➛Lulus

Crash!

"Huft...akhirnya selesai," ucap Karen yang menyeka keringat di dahi akibat keringat setelah melawan dua belas Ogre.

"Kerja bagus karena tidak melakukan kesalahan," ucap Catrine yang turun dari pohon dan berjalan menghampiri Karen.

"Kau ini bisa tidak memujiku?!" kesal Karen yang belum pernah mendapat pujian apapun dari Catrine. Catrine mengangkat tangan kanan dengan ekspesi datar.

"Maaf itu mustahil bagimu."

"Arghhh!" geram Karen.

"Ayo kembali." Dengan cepat Catrine langsung ber-teleport disusul dengan Karen yang juga ikut ber-teleport.

Satu tahun sudah berlalu semenjak mereka berdua sampai di Element World, dalam waktu satu tahun juga mereka berdua sudah naik rank menjadi rank S. Banyak petualang yang merasa iri karena mereka berdua dapat meraih rank S dalam waktu singkat, selain itu mereka berdua selalu mendapat tantangan untuk berduel dan selalu mereka terima. Hasilnya? Jangan ditanya, sudah pasti mereka bedua menang dengan mudah.

"Ini sudah satu tahun," gumam Catrine yang muncul di depan pintu Guild, membuat beberapa petualang terkejut karena kehadiran nya yang tiba-tiba, disusul dengan Karen.

Tak membuang-buang waktu lagi mereka berdua langsung berjalan kearah meja resepsionis dimana Rea berada.

"Rea! Ini bukti misi kami," ucap Karen yang langsung menyerahkan dua belas kepala Ogre membuat Rea tersenyum masam.

"Aku tak tahu harus apa ke kalian, antara keren dan mengerikan," ungkap Rea. Bagaimana tidak, setiap mereka diberikan misi hasilnya pasti lebih dari perkiraan dan itu adalah alasan utama mengapa mereka berdua bisa mencapai rank S dalam kurun waktu setahun.

Karen hanya bisa cengengesan, sedangkan Catrine hanya diam, telinganya sudah ia pasang earphone yang tersambung dengan I-pod miliknya.

"Kudengar kalian dimasukan ke dalam kelompok khusus, ya?" tanya Rea yang baru saja ingat dengan topik yang ingin ia bahas.

"Kau tahu darimana?" tanya Catrine yang sempat mendengar ucapa Rea seraya mengernyit heran, sebab dirinya dan Karen belum diberi tahu apa-apa.

"Betul, lalu kelompok khusus itu apa?" kali ini Karen pun ikut bingung.

"Kalian belum tahu? Lihatlah di mading utara disana, nama kalian masuk ke dalam kelompok khusus, untuk pertanyaan Cat yang tak tahu apa itu kelompok khusus, kelompok khusus itu sebuah kelompok yang dibuat setiap tahun untuk menelusuri sebuah Dungeon disana kita harus memeriksanya apa itu aman atau berbahaya untuk di jelajahi para petualang yang lain," jelas Rea panjang lebar.

"Lalu, Dungeon apa yang akan kami telusuri?" Rea langsung terdiam ketika Catrine kembali bertanya. Membuat keduanya sontak saling tatap.

"Iya, Dungeon apa yang akan kami telusuri nanti?" desak Karen.

"D-dungeon Infy, salah satu dari Dungeon yang paling berbahaya," jawab Rea yang mulai pucat pasi.

"Terimakasih sudah memberi tahu Rea, kalau begitu kami pergi dulu." Catrine lantas langsung berjalan keluar disusul dengan Karen yang hanya bisa tersenyum kikuk kepada Rea dan langsung menyusul Catrine yang mulai menjauh.

Tidak ada yang membuka topik pembicaraan, keduanya terus berjalan tanpa ada suara.

"Ikuti aku," titah Catrine yang masih berjalan. Karen hanya mengangguk tanpa protes.

Mereka berdua terus berjalan hingga Catrine berbelok kearah gang sempit, membuat Karen waspada, khawatir bertemu dengan seorang bandit.

