NING - 16
EPILOG
"Mama ngirim pengacara ke rumah orangtua Ning?" tanya Arya, begitu masuk ke ruang kerja ibunya.
.
.
.
.
* * *
Dalam rangka ultah Pakde Haris, bab ini sudah dipublish 15 Juni kemarin. Dan skrg sudah dihapus lagi.
Bagi Kakak2 yg ketinggalan, bisa mampir ke akun KaryaKarsa niaputri08 dan mencari judul NING-16
https://karyakarsa.com/niaputri08/ning-16
Terima kasih utk Kakak2 yg mendukung di KK dan meramaikan vote n komen disini.
* * *
Nah, akhirnya sampai juga di Epilog Kak.
Psssttt... Ada yg inget sm Chef Rui?
Krn udh epilog, berarti udah Tamat nih. Hehehe. Bagi saya, cerita ttg Kemuning sbg istri sirri (soalnya pake istilah istri simpanan, byk yg ga suka) ini sdh selesai. Ning sudah belajar byk dr kesalahannya.
Perkara apakah Arya dan keluarganya dpt azab setimpal atau ga, itu bukan urusan Ning lg. Yg penting hidup Ning berlanjut dg baik.
Perkara apakah Ning nikah lg atau ga, itu jg perkara lain. Nggak perlu ada hero yg membuat hidup kita bahagia. Kita sndri yg hrs jd hero bagi diri kita.
Tp spt saya pernah blg jg, saya berencana melanjutkan cerita ini. Jd nanti saya kabari lg ya Kak.
Stlh membaca cerita ini, hal2 apa sj yg Kakak2 dapatkan (selain peningkatan tekanan darah)? Hehehe.
Dari saya, sbnrnya ada pesan yg ingin saya sampaikan pd cerita ini selain ttg isu pernikahan sirri yg merugikan perempuan.
Ada banyak sinetron atau cerita2 wattpad ttg kisah cinta laki2 kaya n perempuan miskin, atau sebaliknya. Meskipun pasti ada kisah tsb di kehidupan nyata, saya pribadi adl orang yg percaya pada kesetaraan.
Kalau mau menikah, salah satu aspek yg hrs dimiliki pd pasangan adalah "sekufu", artinya setara. Baik scr mental, intelektual, sosial, finansial. Nggak harus semuanya setara, tp minimal bisa saling menutupi satu aspek dan lainnya.
Misal, suatu pasangan ga setara scr finansial, tapi scr intelektual mereka setara. Shg bs jd teman diskusi yg baik n saling mendukung. Atau contoh lainnya.
Nah Ning n Arya itu udah jelas nggak setara dlm segala aspek.
Apa nggak ada kisah cinta antara 2 orang yg ga setara, yg bisa berhasil?
Nggak juga sih. Ada juga pernikahan yg nggak sekufu yg msh bisa berhasil. Asal kedua belah pihak mau saling berusaha menyetarakan diri. Misal Pak Haris n Haiva, mereka ga setara, baik secara sosial maupun finansial. Tp Haiva berusaha keras menyetarakan diri dalam hal intelektual. Pak Haris jg menyetarakan diri dg pola hidup Haiva.
Nah, yg mau saya angkat pd cerita ini adl bahwa kalau kita dan pasangan nggak setara, kita hrs lbh keras belajar slg menyesuaikan. Ga ada tuh fairy tale pangeran n gadis miskin, and they live happily ever after. Pasti ada perjuangan di baliknya. Jd kl halu, jgn ketinggian gt hehehe.
Hal kedua yg mau saya sampaikan di cerita ini adalah, bahwa kelemahan kita bisa jadi adalah dosa dan kejahatan.
Contohnya Arya. Udah tahu ga bs lepas dr nama besar keluarga, sok2an pgn jatuh cinta sm orang yg ga disetujui keluarga. Kalo lemah, ga usah banyak gaya! Karena bisa jadi kelemahan kita akan merugikan orang lain yg terlibat. Dan itu adalah kejahatan!
Byk orang yg udah sadar pd kelemahannya, tp ga tahu diri pengen ini pengen itu. Akhirnya merugikan byk orang. Misal orang yg ga capable, tp pgn jd pejabat. Bahhhh.
Menjadi lemah, itu bukan dosa. Setiap orang punya kelemahan. Tp kalau krn kelemahan kita maka ada yg terzholimi, nah itu baru jahat!
Apakah kedua pesan ini bs tersampaikan jg ya ke Kakak2?
* * *
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top