Adventure with Enemy :: martabakmal
Song: TV Sampah by Captain Jack
.....................................................................
“Aku tidak tahan lagi!” Sebuah bak sampah kosong terlempar jauh setelah di tendang oleh pemuda itu, “Kenapa ide kita selalu ditolak?”
“Tenanglah Bram, kita pikirkan saja cara lain,” ucap seorang lainnya sambil tertunduk lesu, rupanya dia tidak kalah frustrasinya dengan temannya itu, “Atau kita berhenti saja dan bergabung ke WET TV[1]?”
“Bodoh kau Di!” hujat lelaki itu sambil mencengkram kerah baju Adi. Bram hanya memperhatikan saja tanpa punya niatan untuk melerai kedua temannya itu.
“Apa gunanya perjuangan kita selama ini?” Suasanya seketika hening, lelaki itu kemudian melepaskan genggamanya dan lalu menatap Bram dengan segan. “Lagian kita sudah kena SP 3[2] kan? Setidaknya berusahalah sampai kita benar-benar dipecat!”
“Iwan bernar Di, WET TV bukan pilihan. Tak ada yang bisa kita revolusi di sana karena ideologi kita sama dengan mereka,” Bram lalu menyalakan puntung rokoknya.
“Wet media, Televisi masa kini,” Lanjut Iwan yang kemudian duduk di samping Bram sambil meminta sebatang lagi untuk dihisap.
“Sial! Kita sudah tertinggal jauh dari mereka,” Adi yang masih dalam posisi berdiri lalu menyambut rokok yang ditawarkan Bram. Mereka bertiga adalah orang-orang yang bekerja sebagai tim kreatif dari acara UKS yang tiap hari di tayangkan di RAN[3] TV, sebuah acara gaje yang kerjaanya hanya joget-joget selama 2 jam penuh.
“Siapa bilang kalian boleh merokok di lingkungan kantor?” Suara yang tiba-tiba itu sontak mengagetkan mereka bertiga yang dengan cepat mematikan api yang tengah membara digenggaman mereka.
“Revolusi? Oh, jadi kalian trio bermasalah dari divisi kreatif yang tengah digosipkan itu?” Mereka hanya diam saja dan tidak menanggapi sindiran tersebut, namun kekesalan mereka tidak bisa tutup-tutupi, tatapan sinis pun mengarah kepada orang yang telah menguping pembicaraan mereka itu.
“Apakah kalian benci televisi?” Orang itu lalu berjalan mendekati mereka bertiga dan memberikan kartu namanya yang cepat disambut oleh Adi.
Bram sangat familiar dengan nama yang tercantum di kartu itu, “Jadi, kenapa seorang Top Executive producer[4] sepertimu datang menemui kami secara personal?”
Iwan dan Adi yang tidak tau-menahu tentang apa yang dimaksud Bram pun tiba-tiba saja tersentak saat mengetahui orang yang ada dihadapan mereka adalah orang penting.
“Tiga bulan lagi ada 1 jam spot kosong setiap hari kamis, kalo kalian punya hal yang menarik bisa langsung sampaikan saja kepadaku.” Lelaki bernama Yanto itu lalu pergi meninggalkan mereka bertiga dalam keheningan.
Tiap hari mereka lembur dan begadang untuk memikirkan ide yang matang, mencoba mendobrak arus sungai yang deras dengan sebuah acara yang mungkin akan menjadi batu loncatan untuk rencana besar mereka kedepan.
“Kalian setuju kan? Sebuah konsep original ini pasti booming!” Dengan semangat menggebu-gebu, mereka bertiga lalu berpencar untuk melakukan persiapan ke tahap selanjutnya.
Bram mengurusi presentasi dan proposal yang akan mereka ajukan, Iwan melakukan lobi-lobi dengan crew lain yang nantinya akan diajak dalam projek ini, dan Adi pergi bernegosiasi dengan salah seorang artist yang bakal menjadi kunci dari acara yang mereka usung.
Setelah persiapan mulai matang, mereka lalu langsung menghubungi dan menghadap ke ruangan EP Yanto.
“Hanya butuh satu bulan untuk merencanakan ini semua?” Rasa tidak percaya membuat ekspresi Yanto menjadi tak karuan, “Sebuah Adventure-Comedi? Jenius!”
“Tapi kalian yakin? Mau pake orang itu?” tanya Yanto yang kemudian menunjuk sebuah nama yang tertera di dalam proposal yang mereka bawa.
Dengan percaya diri, Iwan lalu angkat bicara, “Dia hanya Co-Host di acara Empat Mata RAN-7[5]. Ku dengar acara itu punya masalah dengan KPI[6] dan pastinya dia tak ingin citranya hilang rusak kan? Pasti bisa kalau dibujuk!”
Yanto lalu menyetujui proposal mereka dan akan mengajukannya pada rapat redaksi selanjutnya dan dalam waktu dekat kontrak akan diberikan kepada orang-orang yang akan terikat dalam projek ini.
Dua minggu kemudian Yanto memberi intruksi untuk mengadakan meeting dengan artist utama dan kru-kru terkait, itulah pertama kalinya Peppi berada bertemu dengan Yanto. Kontrak untuk dua bulan pertama dan baru akan ditambah jika rating acara tersebut memuaskan, itu artinya mereka semua akan bertaruh dalam 8 episode awal petualangan “Peppi The Explorer[7]."
Sebuah pertaruhan yang diambil oleh Trio bermasalah yang kini bekerja dalam dunia yang paling tidak mereka sukai. Generasi yang terlahir karena ingin mengubah sesuatu yang mereka benci.
Sebuah lembaran baru terbuka untuk ditulis, mereka bertiga beserta para crew dan Peppi kini berada di bandara. Dalam satu bulan ini mereka akan melakukan “Shoot & Traveling” di beberapa daerah terkenal di Indonesia, tujuan pertama adalah Bali.
“Akhirnya tiba juga, mari kita lakukan!” Seluruh orang pun melakukan tos dan bersorak-sorai bersama.
________________________
Glosarium:
WET TV[1] : Versi fiksi dari NET TV.
SP 3[2] : Surat Peringatan tahap 3, selangkah sebelum menuju gerbang pemecatan.
RAN TV [3] : Versi fiksi dari Trans TV.
Executive producer[4] : Jabatan yang memiliki otoritas tertinggi pada aspek kreatif dan usaha produksi.
RAN-7 [5] : Versi fiksi dari Trans-7, salah satu anggota dari Trans corp.
KPI [6] : Komisi Penyiaran Indonesia.
Peppi The Explorer [7] : Sebuah nama acara yang dulunya pernah tayang di Trans tv, udah lama tenggelam dan rekomendet banget buat mengenal Indonesia lebih dalam, yang penasaran check aja youtube.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top