"Cat, kita mau kemana?" tanya Karen yang masih mellihat sekeliling. Catrine hanya diam, tak menjawab pertanyaan Karen hingga langkahnya terhenti di sebuah toko, tanpa membuang waktu Catrine langsung memasuki toko tersebut.

Kring!

"Selamat datang, apa yang bisa saya ban-" ucapannya langsung terpotong ketika mendengar suara Catrine.

"Ini aku Tuang Gill, lama tak jumpa, bagaimana kabarmu?"

"Wah! Nona Catrine! Kabar saya baik," jawab Gill dengan sumringah. Karen hanya bisa diam karena tak tahu akan hubungan apa yang dimiliki keduanya.

"Tuan Gill bagaimana dengan pesananku satu tahun yang lalu?" tanya Catrine membuat Karen menoleh.

"Pesanan? Kau memesan apa Catrine?" tanya Karen.

"Senjata, tempat ini adalah tempat dimana aku membeli senjata miliku dan milikmu." Karen langsung ber-oh ria.

"Jadi anda orang yang membuat tombak yang saya gunakan! Perkenalkana nama saya Karenina Nebbia, saya sepupu Catrine," ucap Karen yang memperkenalkan diri, membuat Gill langsung berlutut, membuat Karen gelagapan.

"Berdirilah Tuan Gill, kami disini hanya untuk mengambil pesananku? Apa kau seudah selesai?" tanya Catrine. Gill lantas berdri dari posisi hormat dan langsung berjongkok untuk mengambil barang yang ia simpan di bawah meja.

Bruk!

"Ini pesanan anda Nona Catrine, pesanan anda sudah saya selesaikan bulan lalu. Memang cukup sulit, tapi saya senang kalau senjata itu sesuai dengan apa yang diingkinkan, Nona," ungkap Gill yang membawa sebuah koper berbentuk persegi panjang, membuat Karen penasaran.

"Bagus!" puji Catrine yang langsung membuka koper itu.

"I-ini," gugup Karen ketika melihat senjata yang tengah di pegang oleh Catrine. Bagaimana tidak, senjata yang Catrine pesan satu tahun yang lalu adalah sebuah senapan yang hanya ada di Bumi.

"Tuan Gill, bagaimana anda membuat senapan ini?" tanya Karen yang langsung menoleh kearah Gill.

"Saya hanya mengikuti apa yang Nona Catrine tulis di kertas," jawab Gill seadanya dan langsung kembali menoleh kearah Catrine yang tengah mencoba senapan berwarna hitam itu. "Bagaimana Nona Catrine? Apa senjata ini sesuai dengan permintaan Nona?"

Catrine tak menjawab nya, dirinya kini fokus terhadap tembok kayu yang berjarak tiga meter darinya, mengembuskan nafas pelan dan sekali menarik pelatuk.

Ting!

Tembok kayu itu langsung berlubang, membuat Gill dan Karen berdecak kagum.

"Ini benar-benar hebat Tuan Gill, tak ada suara ketika aku menarik pelatuknya. Dugaan saya benar, anda memang berbakat," puji Catrine yang menatap senapan yang ia pegang.

"Tapi, bagaimana kau bisa menembaknya Cat? Bukankah tak ada peluru di dalamnya?" tanya Karen bingung.

"Sama seperti busur milikku, aku memadatkan sihirku di dala senapan ini, ketika sudah kupadatkan aku bisa langsung menembaknya tanpa suara," jawab Catrine.

"Tuan Gill, anda membuat saya terkesan dengan kemampuan anda dengan ini anda lulus dalam ujian saya." Gill langsung terdiam diikuti Karen hingga....

"Ujian? Cat jadi ini ujian? Jangan bilang kalau Tuang Gill ak-" ucapannya langsung terpotong ketika Catrine menempelkan jari telunjuknya di bibir, membuat Karen langsung bungkam.

"Tuan Gill ini bayaran nya, lima koin platinum, sampai berjumpa lagi Tuan Gill." Dengan cepat Catrine langsung melakukan teleport disusul dengan Karen, menyisakan Gill yang masih memikirkan apa yang baru saja Catrine ucapkan kepadanya.

