Ressurect The Sun - Black Veil Brides 2

Dipersembahkan oleh queen Elskyee__

--

In battle, do not think that you have to win. Think rather that you do not have to lose -Gichin Funakoshi

~~~

Matahari sudah berada ditempat persembunyiannya namun tiga remaja yang berada didalam ruangan bermatras merah dan biru itu mulai melakukan latihannya. Mulai dari berlatih pukulan hingga tendangan pada sasaran yang terletak di tengah tempat latihan mereka.

"Baiklah sekarang kalian latihan untuk kata beregu, Regina kamu didepan Malka dikiri dan Ratu dikanan." Ujar coach mereka. Serentak tiga orang itu berbaris seperti apa yang diperintahkan dan mengambil posisi siap.

"UNSHU!."seru mereka bersama lalu dilanjutkan dengan gerakan kata dasar secara bersama. Sementara itu coach Kenes-nama coach mereka memerhatikan gerakan dengan seksama dan akan mengoreksi apabila ada kesalahan. Beberapa kali ia mengingatkan tentang kuda kuda yang kurang merendah, atau tangkisan yang kurang mantap.

"Good ini lebih bagus dari kemarin gerakan sudah kompak namun kuda kuda nya jangan sampai berdiri nanti nilai kalian bakal dikurangi juri." Coach Kenes mulai mengoreksi dan memberikan beberapa masukan sementara Regina, Malka, dan Ratu duduk sambil mendengarkan.

"Latihan hari ini selesai simpan tenaga kalian untuk lusa. Semangat ya Queen" ujar coach Kenes Regina yang mendengar kata queen langsung mengarahkan pandanganya pada Ratu, sementara yang ditatap hanya menatap balik seolah mengatakan apa.

"Maksudnya arti nama kita Regina, nama kita berarti ratu," jelas Malka lalu dilanjutkan dengan acara pamit dari tempat latihan.

Lusanya mereka bertiga berangkat bersama menuju gelanggang olahraga yang berada dipusat kota. Ketika dimobil radio memutar lagu Ressurect the sun milik Black Veil Brides, dan Regina merasa lagu itu cocok untuk saat ini.

Setelah mereka sampai mereka langsung dikomando untuk berganti baju gi dan langsung berkumpul disalah satu sudut yang menjadi base kontingen. Setelah membacakan jadwal tanding team kata langsung bersiap ke tatami.

"Baru kelas pra usia dini kelas cadet masih lama kita latihan bentar diluar yuk," ajak Regina dan langsung disetujui teman temannya.

Sekitar limabelas menit mereka latihan dan kembali lagi ke base ternyata mereka dicari coach Kenes "Kalian pakai biru dan tanding di tatami satu kalian main kedua silahkan siap siap,". Dipinggir tatami sudah nampak tiga team kontingen kota dan kabupaten lain yang juga menunggu giliran.
Babak pertama pun dimulai dan dimenangkan oleh pita merah, dan kini giliran team nya Regina tampil. Dimulai dengan team pita merah dan team biru diminta menunggu diluar tatami, mereka sempat khawatir pulang tanpa membawa apapun namun coach mereka meyakinkan kalau kalah menang itu biasa yang penting sportif dan melakukan yang terbaik.

Dan tibalah giliran Regina cs, keringat dingin mulai menguar dari tangan ketika berada ditatami. Regina memberi kode agar besiap ia lalu menarik nafas dalam sambil berdoa dan pertandingan pn dimulai.

Dari sisi tribun seruan semangat untuk mereka terdengar yang membuat mereka lebih semangat lagi. Setelah selesai mereka kembali menuju tepi tatami dan kelima juri langsung berdiskusi menentukan siapa yang akan lanjut dibabak berikutnya.

Suara peluit berbunyi dan empat bendera biru terangkat dan satu merah, melihat hasil tersebut mereka langsung berpelukan dan mengucapkan syukur. Kemudian mereka menuju coach Kenes untuk diberi pengarahan "Lawan kalian selanjutnya adalah kontingen yang selalu jadi juara umum tiap tahun tetap jaga kekompakan gerakan kalian seperti tadi."

Pertandingan final dimulai team merah sudah mulai gerakan mereka memang sangat bagus namun ditengah gerakan salah satu dari mereka sedikit tergelincir hampir tidak terlihat namun diketahui juri.

Melihat kejadian tersebut Regina optimis mereka yang akan menjadi juara satu. Kini giliran mereka kembali.
"Ayo queen kalian pasti bisa!" begitulah seruan teman teman mereka dari tribun penonton guna menyemangati mereka kembali.

I'll pray for the mourning. I swear i'll never let you die

These saint within us. Can bring this moment back to life

Disini mereka berjuang untuk dapat menduduki podium juara. Berjanji kembali mengharumkan nama perguruan agar tetap hidup dan mengembalikan posisi juara yang hampir menghilang jejaknya.

And my heart held high with this battle cry. On the shore

Tangis, lara, dan suka serta latihan dengan keras saat inilah mereka tunjukkan perjuangan itu semua. akhirnya mereka selesai, seperti tadi juri mulai berdiskusi dan lebih serius lagi kali ini sampai akhirnya bunyi peluit berbunyi dan hasilnya adalah...

On the horizon. We will ressurrect the sun!

Lima bendera biru terangkat.

"Pertandingan dimenangkan pita biru. Juara pertama kontingen Surabaya, juara kedua kabupaten Malang, juara tiga kontingen DKI Jakarta dengan ini pertandingan kata cadet putri selesai," seru adm dari mikrofon.

Tangis bangga dan haru tiga remaja itu seketika pecah tidak sia sia hasil latihan mereka selama ini. Kemudian mereka menuju tempat pengambilan medali lalu menuju podium, coach Kenes pula yang mengalungkan medali kepada ketiga queen nya.

"And we will ressurrect the sun!" seru Regina spontan seraya mengangkat medali ketika berada diatas podium paling tinggi dan bertuliskan angka satu.

Tamat

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top