Kemanisan Pasangan!

Siapa yang tidak kenal Couple menggemaskan ini?

Hiroto yang playboy dan seringkali ikutan berandalan bareng Terasaka. Dan Yuuma yang merupakan ketua kelas kalem dan baik hati yang bisa di andalkan semua orang.

Mereka berdua menjalin hubungan asmara. Dan nyaris membuat semuanya terkejut, karena Yuuma yang kalem dan Hiroto yang seenaknya ternyata menjalin hubungan Pacaran.

Sudah berjalan beberapa tahun sejak hubungan mereka berdua berlangsung dengan lancar.

Tidak ada yang heran lagi ketika Hiroto tiba-tiba menghilang dan selalu mengikuti kemana saja Yuuma pergi. Yuuma yang biasanya selalu sendirian, kini di temani oleh pacarnya, Hiroto.

Yuuma adalah tipikal pacar yang diinginkan oleh siapapun. Baik dan pintar, sedangkan Hiroto?

Hiroto playboy, banyak sekali yang menjadi korban dari Hiroto dan Hiroto sering mendapatkan ledekan dan sinis dari para cewek yang sering dijadikannya permainan tanpa disadarinya.

Seperti kali ini, Hiroto memeluk Yuuma yang tingginya sama dengannya. Yuuma yang sedang asyik memakan makan siang buatannya sendiri, tersentak, dan tersenyum menyadari bahwa Hiroto yang memeluknya dari belakang. Hiroto nyengir.

"Minta dong Yuuma~" pinta Hiroto dengan menggemaskan. Yuuma tersenyum ramah, dan menyuapkan makanannya pada Hiroto. Hiroto tersenyum, dan mengecup bibir Yuuma yang membuat Yuuma memerah.

Blush!

"Wah Yuuma imut~" Seru Hiroto menekan-nekan pipi Yuuma yang semakin memerah karena di kerjai seenaknya oleh Hiroto.

Mereka memang imut dan membuat orang-orang iri melihat mereka. Namun tidak ada yang tau kebenaran dari posisi mereka. Hiroto maupun Yuuma memiliki tinggi yang sama dan sifat dominasi yang sama. Membuat mereka sering di pertanyakan. Namun Hiroto maupun Yuuma sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari mereka. Hanya tersenyum.

Seperti saat ini. Terasaka mendekat ke arah mereka, dan memasang wajah masamnya.

"Kalian mesra sekali. Aku penasaran. Kau atau Yuuma yang menjadi dominan?" Tanya Terasaka tersenyum meledek.

"Hehe. Rahasia dong!" Seru Hiroto tersenyum simpul. Dan Yuuma juga hanya tersenyum ramah, tidak menjawab apapun.

Membuat terasaka kembali muram. Mereka selalu saja seperti itu, Semuanya menjadi rahasia milik mereka berdua.

Hiroto merangkul Yuuma, Yuuma menoleh ke arahnya, sehingga mereka berdua saling bertatapan di atas kursi kelas.

"Ayo pergi!" Ajak Hiroto. Yuuma mengulas senyuman simpul, dan melambaikan tangannya dengan ramah sebelum pergi bersama Hiroto menuju kantin seperti biasanya. Setelah beberapa langkah, Yuuma pelan mulai menautkan tangan mereka berdua, dan tersenyum sedikit menyeringai saat Hiroto yang menatapnya dengan polosnya.

"Kita pacaran kan?" Tanya Yuuma memiringkan wajahnya dan membuat Hiroto memerah. Diam-diam Yuuma berbahaya!

Mereka benar benar pasangan yang sangat menggemaskan!

"Andai aku punya pacar." Gerutu Terasaka yang jomblo. Itona yang melihat semuanya dari tadi dalam diam, memeluk Terasaka dari belakang membuatnya seketika memerah. Wajah imut Itona menatapnya berbinar.

"Kalau gitu. Mau jadi pacarku?" Tanya Itona membuat Terasaka mengerjapkan matanya dan mencubit kedua pipi gembul Itona yang menatapnya datar.

"Sakit. Bodoh." Ejek Itona dengan intonasi datarnya, dan membuat Terasaka menatapnya dengan wajah datarnya lagi.

"Kau membohongiku." Seru terasaka dingin. Membuat Itona melepaskan pelukannya, dan memiringkan wajahnya datar. Yang sama sekali tidak berubah.

"Yah, aku hanya kasihan dengan Terasaka yang sendirian." Sinis Itona tanpa perasaan apapun.

