Warn !
- typo ?
- original au !
(Kalo terinspirasi sertakan ib dan tag)
- vote + follow me on : wattpad , yt , dll...
Enjoy !
°2° : perginya sang cahaya
No one pov on
Di suatu kerajaan yang jauh ,
Hiduplah seorang pangeran kegelapan.
Memerintah dengan senjata andalannya , ia ditakuti..
"Yang mulia , bolehkah aku meminta libur ?..." - ucap salah satu pelayannya.
"Tentu saja boleh ^^! Jika kau memperbolehkan ku memb***** keluargamu..." - ucap sang pangeran dengan penekanan.
Semua pelayan disana sungguh malang nasibnya .
Sejak pemerintahan ayahnya , raja darkness , semua orang sungguh tersiksa. Maka tak heran namanya kerajaan kegelapan.
"Wahai ubi , apakah kau mau makan ?" - tanya penjaganya , gempita.
"Hm ? Oh hai gempita ! Tidak dulu... Aku ga laper.." - jawabnya ramah.
"Baiklah ubi.." - ucapnya kembali.
"Hei ubi , bolehkah kami ke pasar ? Aku dengan kaira ingin membeli buah." - tanya Jerry , salah satu pengawalnya.
Kaira adalah istrinya , mereka sepasang suami istri yang di jodohkan oleh ubi sendiri.
"Baiklah, silahkan Jerry."
Mendapat izin sang raja , ia membungkuk sebagai tanda terima kasih. Begitu pula istrinya.
Dibalik kejamnya kerajaan ini , para warga lebih merasa aman . Karna saat pemerintahan sebelumnya , rakyat tak berguna wajib mati , atau orang miskin wajib mati.
Namun pikiran ubi tak begitu-
Ia menentang pemerintah ayahnya.
"Ayah! Vell ga suka ayah gitu >:( " - ucap ubi kecil.
"Baiklah , saat kau jadi raja , lakukan yang kau mau , tapi tetaplah tegas. Kau raja , bukan rakyat . Kaulah pemimpin, bukan pembantu." - pesan sang ayah.
"Oke ayah !" - balasnya.
Singkat cerita beberapa tahun kemudian , kerajaan ini muncul konflik.
Terpiculah tuduhan salah satu dari mereka keturunan cahaya.
Lebih tepatnya , tuduhan tersebut mengarah pada kaira , istri Jerry.
Setelah beberapa pemeriksaan , pihak kerajaan menemukan kalau tuduhan itu benar. Terlebih kalung yang ia pakai sudah jelas dari pihak cahaya.
Dengan suara pelan , ia merencakan pembunuhan.
"Bunuh kaira , dan anaknya !"
Suara pelan namun tegas itu membuat semua yang didalam ketar ketir.
Saat itu , Jerry dan kaira sedang berjalan berduaan di sungai kerajaan.
"Jer , aku merasakan sesuatu yang buruk."
"Tak apa istriku , aku akan selalu ada disisimu dan anak kita."
Tanpa disadari rumah mereka didobrak oleh para pengawal ubi.
Saat mereka berdua pulang , terlihatlah..
Kay , anak Jerry dan kaira , telah terancam nyawanya , pedang ubi siap tertancap di lehernya.
"Jer , kau mau lepaskan istrimu , atau kalian mati."
Ucapan ubi membuatnya berfikir begitu lama. Karna itu ,
*Jleb
Kay , putri mereka satu satunya mati ditangan ubi.
" *Hiks.. Kay.. *hiks.. KAYYY !!!!"
Isak tangis sang istri pecah melihat kematian anaknya.
Dengan segera , Jerry menyuruh kaira pergi lari ke pihak cahaya. Kaira mau tak mau harus lari.
"Bagus. Jerry. Ayo kembali. " - ucap ubi dengan senyuman.
Sedangkan Jerry memeluk mayat sang anak sambil menangis.
"Maaf..papa ga bisa menjagamu Kay. Maafkan papa. " - ucapnya lirih .
Ia lalu menguburkan mayat anaknya di belakang kerajaan (hutan) .
Tertulis " RIP . KAYLA PUTRI KAIRA. **** - ****"
Dengan wajah lesu , ia kembali kedepan sang raja.
"Baiklah Jerry , mulailah yang baru." - ujar ubi.
Jery sempat terdiam ,
Ia marah sekaligus takut.
Ia ingin dendam namun tak bisa.
Dengan wajah amarah , ia mengeluarkan pedang dengan wajah yang sulit dijelaskan...
"AKU KESAL DENGANMU ?! MENGAPA KAU MEMBUNUH PUTRIKU ?! KAU MEMBUAT KU HARUS PUTUS DENGAN ORANG YANG KU SAYANG ?! DIA TAK SEJALIPUN MENGGANGGU MU ?! DIA SUNGGUH TAK BERSALAH ?! DIA- //deg "
Ucapan Jerry terpotong karna ajul memukul kepalanya membuatnya pingsan.
"Maaf ubi , dia masih syok." - ajul.
"Tak apa , aku tahu rasanya." - ubi.
'aku tak hisa membiarkan cahaya mengganggu atau mencampuri urusan kita Jerry , maaf.' - batinnya sambil menuju kamar.
Bersambung
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top