Dance With My Father by andraaditia

Dance With My Father by Celine Dion

...

Back when I was a child
Before life removed all the innocence

...

"Key!"

Sebuah suara memanggilku. Membuatku menoleh ke arahnya. Aku tersenyum
saat tahu siapa yang memanggilku.

"Ayah!" seruku sambil merentangkan tangan dan berlari menghambur ke
dalam pelukan Ayahku.

Ayahku tertawa dan mengangkatku tinggi-tinggi.

"Kangen?" tanyanya.

"Iya, Ayah. Key kangen." Aku memeluk leher ayahku erat-erat dan
membenamkan wajahku di sana.

"Eh, Ayah. Kapan pulang?"

Aku menoleh, mendapati bundaku keluar dari dapur dan berjalan menghampiri kami.

"Baru saja," jawab ayahku sambil tersenyum.

Ah! Melihat senyum Ayah, aku jadi teringat akan janjinya waktu itu.

"Ayah, ayo kita dansa," rengekku, "Ayah sudah berjanji 'kan, jika
pulang dari Jepang, kita akan berdansa bersama?"

"Ayahmu capek, Key," sela Bunda sebelum Ayah sempat menjawab, "Biarkan
dia istirahat dulu."

Aku merengut, "Tapi, Bun-"

"Sudahlah, Bun. Ayah memang sudah berjanji pada Keyla," potong Ayah.
"Yuk, kita dansa, Key." Ayah membawaku berputar-putar dalam
pelukannya.

...

My father would lift me high

...

"Aaaahhh!" Aku menjerit senang ketika tubuhku berputar di udara.

Tiba-tiba, Ayah berhenti. Dia mengerling pada Bunda, "Mau ikut?" tawarnya.

"Eh...," Bunda tergagap ketika lengan Ayah meraih tubuhnya dan
memeluknya tanpa aba-aba.

...

And dance with my mother and me
And then spin me around

...

* * *

Aku terbangun dan terduduk di ranjangku. Ah. Lagi-lagi mimpi itu.
Kuusap wajahku dengan kasar. Sepertinya aku butuh minuman untuk
menenangkan pikiranku.

Perlahan, aku bangkit dan bergeser dari ranjang. Hati-hati sekali. Aku
tak mau membuat suamiku terbangun. Dengan berjingkat, aku menyelinap
keluar dan berjalan menuju dapur.

Aku membuka pintu kulkas dan menuang air putih di gelas. Kusesap
perlahan dengan mata menerawang. Mengingat masa kecilku yang begitu
bahagia dengan ayah berada di sampingku.

Andaikan aku bisa memutar ulang waktu, aku akan berada di saat ayahku
masih berada di sisiku. Andai aku bisa membekukan waktu, akan
kubekukan saat di mana kami berdansa bersama. Andai....

...

If I could steal one final glance
One final step, one final dance with him
I'd play a song that will never, never end
'Cause I'd love, I'd love to dance with my father again

...

Tanganku menyeka air mata yang entah sejak kapan sudah membasahi
pipiku. Memutar kenangan masa kecilku memang selalu mendatangkan air
mata. Ah, Ayah. Semoga kau tenang di alam sana.

-END-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top