Bab 14: Berpetualang Bersama Kiehl.
Absen dulu dong, asal mana aja yang baca?
Btw, bacanya sambil dengerin lagu diatas pas nyampe part goa kristal. Biar dapet vibe-nya.
Selamat membaca! Jangan lupa vote-nya ya!
*****
"Apa mungkin kau putri pertama paman Alex?"
Aku menganggukkan kepala pelan. Kali ini kedua alisnya terangkat. "Paman bilang kau sering menyiksa Lady Sophia, apa itu benar?"
Tunggu dulu, apa rumor itu telah beredar? Dan yang mengedarkannya adalah Ayah?! Pak tua itu benar-benar ingin imej-ku buruk didepan masyarakat!
Aku spontan menundukkan kepala lesu. "Ayah berkata begitu?" tanyaku balik.
Bocah itu kembali menganggukkan kepala, membuatku menghela nafas lelah. Ingin rasanya kulempar Pak Tua itu kedalam sumur tak berujung yang ada di earldom Rewatlis. Aku harap keberadaan Elina nanti bisa membantuku menaikkan imej-ku lagi.
Tiba-tiba tubuhku membeku saat merasakan tangan mungil bocah itu menyentuh pipiku. Ia mengusap lembut bagian pelupuk mataku, membuatku mendongak kearahnya.
"Apa kau baru saja menangis?" tanyanya dengan tatapan iba.
Dahiku langsung mengernyit walau tak dapat dilihat olehnya. Kenapa tiba-tiba dia mengasihaniku begitu? Oh tunggu dulu!
Apa dia baru saja salah paham dengan ekspresiku, dengan helaan nafas lelahku? Apa dia berpikir pak tua itu menyebarkan fitnah tentangku? Nice.
Aku menganggukkan kepala lesu, seolah-olah mengiyakan pemikirannya. Ayo kawan, berpikiranlah buruk tentang tua bangka itu!
"Mengapa kau menangis? Apa karena kau tak memiliki teman?" Cih, dia mengejekku atau apa?
Aku menggeleng. "Tidak, aku menangis karena dimarahi oleh Ayah," ujarku dengan wajah sedih dibuat-buat.
Tatapan bocah itu kepadaku semakin sendu. Ia mengambil tempat duduk disampingku, membuatku menggeser tubuh.
"Kalau begitu, berarti kau memiliki teman?" Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Aku punya dua, Sophie adikku dan Betty." Hoekk! Ingin rasanya aku memuntahkan sarapanku saat menyebut nama panggilan Bridget.
Tapi, ngomong-ngomong soal Bridget, saat duel kemarin. Aku baru tersadar dia seperti dikendalikan. Kalian tahu, Bridget orang yang tenang dan malas bergerak, tiba-tiba bisa langsung se-brutal itu. Bukankah itu tidak masuk diakal?
"Kalau begitu kau hanya memiliki satu teman," aku kembali mengalihkan pandanganku kearahnya sembari menelengkan kepala. "Kau tidak bisa menganggap adikmu sendiri sebagai teman, Young Lady."
"Lalu?" reflekku.
Ia tersenyum lebar kearahku. "Biarkan aku menjadi teman keduamu! Perkenalkan namaku Kiehl Asher fran Yostegard!"
Tuhkan, benar! Dia anak Grand Duke of Calleum! Hehe, kartu as-ku semakin banyak, guys!
*****
Kini kami tengah berjalan melewati padang ilalang, menuju bagian timur yang mengarah pada pepohonan rimbun. Kiehl bilang ingin mengajakku ke beberapa tempat yang menurutnya sangat indah. Saat didanau tadi, Kiehl menceritakan tempat-tempat indah yang telah ia temukan disekitar sini. Seperti taman bunga Crysden yang langka, pohon wisteria raksasa, gua kristal, dan tempat tinggal para pixie.
Dia menyuruhku untuk kesana jika aku sedang sedih atau merasa kesepian. Aww ... sepupu Adrien ini sungguh manis, tidak seperti Adrien yang super kaku. Kenapa aku dulu tidak jatuh cinta dengannya saja sih?
Eh, kalau dipikir-pikir, aku dulu sempat bertemu dengannya beberapa kali. Disaat aku terus mengekori Adrien kemana-mana. Dan dimasa depan dia menjadi sangat terkenal setelah memutuskan pertunangan secara sepihak dengan putri kedua Marquess of Fotherfox, Rubyanne.
Woah, perasaanku atau laki-laki memang suka memutuskan pertunangan secara sepihak ya? Manusia berjenis kelamin satu ini, tidak ada kerjaan atau bagaimana?