"Sialan kau!"

.
.
.
.
.

"Yuuma~" seru Hiroto dengan tas di tangan kanannya, dan mendekati Yuuma yang sedang membereskan buku buku di lacinya. Hanya mereka yang ada disana, Hiroto memang sengaja menunggu Yuuma selesai di depan kelas mereka, karena tugas Yuuma sebagai ketua kelas. Hiroto bosan, jadi dia ingin menunggu yuuma di dalam kelas yang ternyata sudah selesai.

"Yuuma." Panggil Hiroto yang mengambil duduk di depan Yuuma. Memperhatikan Yuuma dengan surai hitamnya yang menawan. Yuuma menatap Hiroto dengan senyumannya, Hiroto tersenyum lebar dengan kedua tangannya memegangi wajahnya diatas kursi yang berhadapan dengan Yuuma.

"Yuuma tampan." Puji Hiroto dengan jujur, membuat Yuuma memerah seketika. Yuuma mengaruk tengkuknya salah tingkah, dan segera merangkul tas di punggungnya dengan cepat. Yuuma tersenyum lembut lagi, kepada Hiroto. Hiroto yang merupakan pacar--manisnya.

"Pulang bersama, yuk?" Seru Yuuma. Hiroto tersenyum dan berjalan di sebelah Yuuma.

"Yuuma manis." Puji Hiroto dan mengundang wajah imut Yuuma yang memerah tipis. Hiroto memang suka sekali menjahili Yuuma. Yuuma menggemaskan!

"Kau bekerja lagi hari ini?" Tanya Hiroto meletakkan kedua tangannya di belakang kepala. Sedikit memiringkan wajahnya, Yuuma mengangguk lagi dengan senyuman canggungnya.

"Maaf, kau tidak-". Namun, Hiroto tersenyum lebar, dan mengecup pipi kanan Yuuma.

"Hi-", Yuuma mengusap pipinya, dan menatap ke arah Hiroto.

"Kalau begitu aku akan kesana dan menemanimu!" Seru Hiroto bersemangat dan tersenyum lebar. Rambut orangenya yang terlihat begitu indah dan sangat menawan. Hiroto memang tampan, membuat Yuuma jatuh cinta padanya. Pesona Hiroto yang hanya di ketahui Yuuma.

Membuat Yuuma perlahan ikutan tersenyum, Hiroto dengan jahil mengecup pipi kanan Yuuma lagi. Yang membuat Yuuma memerah tipis karena serangan tiba-tiba Hiroto.

"Yuuma imut." Cengiran Hiroto dengan jahil. Yuuma tersipu, dan memalingkan wajahnya ke arah lain. Dan sedikit berbisik pelan, dan melirik malu ke arah Hiroto.

"Hehe, terimakasih.", Dengan senyuman tipisnya yang bikin deg-degan. Hiroto terdiam, dan mengigit pelan bibirnya.

Blush!

Serangan mendadak Yuuma memang terkadang ganas!

"Yuuma.." gumam Hiroto yang mendadak salah tingkah, dan Yuuma hanya tertawa disana.

"Gantian." Seru Yuuma dengan jahil, meletakkan jarinya di bibirnya. Hiroto merangkulkan tangannya pada leher Yuuma dan mencubit pipi kanannya.

"Yuuma diam-diam nakal nih." Seru Hiroto dengan senyuman tipis menyeringai-nya. Yuuma mencubit pula pipi kanan Hiroto dengan senyuman tipisnya.

"Hiroto juga."

Dan mereka saling tertawa, mereka benar-benar imut!

.
.
.
.
.

"Argh! Aku iri!" Seru suara frustasi seseorang yang sedari tadi bersembunyi dan melihat kedua pasangan manis itu.

Padahal niatnya hanya ingin mengetahui posisi dan mereka malah membuatnya frustasi!

Apalagi keduanya tampak sama sama dominan, Huh...Terasaka jadi semakin penasaran.

"Kau sedang apa Terasaka?"

"Huh? Tentu saja aku sedang memperhatikan Yuuma dan Hiroto--" ucapan Terasaka berhenti dan menatap horor Itona yang ada di sebelahnya.

"Oh gitu." Sahut datar Itona. Yang duduk sedari tadi di sebelahnya. Di semak-semak.

"K-kenapa kau disini?!" Tanya Terasaka terkejut dan malah memukul kepala Itona. Itona memegangi kepalanya dengan ekspresi sangat datarnya.

