0. Welcome
Waktu itu, Shannon sedang menikmati hidup saat mengunjungi The Royal Masquerade. Tempat itu adalah kasino terbesar di Las Vegacia, Amricana. Dia berhasil memenangkan berbagai permainan gambling dan mendapat keuntungan yang tidak pernah dia duga. Sampai akhirnya, wanita berambut pixie cut itu melipir ke bar dan memesan minuman. Dia menghabiskan bergelas-gelas alkohol. Bourbon, whiskey sour, old fashioned, scotch, semua minuman itu rasanya tidak pernah cukup untuk memuaskan Shannon. Dia sendiri tidak sadar kalau sudah mulai mabuk saat berkali-kali meneguk vodka, tetapi Shannon masih nekat untuk memesan lagi.
Seorang laki-laki berambut hitam gondrong datang menghampiri. Dia menepuk pundak Shannon. "Hey, tampaknya ada yang bersenang-senang. Boleh aku ikut bergabung?"
"Oh, Magnus," jawab Shannon yang mulai teler. "Kau ke sini juga? Sedang mengadu peruntungan atau hanya ingin bersantai di bar ini?"
Pria yang sedang bicara dengan Shannon adalah Magnus Harr, seorang bintang film terkenal yang berkali-kali memenangkan penghargaan. Shannon bisa mengenal Magnus karena dia bekerja sebagai stuntman untuk film laga yang sedang diproduksi. Magnus adalah orang yang pertama kali mengajak Shannon ke tempat ini.
"Hmmm, tidak keduanya. Sebenarnya aku ke sini karena ingin mengenalkanmu kepada sesorang."
"Hah, siapa?"
"Nanti kau akan tahu. Ayo!"
Magnus pun menarik tangan Shannon. Wanita itu tidak banyak melawan meskipun tidak rela meninggalkan vodkanya. Magnus terus berjalan menuju ruangan VVIP. Bodyguard yang sedang berjaga memepersilahkan mereka masuk. Saat itu, Shannon sempat berpikir kalau Magnus ingin membuat skandal perselingkuhan dengan dirinya.
"Magnus, kau yakin? Setahuku kau ini punya pacar, kan?"
"Apa maksudmu? Sudah jangan bicara yang aneh-aneh, cepat masuk!"
Shannon mengikuti Magnus. Ruangan itu terdapat sofa merah yang terlihat empuk dan nyaman. Di sofa itu duduklah seorang pria berwajah tegas dengan brewok yang tercukur rapi. Aura mendominasi serasa terpancar dari dirinya. Pria itu berdiri menghampiri Shannon. Tangannya terulur mengajak Shannon untuk bersalaman.
"Halo, aku sudah menunggumu. Perkenalkan, namaku Edvard Aksel Salomon, pemilik kasino ini."
Shannon tidak langsung membalas jabat tangan Edvard. Dia ragu, untuk apa pemilik kasino terkenal ini ingin bertemu dengannya? Entahlah, Shannon tidak paham. Selain itu, Shannon juga merasakan sesuatu yang familier saat bertemu pria berahang tegas ini. Padahal dia tidak pernah sekalipun bertemu Edvard sebelumnya. Belum lagi saat Edvard menggenggam tangannya untuk bersalaman. Tiba-tiba saja semuanya terasa kacau, tetapi juga jelas di saat bersamaan.
"I-iya, aku Shannon Nidelva–"
Di momen jabat tangan itu, otak Shannon terasa seperti spons yang menyerap ribuan informasi dalam sekejap. Semua ingatan masa lalu tentang dirinya yang seorang Dewi Musim Dingin terungkap. Kepala Shannon terasa berat. Di tengah terjangan ingatannya saat menjadi dewi, Shannon hanya melihat salju dan mengingat hawa dingin Gunung Trymheim tempat tinggalnya di Asgard. Kala itu Edvard ikut merasakan hawa dingin yang menguar dari tubuh Shannon, bahkan ujung jari Edvard mulai diselimuti es setelah melepas tautan tangannya dengan wanita itu.
Setelah jabat tangan itu berhenti, Shannon mulai sadar. Hawa dingin yang memancar dari tubuhnya juga menghilang seketika. Saat itulah Shannon paham kalau dirinya adalah wujud fana dari Skadi.
"Kau, Odin?" Shannon terperangah ketika menyadari identitas asli dari pria di hadapannya. Kemudian, dia menoleh ke arah Magnus yang berdiri di belakangnya. "Lalu Magnus, kau adalah Loki?"
Senyum seringai terlukis di wajah Edvard. "Selamat datang di Regodnity, Skadi. Sebuah perkumpulan dewa-dewi yang hidup dalam wujud fana."
¤¤¤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top