3
Lucu sekali, bagaimana Rosa yang begitu membenci hidup, kini merasakan banyak pengalaman menyenangkan tentang hidup. Ah, ia harus berterimakasih pada Luke atas semuanya.
Hujan-hujanan itu asik, Luke akan merawat Rosa saat si gadis sakit di keesokan hari. Makanan laut rasanya enak, meski kemudian dapur penuh dengan teriakan Rosa yang menyadari bahwa kepiting yang mereka beli kemarin ternyata masih hidup. Daripada menggores lengan, menggambar dengan pulpen warna-warni membuat pergelangannya lebih lucu dan cantik.
Semuanya berkat Luke Pearce.
"Luke, obat apa itu?"
Sayangnya, Rosa sendiri tidak pernah mengetahui apa-apa pasal Luke Pearce sendiri.
"Oh? Ini hanya vitamin."
Kenapa Rosa tidak pernah terpikirkan, apa makna sebuah kehidupan untuk Luke Pearce?
Semuanya berlalu dengan sangat baik, mungkin terlalu baik. Sampai Rosa tidak menyadari, Luke yang ikut tersenyum bersamanya tiap waktu itu, juga hanyalah seorang manusia biasa yang menyimpan banyak rahasia.
Detik bertukar menjadi jam, dilanjutkan dengan hari demi hari lalu rampung menjadi minggu. Banyak yang terjadi, banyak yang masih tak ia ketahui pula.
Pelan-pelan, Rosa melangkah tiap harinya menuruti keinginan Luke untuk 'jangan mati sekarang'.
Meskipun memang, Rosa masih tak percaya; sosok yang dahulu terasa asing itu, kini menjadi teman yang begitu menyenangkan.
Sampai suatu waktu, Rosa menyadari satu pertanyaan lampau yang jawabannya masih terkesan ambigu.
"Luke,"
"Humhum~?"
"Kenapa kau memintaku untuk tidak mati?"
Saat itu, harusnya Rosa paham. Senyuman hangat di wajah Luke adalah sesuatu yang nantinya akan sangat ia benci.
"Agar kau bisa datang ke pemakamanku nanti."
.
.
.
To be continued ....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top