"Sakit. Terasaka bodoh hanya tidak menyadarinya saja." Seru Itona dengan nada datarnya.

Terasaka memijit keningnya yang tiba-tiba terasa sakit, Terasaka mengusap surai abu-abu Itona dengan helaan nafasnya. "Maaf aku tidak menyadari-mu." Seru terasaka, mengusap surai-nya dengan lembut. Membuat kepala Itona sedikit bergoyang ke kiri ke kanan dengan menggemaskan.

Itona hanya diam. Dan hanya membiarkannya saja. Terasaka menjadi merasa aneh karena Itona yang tidak biasanya. Dia menunduk, hingga melihat wajah Itona yang sedikit memerah tipis yang terlihat imut. Terasaka membelai lembut surai Itona, dan memegangi kening Itona. Dengan wajahnya yang terlihat khawatir.

"Kau sakit?" Tanya terasaka yang tidak peka. Itona merengut, dan menunduk. Pipinya memerah.

"Terasaka bodoh."

"Hah, apa yang kau?!" Seru terasaka protes malah di bilang bodoh saat dia perhatian pada Itona. Terasaka menghela nafas. Tidak ada gunanya dia marah.

Srek!

Terasaka mengusap surai Itona dan mencubit pipi kanannya. Dan memasang senyuman tipis, yang membuat Itona berdegup.

"Jangan cemberut, kau terlihat jelek. Haha." Tawa Terasaka membuat Itona memerah, dan mendekati Terasaka. Terasaka hanya diam, hingga melihat wajah Itona dari jarak dekat.

"Terasaka. B-o-d-o-h." Seru Itona dengan nada marahnya dan langsung bergegas pergi dari sana. Dengan wajah datar yang memerah tipis. Meninggalkan Terasaka yang bisa merasakan wajahnya seketika memanas. Terasaka memegangi pipinya yang terasa aneh, dan dadanya yang kini berdegup kencang.

"A--apa-apaan itu?!"

.
.
.
.
.

Di kamar pas.

Sementara itu, Yuuma sudah siap dengan pakaian kerjanya. Dan Hiroto yang sedari tadi duduk, tersenyum-senyum dan melihatnya. Yuuma merapikan kancingnya, melihat Hiroto yang sedari tadi memperhatikannya.

"Hiroto. Kau tunggu disini?" Tanya Yuuma dengan ramah.

Hiroto mengangguk, beranjak dari tempat duduknya dan mengecup bibir Yuuma dengan senyuman, Yuuma memerah.

"Yuuma keren!" Seru Hiroto, Hiroto ingin sedikit jahil, dan mendekati Yuuma serta sedikit menarik dasinya membuat Yuuma terlihat seksi, Yuuma mendorong Hiroto dengan wajah yang terlihat sudah terbiasa.

"Hiroto. Jangan nakal. Aku harus bekerja." Seru Yuuma dalam mode pekerjaannya, membuat Hiroto menggerutu. Yuuma hanya tersenyum, mengusap surai orange Hiroto perlahan.

"Kalau sudah selesai, nginap di rumahku yuk?" Ajak Yuuma yang membuat Hiroto kembali tersenyum lebar antusias.

"Selamat bekerjanya!" Seru Hiroto sembari pergi dari sana, dia mengedipkan matanya dengan jahil. Yuuma tersenyum. Dan tertawa kecil, seraya merapikan dasinya yang dibuat berantakan lagi oleh Hiroto.

"Hiroto memang imut."

.
.
.
.
.

Hiroto melihat Yuuma yang terlihat keren dan telaten dalam menjalankan pekerjaannya.

Hehe, Yuuma pacarku loh!

Hiroto merasa bosan, dan sudah lama sekali Hiroto tidak tertarik menggoda wanita. Karena bagi Hiroto, Yuuma lebih menarik!

Apalagi wajah Yuuma saat malu-malu. Yuuma jadi imut!

Hiroto tertawa-tawa sendiri, dan memainkan pipet-nya. Hiroto sengaja mengambil tempat duduk paling belakang, agar bisa melihat Yuuma yang keren dalam melayani pelanggannya. Hiroto memegangi wajahnya dengan tangan kirinya, dan memainkan minumannya dengan tangan kanannya. Hiroto melihat Yuuma yang sedari tadi sibuk dengan pelanggannya.

Hiroto bosan.