Setelah berhasil melewati kumpulan semak mulberi liar. Kami akhirnya berhasil mencapai tujuan kami, yaitu taman bunga Crysden. Aku terkagum-kagum saat melihat jejeran bunga berwarna biru yang menghiasi seluruh bagian taman ini. Bunga Crysden amatlah langka, dan harganya bisa mencapai puluhan juta untuk satu tangkainya.
Bentuk mahkota bunga Crysden seperti ketupat panjang berwarna biru, dan berkilau layaknya kristal. Normalnya, mahkota bunga ini ada tujuh atau delapan helai, namun jika beruntung kalian bisa menemukan sepuluh helai mahkota bunga. Tangkai, daun, dan kelopaknya berwarna hijau toska. Sementara putik bunga dan benang sarinya panjang berwarna putih. Benar-benar indah.
Selain terkenal kecantikannya, bunga Crysden juga mengandung kadar antioksidan yang tinggi. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk pelembab kulit para wanita bangsawan. Namun setelah menurunnya tingkat populasi bunga ini secara drastis. Pemerintah langsung mengeluarkan dekrit untuk melarang pabrik-pabrik produk kecantikan menggunakan Crysden sebagai bahan baku mereka. Demi melestarikan bunga tersebut, agar generasi muda dapat melihat bunga yang indah ini.
Kiehl menggandeng tanganku lalu mengajakku berjalan diatas sebuah jembatan yang terbuat dari akar pohon yang merambat. Jembatan itu melintang diatas sebuah aliran sungai kecil yang berarus tenang. Aku jadi bertanya-tanya siapa yang membuat jembatan ini.
"Siapa yang membuat jembatan ditengah taman ini?"
"Para pixie."
"Pixie?"
Kiehl menganggukkan kepalanya, mengiyakan. "Aku akan menunjukkan tempat tinggal mereka nanti," lanjutnya
Setelah turun dari jembatan itu. Kiehl membungkukkan badan untuk mengambil salah satu bunga tersebut. Setelah berhasil mencabut salah satunya, ia merapalkan mantra tingkat 6, kemudian menyelimuti bunga itu dengan cahaya kuning transparan yang meresap kedalam bunga. Ia langsung memasangkan bunga seharga 90 juta cales itu ketelingaku.
Astaga, bunga seharga uang jajanku selama setahun itu malah dijadikan hiasan ditelingaku! Ck, ck, ck, aku akan menjual bunga ini nanti, hehe.
"Bunga itu sudah kusihir, jadi tidak akan pernah layu." Entah mengapa setelah dia mengatakan itu, aku semakin ingin menjual bunga ini.
Aku hanya menganggukkan kepala, mengiyakan. Kiehl langsung merangkul tanganku dan menuntunku berjalan kearah selatan. Aku hanya membiarkannya ketika meraih tanganku. Rasanya seperti memiliki seorang adik laki-laki.
Setelah berhasil melewati taman bunga Crysden, Kiehl membimbingku masuk kedalam hutan pinus yang tinggi. Menurut perkiraanku, pohon-pohon pinus ini sudah berusia puluhan atau malah ratusan tahun. Melihat dari tinggi pohonnya yang melewati ukuran 10 meter. Rata-rata tinggi pohon pinus disini sekitar 20-40 meteran. Yup, sangat tinggi.
Mataku beberapa kali menangkap adanya rusa liar yang lewat. Ngomong-ngomong tentang rusa, aku teringat dengan legenda rusa bertanduk emas milik Ratu para Dryad yang sering ibuku ceritakan. Konon katanya, rusa itu memiliki sihir alam yang sama kuatnya dengan kekuatan Ibu Alam, Leticia. Dan hanya akan tunduk pada mereka yang memiliki kalung Milleca, sang Ratu Dryad.
Langkah Kiehl berhenti tepat didepan sebuah goa raksasa. Bagian dalam goa itu sangat gelap, dingin, dan sunyi. Aku melirik bocah bermata kucubung itu dari ujung mataku. Tatapan matanya terlihat berbinar saat melihat goa gelap, menyeramkan, dan sumpek itu.
Aku jadi bertanya-tanya, apa dia anggota sekte sesat yang sering melaksanakan ritual didalam goa itu? Mengapa dia terlihat senang sekali saat melihat goa menyeramkan tersebut?
"Ehm, kau yakin?" tanyaku ragu.
Senyuman Kiehl semakin lebar, entah mengapa membuatku bergidik ngeri. Astaga, bocah satu ini membuatku bergidik. Dia kenapa sih?
"Ayo!"
Tanpa basa-basi ia langsung menarik tanganku masuk kedalam goa. Hei! Hei! Dia tidak akan macam-macam 'kan? Iya 'kan? Karena perbedaan semangat diantara kami, aku hanya bisa mengikutinya saja.
