Epilog
Mataku berusaha menangkap seorang gadis dengan rambut cokelat terang yang katanya sedang menunggu kehadiranku di halte ini.
Sepasang mataku berhasil menemukannya. Tina, dengan dress casual selutut berwarna peach dan sepatu kets dengan warna yang senada. Sangat serasi dan cocok jika ia yang memakainya.
Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika orang sepertiku menggunakan pakaian sepertinya. Sudah jelas, respon yang akan diberikan mereka adalah dengan menertawaiku keras-keras saat melihat penampilan anehku.
"Tina!"
"Hai Nata! Bagaimana keadaanmu? Kudengar kau baru saja sembuh dari sakit flu."
"Aku sudah baik-baik saja," jawabku sambil menyejajari langkahnya menuju ke lorong bertuliskan angka 3.
"Syukurlah kalau begitu. Pergi ke Festival musim semi mungkin akan membuatmu jauh lebih baik."
Kami masuk ke ruang tunggu dan masuk ke barisan sebelum masuk ke dalam bis. Tina membicarakan begitu banyak hal saat perjalanan berlangsung. Ia juga menyarankanku untuk belajar lebih banyak karena minggu depan akan diadakan ulangan matematika, pelajaran yang paling tidak kukuasai.
Sekitar lima belas menit lamanya, kami sampai di pusat kota, tempat festival musim semi diadakan. Berbagai macam pengunjung sudah mulai meramaikan tempat ini. Ada banyak stan yang menjual makanan, buku, dan berbagai macam barang lainnya.
Aku melirik Tina yang berseru takjub saat melihat banyaknya stan yang berdiri tegak di pusat kota ini. Tanpa berkata apa-apa lagi, Tina sudah melesat masuk ke dalam kerumunan, meninggalkanku yang masih terbengong, berusaha mencerna kejadian apa yang baru saja terjadi.
"Tina!" seruku nyaris memekik.
Sosoknya hilang dari penglihatanku membuatku harus menyusulnya masuk ke dalam kerumunan pengunjung.
Beberapa kali aku mengumpat saat hampir terjatuh beberapa kali akibat tersenggol pengunjung lainnya. Kuakui aku panik, aku sudah kehilangan jejak Tina dan pusat kota ini bukanlah tempat yang sempit. Aku kembali mengumpat sambil merapikan kemeja putihku yang mulai kusut akibat berdesakan di antara banyak orang.
Sepasang mataku kembali menemukan seseorang dengan baju serupa. Tanpa berkata apa-apa lagi, aku segera berlari menembus kerumunan menuju seorang gadis yang kuyakini adalah Tina.
Hampir saja aku menyentuh pundak gadis itu, aku tertabrak oleh seseorang hingga membuatku jatuh dan kehilangan jejak Tina untuk yang kedua kalinya.
"Apa kau tidak apa-apa?" tanyanya sambil mengulurkan tangannya padaku.
"Aku baik-baik saja," jawabku sambil menepis pelan tangannya.
Aku berdiri tanpa bantuannya dan menepuk-nepuk bagian pakaianku yang kotor terkena aspal.
Aku hendak mengomeli lelaki berambut cokelat acak-acakan ini karena ia yang membuatku terpaksa kehilangan jejak Tina sampai pandangan kami saling bertemu. Mata Onyxnya memancarkan rasa terkejut, begitu pula denganku. Aku merasa pernah mengenalinya, tapi tidak tahu siapa.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"
************************************
Published : 28 Desember 2018
Yo, Halo semua\(^^)/
Ini epilog atau bagian terakhir dari Snow Globe.
Epilog?
Akhir?
Cuma segitu aja?
Kurang greget ini mah.
Kurang banyak chapternya.
Membosankan.
Dan beberapa kata lainnya yang merujuk pada cerita ini.
Hmm,
Sebelumnya, Rina sangat berterima kasih pada pembaca yang setia sampai saat terakhir ini.
Dan di sini Rina mau menjelaskan sedikit tentang epilog yang agak gak nyambung sama ceritanya.
Jadi, setelah mereka kembali ke dunia manusia, itu artinya waktu berjalan mundur alias berjalan kembali saat manusia pertama masuk ke dalam permainan. Karena ibunya Nata itu adalah manusia pertama yang masuk ke permainan itu dua tahun semenjak scene prolog, maka ketika mereka keluar dari permainan, mereka kembali ke waktu itu.
Di epilog, kuceritakan bahwa semenjak dua tahun lalu, Nata sudah berteman dengan Tina. Lalu kuceritakan bahwa Nata bertemu dengan Ace, saat mereka pergi ke festival musim semi tahun itu.
Paham kan ya? Kalau tidak paham boleh bertanya.
Maaf karena aku kalau nulis sering ga jelas wkwkwk
Oh ya bentar lagi sudah tahun baru. Beberapa cerita lainnya juga menunggu untuk di publish. Semoga kalian juga menanti cerita Rina yang lainnya. /plak/
Berharap banget sih aku hehehe
Ya udah segitu aja. Bye bye
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top