Path 0.5 - Varuna

"O-orb yang kuciptakan ... ada lima ...?!" ucap Albert, lalu menelan saliva-nya.

"Hmm ... ternyata kamu memiliki bakat alami ya ...." ucap Varuna.

"B-bakat alami?"

"Ya, orang-orang yang dapat menggunakan kemampuan sihir dalam dirinya dibagi dalam dua jenis, yaitu: (1) orang yang selalu menjalani latihan untuk mengembangkan kemampuannya atau bisa dibilang orang yang memiliki bakat ekstrinsik alias bakat dari latihan yang dijalani, dan (2) orang yang dapat secara langsung menggunakan kemampuannya tanpa perlu adanya latihan atau orang yang memiliki bakat intrinsik alias bakat yang didapatkan dari lahir. Contohnya adalah dirimu," jelas Varuna panjang lebar.

"Hei Albert, Alice! Kalian sedang apa?" sahut seseorang dari jauh, memanggil Albert dan Alice.

Yang dipanggil segera mengalihkan pandangan mereka ke arah suara yang memanggil mereka. Mereka mendapati seorang gadis berambut cokelat dengan iris mata berwarna hijau bersama seorang laki-laki berambut merah dengan iris mata berwarna ungu.

"E-eh? Jenna, Dave? Kalian nggak latihan?" tanya Albert.

"Kami lagi istirahat sebentar," jawab Nessa santai. "Sekarang kami yang pengin nanya. Itu bola-bola yang mengambang-ngambang di sekitar kalian itu apa, ya?"

"Emm ...." Albert menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Itu adalah orb." Arlo, rubah yang merupakan Sky-Pet Nessa tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Arlo? Kok' kamu tiba-tiba muncul di sini? Bukannya aku belum manggil kamu, ya? Dan orb itu apa?"

"Sebenarnya aku diam-diam mengikutimu. Aku menggunakan kekuatanku untuk tidak terlihat, jadi aku bisa mengikutimu tanpa ketahuan," jawab Arlo. "Lagi pula, kenapa kamu tidak memanggilku? Bukannya gurumu sudah menyuruh untuk memanggil partner?"

Jenna malah membalasnya dengan cengengesan.

"Ekhem ...." Suara dehaman itu menginterupsi pembicaraan mereka. Ternyata itu Miss Viola. "Ada apa ini? Kenapa kalian tidak berlatih bersama partner kalian masing-masing?"

"Anu, Miss Viola ... bisa saya jelaskan ...," ucap Albert.

Tak lama kemudian, mata Miss Viola menangkap benda bulat yang menjadi topik pembicaraan mereka sebelumnya. "E-eh?! Apakah itu orb?! Bagaimana kamu bisa menciptakannya?! Dan lagi, kamu bisa membuat lima orb sekaligus," Raut wajah Miss Viola menjadi serius, "siapa yang mengajarimu?"

"Aku ...," ucap Varuna, membuat Miss Viola menatap ke arahnya.

"V-Varuna?! Bagaimana kau bisa ada di sini? Apakah kamu sudah memiliki pemilik lagi?" tanya Miss Viola kaget.

"Ya, dan orangnya adalah muridmu ini ...."

"M-maksudmu ...."

"Ya, pemilikku adalah Albert Wilson."

"A-apa?! Bagaimana bisa ...." Miss Viola menatap Albert dengan ekspresi horor.

Lama kelamaan, murid-murid lain yang tadinya fokus berlatih mulai berkerumun di tempat mereka berlima. Varuna dan orb yang ada di sekitar Albert serta Alice, banyak dari mereka yang menuai reaksi yang berbeda-beda. Ada yang terkejut, ada yang berbisik-bisik dengan sebelahnya, dan sebagainya.

"Wow, bukankah itu Varuna? Si Sky-Pet legendaris itu?"

"Siapa, ya, yang menjadi pemilik keduanya? Pasti orang itu sangat kuat."

"Itu bola-bola yang mengambang di sekitar dua orang itu apa, ya?"

Melihat banyaknya orang yang mengerumuni dan membicarakannya, Albert merasa sangat risi karena dia tidak biasa dikerumuni seperti saat ini, apalagi dibicarakan, walau tidak kedengaran apa yang sedang mereka bicarakan.

Miss Viola segera mengalihkan perhatian mereka dengan berkata, "Emm, anak-anak! Sekarang kalian kembalilah ke kelas, jam istirahat sebentar lagi akan segera dimulai!"

Mendengarnya, para murid satu per satu berjalan menuju ruang kelas, meninggalkan mereka--Albert, Alice, Dave, Jenna, dan Miss Viola--yang masih berada di tempat mereka.

Miss Viola menatap Albert setelah memastikan keadaan sudah sepi. "Sekarang, bisa kamu jelaskan bagaimana kamu bisa membuat 5 orb dan bisa memiliki Sky-Pet legendaris seperti Varuna?"