Saat sudah berada didalam goa, ia langsung merapalkan mantra tingkat 2. Muncul sepercik api berwarna ungu yang melayang diatas telapak tangan kirinya, yang lama kelamaan membesar seperti bola kasti. Oh, ternyata dia pengguna sihir api, ya anggota keluarga kekaisaran memang pengguna esensi api sih.
Karena cahaya dari bola api ungu milik Kiehl, aku bisa melihat jelas isi goa ini. Pada dasarnya isi goanya seperti goa pada umumnya, terbuat dari batuan sedimen yang membeku. Dan terbentuk stalktit pada langit-langit serta dasar goa ini. Aku sudah sering melihat goa semacam ini.
Namun anehnya, semakin dalam kami masuk, lorong goa ini tiba-tiba menjadi rapi dan terdapat jalan setapak dari batu bata yang berlumut. Hingga diujung jalan terdapat tirai yang terbuat dari tanaman merambat yang tumbuh menggantung dilangit goa. Kiehl menyibak tirai tanaman itu hingga menampakkan pemandangan yang membuat mulutku menganga lebar.
Tempat macam apa ini?!
*****
Kiehl memaparkan senyum senang saat melihat gadis yang berdiri disampingnya itu menganga lebar. Snorett, Young Ladyship pertama dari Dexter yang selalu digembar-gemborkan merupakan pribadi yang kasar dan keji. Grand Duke Alex sendiri yang menceritakan sifat sang putri beberapa hari yang lalu hingga akhirnya menjadi bahan perbincangan bangsawan di Calleum, ibukota kekaisaran Callesius.
Betapa jahat putri pertamanya yang sering menyiksa putri kesayangan Grand Duke. Namun setelah melihat secara langsung, ia rasa Grand Duke Alex terlalu pilih kasih.
Lihat saja, bagaimana bisa gadis semanis dia melakukan hal keji seperti itu?! Jika gadis mungil ini disebut keji, berarti kenakalan bayi disebut kejam begitu? Astaga mereka benar-benar melebih-lebihkan cerita.
Aku akan menceritakan kebenarannya saat diibukota nanti, batin Kiehl mantap.
Snorett masih terkagum-kagum dengan pemandangan dihadapannya. Didepannya terdapat goa yang bersinar karena cahaya kristal yang berpendar didalam goa tersebut.
"Ini ... bukankah ini kristal Linien?!" tanya Snorett dengan penuh semangat.
Kiehl menganggukkan kepala senang, membuat Snorett kian terpekik senang. Tanpa basa-basi ia langsung melompat dari batu yang satu ke yang lain, sembari merangkul tangan Kiehl. Sementara Kiehl hanya bisa pasrah mengikuti langkah pijakan yang telah diciptakan oleh Snorett. Toh, dia tak tega harus merusak ekspresi penuh semangat Snorett, hanya karena ia menyuruh gadis itu untuk melangkah dengan hati-hati.
Setelah berhasil mencapai lantai dasar goa. Snorett langsung memperhatikan penjuru goa hingga mendongak keatas untuk melihat langit-langit goa yang ditumbuhi oleh stalktit Linien.
Linien sendiri adalah permata berjenis kristal sihir yang lumayan langka. Kristal Linien berfungsi untuk menambah pasokan mana didalam tubuh serta melancarkan sirkulasi darah. Harga per kilonya bisa mencapai 40-50 juta cales. Biasanya kristal ini dijual di apotek sebagai metode penyembuhan.
Snorett berjalan kesana kemari, tanpa sadar melepaskan pertautan tangannya dengan Kiehl. Kiehl menatap penuh arti telapak tangan kanannya yang ia gunakan untuk merangkul tangan Snorett. Bibirnya mengukirkan senyum senang saat. Manik kecubungnya kembali melihat Snorett yang saat ini tengah sibuk menyentuh salah satu kristal yang masih tertancap didalam goa.
Mata merah gadis itu dipenuhi binar kekaguman saat memandang kristal yang ia sentuh dengan telunjuknya.
"Akan sangat menyenangkan pria yang akan menjadi jodohku dimasa depan, meminangku dengan seperangkat perhiasan yang terbuat dari kristal ini," ujarnya tanpa sadar.
"Benarkah?" tanya Kiehl spontan.
Snorett membalikkan kepalanya kearah Kiehl sembari tersenyum cerah. Matanya menyipit seperti bentuk bulan sabit. Kiehl terdiam saat melihat senyuman Snorett. Tiba-tiba saja pipinya terasa memanas, ia langsung mengalihkan pandangannya kearah lain sembari menggaruk tengkuk.
"A-ayo kita lanjutkan perjalanan lagi. Masih ada satu tempat spesial yang ingin kutunjukkan padamu," jelas Kiehl terbata-bata.
Snorett hanya menganggukkan kepala pelan lalu berjalan mendekati Kiehl. Ia langsung merangkul tangan Kiehl, membuat si empu gelagapan.
