7
Sean mendorong pintu rumah dengan kasar, mengabaikan tubuhnya yang setengah basah dan melangkah cepat menuju taman belakang rumahnya saat tidak menemukan gadis aneh itu di pelataran.
Sean menghentikan langkahnya sejenak saat pintu kaca disisi rumahnya memperlihatkan perempuan yang sedang berdiri dibawah guyuran hujan deras dengan kepala terangkat dan mata yang terpejam.
Seolah sedang menikmati butiran butiran air itu membelai wajah dan memeluk tubuh mungilnya, tersenyum sama seperti malam itu.
Saat mereka pertama kali bertemu.
Sean mengetatkan rahangnya, membuka pintu sekat dengan suara bedebum keras hingga membuat Tori tersentak dan menoleh kearahnya.
"Selamat Malam, Sean!"
Perempuan itu melambaikan tangannya dengan semangat saat menemukan wajah Sean yang benar benar ingin meledak saat itu juga
"Masuk!"
"Ini masih hujan, Sean."
Dan ini sudah lewat tengah malam bodoh!
"Aku bilang masuk!"
Sean berteriak kesal membuat Tori menekuk wajahnya dan menghentakkan kaki telanjangnya diatas rumput.
"Kau menyebalkan."
"Apa kau bodoh!? Kau pikir apa yang sedang kau lakukan!?"
Sean menggelengkan kepalanya tidak percaya saat perempuan aneh itu melongos begitu saja melewatinya tanpa menjawab.
"Jangan mandi terlalu lama!"
Dan Tori tidak peduli, Sean berdecak kesal mengekori gadis itu.
"Kau mendengarku tidak!?"
Dasar tidak tahu diri!
"Iya, aku dengar!"
Sean mendengus kesal benar benar ingin mencekik Tori yang menaiki tangga dengan genangan air yang terus mengikutinya dari dapur.
"15 menit atau aku akan menendangmu keluar dari rumahku!"
Desis Sean membuat Tori yang berada diundakan tangga teratas menoleh dan menatap Sean dengan kesal.
"Memangnya kenapa?"
Lihat!
Bibirnya bahkan sudah membiru dan perempuan masih berani bertanya kenapa!?
"Kau lupa perjanjian kita?"
Tori menjerit kesal, menghentakkan kakinya hingga ia nyaris terpeleset karna genangan air yang terus berjatuhan dari bajunya.
Bodoh!
"Kau mau mati, hah!?"
Sean berteriak kesal, namun gadis itu hanya mengerjap sekali dengan mata bulatnya yang terlihat begitu terkejut hingga tak membalas ucapannya.
"Mandi dan minum obat, kau harus bekerja besok!"
Ujar Sean berniat menuju dapur, kerongkongannya benar benar terasa kering karna terus berteriak pada gadis aneh itu.
"Sean?"
Sean berdecak kesal dengan malas kembali berbaik hanya untuk menatap Tori yang masih berdiri ditempatnya.
"Apa lagi?"
Sean mengangkat alisnya saat mata indah keemasan itu menyorotnya dalam dalam, kedua sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman tulus.
"Terima kasih."
Bisiknya pelan sebelum beranjak meninggalkan Sean yang hanya terdiam dalam keheningan malam yang diselimuti oleh hujan yang semakin menggila mencambuk bumi.
Tori.
Victoria.
Perempuan aneh menyebalkan itu.
Brengsek!
Dimana Sean memungutnya!?
**
*
Jangan Lupa Vomment
Maaf Typo
Siera.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top