1
"Aku pergi, liburan sebentar. Jangan cari aku ! Mwahahahaha !!"
"Guh– anak itu !!"
Seto menggeram kesal, surat di tangannya di remat lalu dilemparkannya ke luar jendela. Tekanan darahnya bisa jebol jika harus berurusan dengan kedua adiknya, apalagi (Name). Bisa mati muda dia.
Eh tapi jika (Name) pergi, bukankah dirinya bisa tenang ? Oh tidak, sayangnya tidak ! Dengan perginya (Name), itu artinya tugas kerajaan hampir semuanya dilimpahkan padanya.
Sialan.
Press "F" for Seto.
*******
Drrt— !!
"Nagicchi, ada telfon !"
"Oh, bisa tolong angkat telfonnya untukku ? Magical Cocona sebentar lagi akan dimulai !"
Nagi menjawab ucapan Tamaki tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi yang mulai menayangkan serial Anime kesukaannya, teriakan darinya mulai terdengar ketika waifu-nya muncul.
"Halo, Nagi, apa kau sibuk ? Jika tidak bisa tolong jemput aku di bandara ?"
"Anoo, ini siapa ? Dan Nagicchi, dia sedang menonton anime"
"....."
"Bilang pada Nagi kakak tersayang-mu ini akan membakar berhala kesayangannya jika ia tidak menjemput ku"
Tunggu, berhala ? Nagi ternyata satanis ? Kok Tamaki baru tahu. Mengesampingkan rasa penasarannya, Tamaki tetap memanggil Nagi yang masih menonton anime.
"Nagicchi, katanya kalau kau tidak menjemput kakakmu di bandara, ia akan membakar berhala-mu !"
Mendengar itu Nagi langsung histeris.
"Oh no !! Jangan sakiti watashi no angel !!"
Dengan terpaksa ia meninggalkan Cocona tercintanya dan langsung menyambar handphone miliknya yang masih berada di tangan Tamaki.
"Katakan lokasinya dan aku akan langsung datang ke sana !!"
*******
"Lama.. apa sampai sana ku bakar saja ya ?"
(Name) terus menatap jam tangannya sedari tadi, mengabaikan tatapan kagum sekaligus penasaran dari orang-orang yang lewat.
"Nagi lama sekali !"
Padahal baru 3 menit sejak (Name) menelponnya.
Duduk di kursi sembari memangku dagu, dahinya berkerut ketika melihat notifikasi panggilan itu.
Abang(Sat)
☎️77 panggilan tak terjawab dari Abang(Sat) →
Namun setelahnya senyum bahagia tersungging di bibirnya. Tak apa, sekali-sekali ia durhaka kepada kakaknya.
"Nee-sama !"
(Name) berdiri melihat orang yang ditunggu sudah datang, Nagi dengan sedikit berlari mendekatinya, jangan lupakan nafasnya yang terengah-engah seolah Nagi habis berlari dari dorm sampai ke bandara.
"Ku pikir kau akan membuatku menunggu lebih lama lagi"
"Tidak ! Aku tidak akan membiarkanmu membakar Cocona tercintaku !"
"Eeh~ aku tidak akan melakukan hal seperti itu"
Nagi menarik koper hitam milik (Name), keduanya kemudian berjalan keluar dari bandara.
"Nee-sama, apa kau kabur ?"
(Name) tersentak mendengar ucapan Nagi yang sangat benar itu. "Tidak, aku tidak kabur"
"Bohong"
"Serius, aku tidak kabur, aku hanya pergi tanpa bilang saja"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top