"Ada apa?" tanya Snorett watados.
Kiehl kembali mengalihkan tatapannya kearah lain dengan pipi memerah malu. "Ti-tidak, tidak ada apa-apa."
"A-ayo!"
Kiehl kembali menarik tangan gadis itu, lalu membawanya pergi kesebuah lorong diujung goa kristal. Sementara Snorett sendirinya hanya mengikuti Kiehl dengan anteng. Sesekali ia bersenandung riang karena kesenangan.
Kalau saja dirinya dulu tidak terlalu terobsesi dengan yang namanya "perhatian dan kasih sayang". Pasti hidupnya tidak akan berakhir dengan tragis, dan bisa mengunjungi tempat-tempat ini. Tapi ya sudahlah ya, namanya juga masa lalu. Yang harus ia lakukan saat ini adalah terus berjalan kedepan dan merenungi apa yang sudah lewat. Hidup itu bawa santai aja say~
Keadaan lorong goa ini agak berbeda dengan lorong diawal. Lorong ini lebih terang karena bunga lonceng berwarna kuning yang tumbuh, menempel didinding lorong. Terlebih lagi bunga itu terisi sihir cahaya yang lumayan langka walau tidak selangka sihir suci dan sihir hitam. Aku juga dapat merasakan energi positif dipenjuru lorong ini. Terasa sangat segar dan menenangkan.
Hingga akhirnya diujung lorong, terdapat sebuah tembok yang berukir pola bunga dengan sembilan kelopak yang berbentuk unik. Terukir tepat dibagian tengah tembok tersebut. Disekitar bunga itu juga terukir bentuk tanaman merambat dan kelopak bunga-bunga kecil yang menambah keindahan ukiran tersebut.
"Jalan buntu?" tanya Snorett spontan sembari melirik sang young lord.
Kiehl terkekeh geli, kemudian melepaskan pertautan tangannya. Ia maju mendekati dinding tersebut. Ia memandangi dinding itu sejenak lalu meletakkan tangan kanannya tepat ditengah-tengah ukuran bunga tersebut. Kiehl memejamkan matanya sembari bernafas dengan perlahan.
Ia menarik nafas lalu melepaskannya secara perlahan-lahan. Kiehl memusatkan energi mana-nya tepat ketangan mungilnya. Hingga memancarkan cahaya berwarna ungu dari tangan pemuda tersebut.
"Au nom de la reine Amara, laisse-moi entrer dans la maison des lutins du printemps!"
Tepat setelah Kiehl mengucapkan mantra tersebut. Ukiran ditembok itu bersinar dengan binar berwarna merah muda. Mulai dari pertengahan bunga tempat tangan Kiehl menempel, hingga menjalar ke mahkota bunga lalu pada akhirnya, ke bunga-bunga kecil yang terukir disekitarnya. Bunga lonceng yang ada disepanjang lorong juga ikut bersinar amat terang, dengan warna merah muda bukan kuning seperti sebelumnya.
Suara retakan mulai terdengar dari arah dinding berukir tadi. Nampak garis lurus seolah-olah membelah tembok tersebut. Saat tembok itu mulai membelah diri, angin berhembus kuat dari celah-celahnya. Membuat Snorett melindungi wajahnya dari terpaan angin yang amat kuat. Tak sampai disitu, dicelah-celah tembok itu juga memancarkan cahaya ilahi yang amat menyilaukan.
Perlahan terpaan angin dan cahaya itu mulai sirna, seiring dengan semakin lebarnya tembok itu membelah diri. Aura magis bercampur wangi musim semi menguar dengan pekat dari arah tembok yang terbuka itu.
Snorett perlahan menurunkan tangannya dari mata. Ragu-ragu, ia menolehkan kepala tepat kearah tembok tadi. Manik darahnya langsung melebar saat melihat apa yang ada dibalik tembok tersebut.
Ia langsung menatap Kiehl dengan pandangan tak percaya. Sementara Kiehl memandangnya sembari tersenyum senang dan mata menyipit seperti bulan sabit.
*****
Update setiap hari KAMIS!
Ping!
You've got message from Orca'Mail!
Open/Delete?
Orca'Mail:
HalOrca semuanya! Orca balik lagi dengan double up minggu ini. Soalnya ngejar seasonnya juga. Diakhir Desember nanti niatnya udah tamat S2-nya.
Yasudah, itu aja yang mau Orca sampein. So, OrcaBye semuanya😘
Ditulis pada tanggal,
Selasa, 23 November 2021.
Dipublikasikan pada tanggal,
Kamis, 25 November 2021.
FB: Tika Riani
IG: queenorca_
Twitter: queenoforca
Orca_Cancii🐳
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top