Lembaran Kecil by nur_aswad

Mother by Seamo

• • •

Sebentar lagi bedug maghrib. Rina masih sibuk dengan pasiennya yang tak kunjung berkurang. Hingga kegiatannya diinterupsi oleh goncangan yang biasa disebut gempa. Rina berusaha menyelamatkan diri.

Seluruh masyarakat telah dikumpulkan di lapangan demi keselamatan. Rina yang masih setengah syok dikejutkan oleh suara perawat pendampingnya.

"Maaf Bu Dokter, ini punya Bu Dokter," ucapnya

Rina melihat benda itu. Ia teringat itu adalah stetoskop mainan yang di belikan oleh ibu untuknya dulu.

====================================
"Hi Mother, Haikei, genki ni shitemasuka?
Saikin renraku shinakute gomen 
Boku wa nantoka yattemasu..."

"Hi mam, Ibuku sayang.., Apa yangsedang kamu lakukan?
Maaf, akhir-akhir ini aku tidak menghubungimu..
Aku ingin beri tahu, kalau kini aku sudah sukses..."
====================================

Rina ingat bahwa sudah empat tahun sejak aku bekerja di sini ia tak pernah menghubungi ibunya.

"Bagaimana keadaanmu bu? Apakah kau sudah tahu anak nakalmu ini sudah sukses bu," ucapku pada diriku sendiri

Rini menerawang ke langit. Ia ingat masa kecilnya dulu. Ia merindukan masa itu.

====================================

Chikaku ni iru to iradatsu kuse ni
Tooku ni iru to sabishiku kanji
Anata wa sonna sonzai
Donna mondai mo
Mi wo kezutte kaiketsu suru
Soshite
Boku no shitteru dare yori mo Ichi-ban gamandzuyoku TAFU desu
Itsumo massaki ni ki ni suru
Jibun janaku boku no karada de

Meskipun aku tumbuh dengan tidak sabar ketika aku dekat mu...
Ketika engkau jauh dari ku, aku merasa kesepian
Itu yang engkau lakukan untuk ku,
Engkau dapat menyelesaikan masalah dengan menyelesaikannya
Dan engkau pemilik kesabaran yang luar biasa dan engkau adalah orang tertangguh yang aku kenal
Engkau akan selalu prihatin terhadap kesejahteraan ku sebelum dirimu sendiri
====================================
Rina tengah bercerita tentang putri dari dunia khayalannya, sedangkan ibunya mendengarkan dengan senang hati.

"Ibu aku mau nonton tv,"
"Iya, duduk di sini yang tenang ya,"

"Ibu mana kartunnya,"
"Sabar ya nak, sebentar lagi kartunnya,"

"Ibu aku ngompol,"
"Sini, ganti celana dulu,"

Rina kecil berlari-lari di rumah sedangkan ibunya sibuk mengejarnya. Ia bersembunyi di balik gorden rumahnya.

"Ayo nak, mandi dulu," ucap ibu Rina.
"Enggak aku mau main boneka-bonekaan,"

Rina tak menggubris perintah ibunya dan justru berlari sekuat tenaga, ibunya hanya senyum dan bersabar menghadapi tingkah pola anaknya.

"Ibu aku mau tidur, bacain cerita,"
"Iya, ibu cerita tentang malin kundang,"

Rina yang tengah bermain pasir di hampiri oleh seorang anak cowok yang seumuran denfannya, ia takut dan tiba-tiba menangis. Ibunya panik datang menghampiri,
"Eh, kok nangis, itu kan anak Tante Mira. Jangan takut. Cup cup, jangan nangis cantik," ucap ibu Rina menenangkan tapi Rina hanya sembunyi di balik tubuh ibunya.

Rina kini telah masuk TK

"Aku enggak mau masuk, aku mau pulang," rengek Rina

"Eh, malu kita nak sama ibu guru, itu udah nunggu kamu, ayo masuk, nanti ibu tunggu di sini ya,"

Rina masuk dengan berat hati sambil tatapannya melihat ke arah ibunya.

"Ibu tadi Rina di ejek di TK katanya Rina enggak punya Ayah,"

Ibu Rina kaget mendengarnya. Dengan sabar ibunya menjelaskan keadaannya dan ayahnya. Rina yang masih menangis terisak-isak dipeluk oleh ibunya. Ibunya berusaha melindungi Rina yang telah di pecundangi dunia.

Betapa sabar dan tabah ibunya mendampingi Rina.

====================================

"Ashita asa shichi-ji ni okoshite" to itte
Anata jikan doori ni okoshite kurete
Shikashi Rifujin na boku wa
Neboke nagara ni iu kotoba wa "Urusee!"
Konna kurikaeshi no RUUTIN Iyana kao hitotsu sezu ni
Anata Mainichi okoshite kureta
Donna mezamashi yori atatakaku seikaku datta

Aku akan mengatakan, "Bangunkan akujam 07:00"
Dan engkau akan membangunkan akutepat pada waktunya
Dan aku akan bersikap adil kepada mu...
Aku tidak akan berkata apa", meskipun aku masih setengah tertidur

Ini adalah rutin harian
Tapi, Engkau tidak pernah melihatkan wajah lelahmu di hadapanku
Dan itulah yang membuat ku terbangun setiap hari
Lebih hangat dan lebih akurat daripada jam alarm
====================================

"Ibu, besok aku mau pergi main sama temen aku jam 7, bangunkan aku jam 7 ya," ucap Rina pada ibunya yang tengah terlelap. Mendengar ucapan anaknya, ibu Rini tak bisa tidur, ia begadang karena takut anaknya terlambat besok.

"Rin, bangun udah jam setengah tujuh, katanya mau pergi main," ucap ibu Rina ketita membangunkan anaknya

"Ih, ibu berisik, enggak liat aku tidur ngantuk nih,"

Rina merasa bersalah mengucapkan kata kata itu, tapi ia terlalu gengsi untuk minta maaf. Namun ibunya tidak pernah menunjukan kekecewaan. Wajah lelahnya tidak ia tunjukan pada anaknya, ia tetap tersenyum. Saat itulah dia tahu itukah dosa terbesarnya.
====================================

"Zutto boku no haha de ite Zutto genki de ite
Anata ni wa mada shigoto ga aru kara Boku no oyakoukou uketoru shigoto ga..."

"Jadilah ibu ku untuk selamanya
Engkau masih memiliki satu pekerjaan yang tersisa untuk melakukannya
Dan itu adalah untuk menerima cinta danpenghormatan dr anak mu..."
====================================

"Ibu, maafkan anak nakalmu ini, aku bahkan belum minta maaf padamu. Padahal ini adalah bulan ramadhan.
Aku senang karena aku adalah anak mu.
Aku senang karena kau adalah ibuku
yang tak akan pernah berubah.
Dan Itu tidak akan pernah berubah untuk selamanya Ibu aku ada satu permintaan, jadilah ibu ku untuk selamanya. Engkau masih memiliki satu pekerjaan yang tersisa. Dan itu adalah untuk menerima cintadanpenghormatandari anak mu," ucap Rina yang diselingi oleh tangisnya ketika ia menelpon ibunya yang ada di kampung.

• END •

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top