elenharits » BLUE

BLUE ~ BIGBANG
• • • • • • • • • • • • •

I'm singing my blues~
Paran nunmure paran seulpeume gildeullyeojyeo
[Used to be blue tears, blue sorrow]

Aku benar-benar merutuki gadis-gadis pecinta K-Pop ini. Ah, sialan. Aku tau lagu ini, lagu yang benar-benar kuhindari saat ini,Blue. Setiap mendengar lagu ini, bayangan gadis bermata biru dengan pakaian serba biru dan pecinta warna biru itu selalu muncul. Gadis manis yang keceriaannya sempat kurebut, gadis yang masih kucintai.

Aku menatap orang-orang yang masih bernyanyi tanpa lelah dengan lelah, hingga aku menangkap sebuah pemandangan yang entah ilusi atau bukan. Gadis biru itu ... mengecup pipi pria itu sambil mengenakan cincin permata biru dariku.

"Aku hanya pulang bersamanya satu kali karena hujan, Al! Hanya itu!"

Teriakannya saat kita bertengkar terngiang di telingaku. Saat itu aku melihatnya pulang bersamaan dengan pria itu. Aku marah, jelas marah. Dia berkata bahwa ia mencintaiku, ia berkata bahwa ia tidak akan dekat-dekat dengan pria lain, tapi apa? Bukannya memintaku untuk menjemputnya, ia malah pergi dengan lelaki lain!

"Jika kau ingin membelanya, aku pergi!"

Kita bertengkar, aku pergi. Aku tidak pernah semarah itu hingga menuduhnya, tetapi ini sudah keterlaluan. Pria itu sahabatku, sahabatku yang mencintai warna biru sama seperti dirinya.

Setelah itu, aku tidak pernah menemuinya. Aku hanya meninggalkan pesan singkat untuknya yang berisi "Aku tidak sebaik yang kau kira. Aku pergi." Setiap malam aku selalu pergi ke bar dan meminum alkohol yang tidak pernah kucicipi lagi karena larangannya itu sepuasnya. Aku benar-benar tidak pernah menghiraukan pesan dan panggilannya lagi. Ah, pada akhirnya akulah yang meninggalkannya.

Kini, paru-paruku terasa semakin sesak ketika melihatnya duduk di pangkuan pria itu. Bermesraan. Bibir merah manis yang dulu hanya untukku itu kini telah berpindah, membiarkan pria itu mencicipinya dan memilikinya kini. Ah, man. Aku menyambar sebotol vodka dan meminumnya rakus seolah kehausan. Tak peduli bahwa besok aku akan mual karena hangover, persetan dengan presentasi yang harus kuhadiri besok.

Sambil meneguk vodka entah dari botol yang ke berapa, aku mengambil pisau kue yang terletak di atas meja dengan cepat. Alkohol membuatku ingin melihat warna favoritku segera. Dengan terburu-buru, aku mendekatkan ujung benda perak yang mengilap tersebut ke arah leher jenjang yang terasa halus. Kudengar samar orang-orang memanggil namaku, tetapi aku tak peduli. Aku ingin melihat warna favoritku sekarang. Aku butuh mengembalikan hatiku sekarang.

Pertama, aku menggoresnya pelan. Bisa kulihat warna merah mulai menyeruak seperti lava cake berwarna merah. Karena tak puas dengan sedikitnya hasil yang kudapatkan, aku menekan benda perak tersebut sedikit keras hingga leher halus tersebut memuncratkan lava merah.

Aku tersenyum puas. Kujilat percikan lava yang menempel di bibirku. Manis.

Aku tersenyum puas. Inilah warnaku yang sebenarnya, warna kesukaanku. Aku berhasil, berhasil mengembalikan warna asli hatiku yang sudah membiru akibat dirinya. Merah. Semerah darah.

Dan yang sedikit menggoyahkan kesadaranku adalah tatapan kaget dan rindunya untukku.

***

I'm singing my blues~
Ddeungureume nallyeobonaen sarang oh oh
[The love that i have sent away with the floating clouds, oh oh]

Aku menatap langit yang berwarna biru dengan ornamen awan-awan putih yang terlihat lembut. Aku benar-benar tidak tau apa yang terjadi, tetapi kejadian di tempat karaoke tersebut selalu menghantuiku. Hal itu mendatangi mimpiku setiap malam.

Sebenarnya, apa yang terjadi?

Aku mengambil sebuah kamera polaroid berwarna biru dari kamarku, lalu kembali ke balkon untuk mengabadikan langit biru yang indah kedalam selembar kertas foto polaroid.

Aku mengambil pulpen dari saku kemejaku dan menulis captiondi bawah hasil jepretanku.

"In memoriam, my shades of blue girl."

~
•END•

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top