***

"Kenapa kau tidak memberitahu alasan kau memberikan ujian kepadanya?" tanya Karen yang teringat akan Gill yang lulus dari ujian Catrine.

Kini keduanya tengah duduk di sebuah sofa dengan Catrine yang tengah asik mendengarkan lagu dengan tangan yang tengah memegang sebuah buku. Sudah satu tahun mereka tinggal di rumah yang dibelikan Kakeknya, dengan rumah yang tidak terlalu besar ataupun kecil keduanya sangat menikmati, terutama suasananya yang tenang karena jauh dari permukiman. Dengan pakaian kasual mereka yang berasal dari Bumi, membuat mereka merasa lebih nyaman dan bebas karena Catrine yang malas menggunakan gaun untuk kegiatan sehari-hari.

"Hanya ingin, lagipula setelah penelusuran selesai aku akan langsung memanggil Kakek kemari," jelas Catrine yang tak melirik sedikit pun.

"Kira-kira kapan penelusuran nya, ya?" monolog Karen yang menatap langit-langit rumah.

"Entah, tapi kurasa tak lama lagi," ucap Catrine. Tak berselang lama sebuah suara familiar terdengar di telinga Kare, membuatnya merogoh kartu petualang yang ia simpan di saku celana.

"Cat, sepertinya ucapanmu benar,"ujar Karen yang masih melihat kartu petualangnya. Selain berisi data diri dan rank, kartu anggota petualang juga dapat berfungsi sebagai tempat dimana pemberitahuan. Dan kini sebuah pemberitahuan masuk ke dalam kartu mereka berdua.

Untuk anggota kelompok khusus

Kami dari Guil petualang meminta kalian untuk berkumpul di depan Dungeon Infy besok lusa pukul 08.00 pagi. Bagi yang terlambat maka akan dikenakan hukuman yaitu denda sebesar duapuluh koin emas.

Tertanda, ketua Guild Petualang

Perd Fyoru.

"Bukankah dua puluh koin emas terlau banyak untuk sebuah denda?" protes Karen yang sudah memasang wajah sebal.

"Dilihat dari pemberitahuan ini sudah pasti kalau penelusuran itu akan dilakukan besok lusa," ucap Catrine yang kini tangan kanan nya yang sudah memegang kartu petualang nya dengan tangan kiri yang masih memegang buku.

"Kau benar," balas Karen.

Entah kenapa aku merasa sesuatu yang buruk akan terjadi besok lusa, pikir Catrine karena perasaan nya tak enak ketika mendengar pemberitahuan yang mereka berdua dapat.

"Bagaimana kalau kita tanya Kakek tentang Dungeon Infy? Bukankah Kakek memiliki beberapa data tentang Dungeon berbahaya?" usul Karen.

"Kau benar, lebih baik kita tanyakan saja," sahut Catrine yang sudah berjalan untuk mengambil pena dan kertas.

Untuk Kakek kami yang kami sayangi

Hai Kakek, apa Kakek tahu tentang Dungeon Infy?kami menanyakan ini karena kami akan melakukan penelusuran terhadap Dungeon Infy besok lusa, kami harap Kakek mau memberi tahu kami tentang Dungeon Infy. Soal permintaan Kakek yang menyuruhku untuk memberitahu kalau menemuka seseorang yang menarik sudah aku lakukan, dia lulus dari ujianku, kalau Kakek mau akan kuberitahu setelah penelusuran selesai.

Tertanda, kedua cucu Kakek

Catrine dan Kare.

Usai menulis surat, Catrine lantas berjalan keluar rumah rumah dan bersiul. Tak membutuhkan waktu lama seekor burung hantu langsung hinggap di pundak Catrine, membuatnya tersenyum kecil.

"Wren, antar ini ke Kakek dengan cepat," titah Catrine yang memasukan suratnya kedalam tas kecil yang ada di punggu burung hatu itu. Dengan cepat Wren langsung melesat meninggalkan rumah Catrine dan Karen.

Kini tugas mereka berdua hanya menunggu balasan surat dari Kakek mereka.

➢➢➢

Jangan lupa vote, ya (◠‿◕)
↓↓↓

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top