Chapter 1

Disclaimer :

Naruto/Boruto Masashi Kishimoto/Mikio Ikemoto

Summary :
Kisah ini berawal dari seorang wanita bernama An WuShang yang bertransmigrasi di dunia Naruto yang pernah ia baca. tepatnya di dalam tubuh Sabaku no Temari.

Genre : Drama, Romance, Fantasy, Friendship, dll.

Warning :Typo, Gaje, Abal-abal, ide pasaran, OOC, OC, Alur acak-acakan, Adult Theme, Newbie, Penuh kekurangan. ada bahasa kasar jadi mohon dimaafkan!

Bbplanets: SoAWSB

#Kalau dirasa tidak menarik, silahkan tekan tombol back (no problem!)
Don't like? Don't read
.
Don't Copy Paste!
.
No bullying and bashing
.
Happy reading!
.
Enjoy!
.
Warning! Typo ooc etc

See you next chapter
Bbplanets!
.
.
.

An WuShang, yang disebut dewi terkuat dari yang terkuat di dunia langit. Dia memiliki wajah yang cantik, rambut putih perak yang lembut, dan mata perak yang bercahaya.

Wanita terkenal itu berasal dari Klan An, Klan kuno yang mempelajari ilmu kedokteran selama bertahun-tahun. Satu-satunya keturunan klan An yang tersisa, sebab dialah yang membunuh anggota klan An lainnya.

Walaupun klan An yang mempelajari ilmu kedokteran. An WuShang mempelajari politik, pertanian, bisnis dan lain-lain.

An Wushang juga ahli membuat banyak segel dan senjata spesial hanya untuk dirinya.

Itulah yang membuat dia ditakuti oleh orang banyak.

Terlalu kuat, Kaya raya, dan banyak keahlian yang disembunyikan olehnya.

Sayangnya, An WuShang dijauhi masyarakat karena tingkah laku sesatnya yang melanggar peraturan dan adat beberapa klan.

Wanita itu memiliki 5 murid yang tinggal di tempat tersembunyi, jauh dari kota maupun desa. nama tempatnya disebut '梦之谷 (Mèng Zhī Gǔ/Lembah mimpi).

An WuShang hanya mengajarkan sedikit ilmu pada 5 muridnya karena ia ingin anaknya sendiri yang mendalami kekuatannya.

Salah satu jurus yang dia buat adalah "Kekuatan Tingkatan Status". Itu merupakan jurus yang sudah digabung oleh An WuShang dalam beberapa keahlian seperti Penyegel, Alkimia, Sihir, Regenerasi, Omegaverse, Teknologi, dan lainnya.

Penggunanya hanya 1 orang, yaitu An WuShang. Dia tidak pernah mengajarkan itu pada orang lain.

Banyak masyarakat berkata kalau hidupnya akan dipenuhi dengan ketenangan karena dia tidak memiliki musuh?

Apakah begitu?

.

.

Di Tempat yang sunyi dan gelap.

Tetesan darah mengalir di jubah biru sutra milik wanita berambut putih perak.

"K-Kenapa.. Kenapa.. Nana?" tanyanya menatap gadis itu memegang pedang yang sudah menusuk dadanya.

"Ma-maafkan aku Tuan.. A-aku benar benar minta maaf.." balas gadis yang dipanggil Nana, nama aslinya Li Na. wanita itu meneteskan air mata di wajahnya.

Perlahan tubuhnya mulai beregenerasi untuk menutupi bekas tusukan pedang Li Na di dadanya.

An WuShang menarik pedang dari sarungnya. mata peraknya memandang Li Na dengan tajam.

"Li Na! Siapa yang menyuruhmu?!"

"itu aku" jawab seorang pria yang seperti bangsawan, berjalan di samping Li Na dengan santai. kedatangannya membuat An WuShang terkejut.

"kau!!" pekik An WuShang dengan marah, "Li Na! apa kau dan Kaisar bekerjasama untuk menjatuhkanku?"

"ya ampun, lama tak bertemu An WuShang.." ujar pria yang disebut Kaisar oleh An WuShang.

"Li Na pasti akan menuruti apa yang aku mau. muridmu ini sedang mengandung anakku."

An WuShang terdiam sejenak, dia melirik ke arah sungai di belakangnya.

"dengan membunuhku, apa yang kau dapat?" tanya An WuShang, dia merasa tempat ini adalah tempat terakhirnya berada.

"apa yang aku dapat? tentu saja kekuatanmu, kekayaanmu, senjata gaib buatanmu, dan Aliansi mutlak dengan klan setara dengan klan An. Tahtaku tak akan hancur jika aku mendapat dukungan Aliansi klan-mu" jawab Kaisar menyeringai, "apalagi dengan bangsa Jaya yang merupakan klan Kuno dari ribuan tahun lalu!"

"..." An WuShang terdiam lagi, dia mulai menghela napas. "sudah kuduga, sampai sekarang kau tetap bodoh"

"Apa?! beraninya kau!!" bentak Kaisar dengan marah, "jika kau mati, aku akan mengambil semuanya darimu! Aku akan mengambil akses kekayaanmu tidak terhingga jumlahnya."

"Hahaha!!" tawa An WuShang membuat sekelilingnya dipenuhi dengan tekanan intimidasi dari wanita berambut putih perak itu.

"kenapa kau tertawa, wanita tua?!!"

"Tuan.."

"oh my.. Li Na, aku ingin bertanya padamu.. Apa kau iri dengan Liu Yin, Cahyati dan Gin?" tanya An WuShang membuang napas dengan santai.

Li Na yang sedang ditanya mulai mengigit bibirnya.

