh ... aku sendiri!"
"Bukankah kau punya restoran sendiri? Kenapa masih berkunjung ke tempat lain? Apakah makanan di restoranmu kurang pas dengan lidahmu?"
Gadis yang memiliki nama Asa itu hanya tersenyum kikuk, terlihat kurang nyaman dengan kehadiranku.
"Nessa, kau tidak mau memesan makanan?" tanya Daren-laki-laki yang sedari tadi duduk di depanku- berusaha mengalihkan pembicaan, sepertinya.
Aku menatap laki-laki ini malas lantas mendengus sebal. "Aku lelah basa-basi! Sekarang, kalian mau mengaku semuanya?" tanyaku yang mulai jengah.
"Mengakui apa?" tanya mereka bersamaan.
"Huh ... masih berpura-pura. Okey, biar aku yang memulainya. Terima kasih untuk kalian berdua yang sudah mengenalkan kepadaku apa itu sakit, apa itu luka, apa itu komitmen, dan apa itu penghianatan!" ujarku dingin. "Kalian bisa melanjutkan hubungan kalian, aku yang akan pergi!"
Setelah mengucapkan sederet kalimat itu, aku pergi dari tempat itu, membawa semua luka penghianatan yang telah mereka torehkan dan selamanya aku akan menyimpan luka itu untuk aku jadikan pelajaran agar tidak lagi mengalami luka yang sama.
Sore yang kelam dengan belati yang menancap dalam melubangi hatiku. Huh, persetan dengan persahabatan dan cinta. Toh mereka sendiri yang merusak hubungan ini.
......
END
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top