Albert menarik napas sebentar. "Saya juga nggak tahu kenapa saya bisa membuat 5 orb sekaligus, Miss," Ekspresinya berubah bingung, "dan kenapa Miss menyebut Varuna dengan sebutan 'Sky-Pet legendaris'?"

"Jadi kamu belum tahu, ya, tentang latar belakang Sky-Pet mu ...." Miss Viola menjeda kalimatnya sebentar, lalu berkata lagi, "Apakah kamu pernah mendengar tentang 'Quatre Sorcières'?"

"Pernah."

"Nah, keempat penyihir itu juga merupakan lulusan akademi ini, kamu pernah dengar itu juga, 'kan?"

"Iya, nama mereka itu Evan, Arlene, Reuven, dan Jeanne, 'kan?"

"Betul, dan apakah kamu tahu Sky-Pet milik para penyihir legendaris itu apa?"

Sejenak, Albert berusaha memutar otaknya untuk mengingat apa yang ditanyakan oleh Miss Viola. Entah kenapa, dia merasa pernah diceritakan oleh orang tuanya dulu.

Dulu semasa ia masih berumur lima tahun, ia sering diceritakan tentang kehebatan dari keempat penyihir legendaris tersebut oleh orang tuanya. Dia begitu kagum dengan kisah kehidupan mereka sampai-sampai pernah bermimpi ingin menjadi seperti sehebat mereka.

Beberapa menit kemudian, dia pun teringat akan apa yang ditanyakan Miss Viola sebelumnya, tentang Sky-Pet milik keempat penyihir tersebut. Orang tuanya pun pernah menceritakan tentang Sky-Pet milik mereka dan bagaimana kehebatan mereka.

"Iya. SkyPet milik Jeanne adalah griffin, Sky-Pet milik Reuven adalah fire hound, Sky-Pet milik Arlene adalah nymph, dan Sky-Pet milik Evan adalah ...." Ucapan Albert terhenti sejenak, lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah Sky-Pet-nya. "... serigala es."

"Jadi ...."

"Ya, Sky-Pet mu itu dulu adalah Sky-Pet milik Evan, salah satu dari 'Quatre Sorcières'--penyihir terkuat di negeri ini."

"Tapi, kenapa dia bisa ada di Pet's Shelter? Bukankah itu tempat para Sky-Pet dirawat dan diadopsi? Sedangkan, Varuna sudah diadopsi oleh Evan ...." Dave mengusap dagunya. Dari tadi, dia ingin ikut berargumen, tapi selalu tidak mendapat waktu yang tepat. "Setahuku pun Varuna ini diadopsi oleh Evan di Allard Forest."

"Pertanyaan yang bagus, Dave. Tapi, lebih baik yang menjelaskannya adalah sang narasumber itu sendiri ...." Miss Viola menoleh ke arah Varuna. Selang beberapa detik, ia menepuk tangannya. "Baik, ayo kembali ke kelas, sebentar lagi bel istirahat akan berbunyi."

Kriiiinggg!!

"Baru saja dibilang sudah berbunyi saja." Miss Viola lalu melangkahkan kakinya meninggalkan mereka berempat.

"T-tunggu Miss!" ucap Albert.

Tapi, Miss Viola sudah menghilang dari antara kerumunan siswa yang berhamburan ke lapangan untuk sekedar mencari tempat duduk yang lebih enak untuk menikmati waktu istirahat ataupun berbincang-bincang dengan teman mereka.

"Ya udah, yuk, kita ke kantin, nanti kita nggak kebagian jatah makan siang, lho!" ucap Dave, lalu meninggalkan mereka menuju kantin.

Albert pun menghela napas, mengikuti teman-temannya menuju kantin. Orb yang berada di sekitarnya sudah menghilang entah sejak kapan dan Varuna serta Odette sudah kembali.

Sementara itu, Albert masih tidak bisa melupakan tentang apa yang terjadi tadi. Berusaha melupakannya pun sepertinya hanya sia-sia belaka. Mungkin karena dia baru saja mengetahui tentang bakat yang dia miliki dan fakta mengejutkan tentang Sky-Pet-nya.

Berbagai pertanyaan terus menerus muncul di dalam pikirannya sampai rasanya ingin meledak. Bagaimana mungkin Sky-Pet milik seorang penyihir hebat seperti Evan bisa menjadi Sky-Pet miliknya? Orang biasa yang bahkan baru saja masuk akademi sihir? Bah! Itu benar-benar imajinasi yang terlalu tinggi dan konyol! pikir Albert.

Albert pun menepuk pipinya, berharap semua ini hanyalah mimpi belaka. Alhasil, teman-temannya berpikir kalau Albert sudah tidak waras.

Ini anak kenapa ya? Kayaknya, dia sudah tidak waras ini, batin mereka--Dave, Alice, dan Jenna--dalam hati.

*****

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top