"Tuan! aku sudah berguru denganmu selama 30 tahun! kenapa kau hanya mengajarkan pelajaran tak penting seperti bertani dan bela diri biasa?" jelas Li Na dengan kasar, "kenapa hanya mereka yang banyak belajar darimu? Kenapa?!!!"

"apa hanya itu?" tanya An WuShang, "haih.. kau yang pintar ini kalau sedang berhubungan dengan Kaisar yang bodoh ini. kau juga ikutan tolol ya?"

"Apa?!! kalian, panah dia agar jatuh ke sungai!"

"baik!" beberapa bawahan dari Kaisar menarik busur panah ke arah An Wu Shang.

Slash, slash, Zrakk!!
(anggap saja itu suara pedang dan panah)

Suara ayunan dan tebasan pedang dari An WuShang yang menghindari dirinya mundur ke belakang. Di belakangnya ada sungai merah yang menjadi kelemahannya. sekali kau jatuh ke sungai ini, tubuhmu akan hancur lebur tak tersisa.

"serang lagi!"

An WuShang tersenyum tipis, dia hanya tersenyum miris karena ini akhirnya setelah di tipu oleh muridnya sendiri.

"Li Na, kau hanyalah manusia biasa. kau dan Kaisar tidak pantas bersama. dia hanya memanfaatkanmu, kau hanya menjadi budaknya selamanya.."

"Tu-"

Li Na cukup kaget dengan ucapan An WuShang.

"tidak Li Na sayang! Jangan dengarkan dia! aku akan memperlakukanmu dengan baik. percayalah padaku!" bantah Kaisar memeluk Li Na dengan erat.

"Li Na, aku membesarkanmu dari bayi sampai sekarang.. apakah kau lebih memikirkan cinta semu darinya dibandingkan aku?" tanya An WuShang dengan kecewa.

"Tuan.. A-"

"Li Na! Berpikirlah secara realita! pria itu hanya haus dengan kekuasaan! dia akan memiliki banyak keindahan dengan status lebih tinggi darimu! cinta kalian hanya sebentar saja!" teriak An WuShang dengan jelas.

"Diam!!"

"kau kira anak dalam perutmu akan menolongmu? oh, dia akan memiliki banyak anak dari Dewi super cantik!"

"Aku bilang DIAM!!"

"siapa kau? ini mulutku, bukan mulutmu! aku disebut Wanita Sesat bukan tanpa alasan kan?! Itulah dirimu! Berkacalah brengsek!" balas An WuShang menunjukkan jari tengahnya ke arah Kaisar.

"Diam! Tembak dia!" Kaisar sudah semakin marah, dia memerintah prajurit langit untuk menembak An WuShang.

An WuShang mencoba mengelak beberapa panah, tetapi terlalu banyak. dia mulai mundur belakang memegang gelang gioknya. itu menandakan tidak ada harapannya untuknya lagi.

Energi dan Staminanya sudah berkurang banyak karena pertarungan sebelum datangnya hari ini. jika ribuan panah belum berhenti ditembakkan kearahnya, dia akan mati menyedihkan.

'ayolah.. berapa banyak sih kekayaanku? kenapa proses penyimpanannya lama?' batin An WuShang protes pada dirinya sendiri. dia akan membawa miliknya agar tidak Kaisar tidak akan memilikinya.

An WuShang mulai tertawa keras, "HAHAHA!!! Kaisar! Kau tidak akan mendapatkan apapun d Haha ariku! aku mati, semuanya akan disegel dan kau tak akan memilikinya!"

"Apa?!! Hentikan dia!!"

"jika tubuhku hancur, wilayah Meng Zhi Gu akan hancur! kalian tak akan mendapatkan apa-apa!!" lanjut An WuShang menekan gelang gioknya lagi. proses penyimpanan senjata, dan kekayaannya sudah selesai tersimpan.

Byuurr!!!

An WuShang langsung melompat ke sungai merah, tubuhnya langsung melebur menjadi buih.

"Nana.. selamat tinggal.." suara An WuShang pelan, mulutnya berbicara lagi.

"aku selalu menyayangi kalian semua.."

Li Na langsung berlari ke arah sungai merah, dia menangis sedih.

"Tuann!!"

"Yang Mulia, terjadi ledakan besar-besaran di Meng Zhi Gu" ujar seorang bawahan Kaisar mendekati Kaisar.
"Sial! bagaimana dengan hartanya?"
"..."

"katakan saja!"

"semuanya menghilang, tidak ada yang tersisa"

"Huh! Dia sudah menyiapkan segalanya! bagaimana dengan Aliansi-nya?"

"sebenarnya.. Aliansi An WuShang dengan Klan lain tidak ada sangkut pautnya dengan muridnya" ujar bawahan Kaisar dengan jelas, "apalagi An WuShang sudah mengusir muridnya selain Liu Yin"

"apa wanita tua itu memberikan warisannya pada budak wanita itu?! cari dan tangkap dia!" perintah Kaisar.

"lalu wanita ini?"

"masukkan dia ke Harem-ku. jadikan dia pelayan" balas Kaisar menatap Li Na dengan jijik. dia tidak mendapatkan apapun saat berhubungan dengan wanita ini.

Kaisar berpikir kalau dia berhubungan dengan siswa An WuShang, mungkin saja dia akan mendapatkan manfaat.
ternyata tidak!
tidak perlu berakting lagi menjadi kekasih yang lembut!

"ah.. Sa-sayang.." Li Na memandang Kaisar dengan takut, dia menyesal telah mengkhianati Tuannya. An WuShang benar, Kaisar hanya memanfaatkan dirinya. Seperti peribahasa "Habis manis sepah dibuang". 'maafkan aku Tuan..'

.
.
.

selamat membaca

kasih bintang, komentar dan follow saya

salam Bbplanets.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top