"Huh~. Seharusnya Yuuma memperhatikan ku." Gerutu Hiroto memainkan minumannya dan menimbulkan ide jahil.

Hiroto melambaikan tangannya pada salah satu gadis yang menjadi pelayan disana. Gadis itu mendekati Hiroto dengan wajah memerahnya. Pesona Hiroto menggoda gadis masih ada, Hiroto membisikkan sesuatu di telinganya, melirik tajam ke arah Yuuma yang masih tidak menyadarinya.

"Aku mau dilayani oleh dia." Seru Hiroto tersenyum simpul.

"Isogai Yuuma?" Tanya gadis itu, Hiroto mengangguk, menepuk surai gadis itu dengan senyuman yang melelehkan siapapun.

"Ya! Terimakasih ya!"

Yuuma mendekatinya dengan senyuman profesionalnya. Hiroto mengarahkan sendoknya pada Yuuma. Hiroto sedikit memiringkan wajahnya dengan senyuman di wajah tampannya.

Yuuma mendorong sendok itu, dan tetap pada senyumannya.

"Aku masih bekerja Hiroto." Tolak Yuuma membuat Hiroto mengembungkan kedua pipinya, menyandarkan wajahnya di atas meja dengan menggemaskan.

"Yuuma~kita kan pacaran, masa Yuuma gak mau sih?" Tanya Hiroto dengan memohon, dan bibirnya yang mengerucut kecewa. Kedua matanya yang meredup diarahkan ke bawah. Membuat Yuuma memerah karena Hiroto yang terlihat sangatlah menggemaskan!

"Ba-baiklah. Hanya ini." Seru Yuuma luluh, dan membuat Hiroto tersenyum jahil. Dia tersenyum melihat Yuuma yang menjilati bekas esnya di ujung bibirnya. Yuuma tersenyum.

"Cukup?" Tanyanya, Hiroto tersenyum. Meletakan sendok, sebelum menarik tiba-tiba tangan kanan Yuuma, dan mengecup bibirnya. Hiroto tersenyum menyeringai, dan mengusap ujung bibirnya Yuuma pelan dengan sengaja dengan tangan kirinya.

"Terimakasih. Yuuma♡" seru Hiroto dan menjilati sendiri bekas usapannya di jemarinya, seraya melirik jahil ke arah Yuuma. Hiroto menarik dirinya duduk kembali, tersenyum tipis seolah tidak terjadi apa-apa.

Blush!

Yuuma langsung memerah padam karena perbuatan Hiroto. Wajah tampannya mendadak manis. Dan menggemaskan.

Yuuma berdehem, mencoba menormalkan dirinya lagi. Yang membuat Hiroto terkekeh.

"Hehe, Yuuma malu ya~?" Jahil Yuuma tersenyum menyeringai.

Astaga! Yuuma jadi imut!

"Hiroto. Aku harus segera bekerja." Seru Yuuma seraya menyembunyikan wajahnya.

"Oke~" seru Hiroto tersenyum puas. Membiarkan Yuuma yang langsung pergi darinya dengan pipinya yang terlihat jelas masih memerah padam. Meskipun berusaha disembunyikannya.

Yuuma imut!

.
.
.
.
.

Akhirnya selesai juga. Yuuma harus menghadapi ekstra perilaku agresif Hiroto. Yuuma menghela nafasnya, hingga mendapati Hiroto yang dengan tiba-tiba masuk ke kamar pas tempat Yuuma berganti baju.

"Hiroto." Tegur Yuuma untuk kesekian kalinya. Hiroto hanya nyengir, dia memang tidak bisa di tebak. Terkadang nakal, dan suka sekali menggoda Yuuma.

Hiroto berdiri di depannya, yang sedang membuka dasinya. Hiroto menjilati bibirnya, dan mengarahkan tangannya ke arah tangan Yuuma yang sedang melonggarkan dasinya. Hiroto tersenyum, menatap penuh arti dan menggoda ke arah Yuuma.

"Yuuma...kau tidak mau menggodaku?" Tanya Hiroto dengan sengaja. Yuuma segera mendorong wajah Hiroto menjauh. Hingga Hiroto yang malah menjilati jemarinya.

Hiroto memegangi tangan Yuuma dan perlahan ikutan melepaskan dasi Yuuma. Hiroto berbisik di sebelah kanannya.

"Yuuma~" goda Hiroto, yang membuat Yuuma sekali lagi harus menahan dirinya. Hiroto, malah menjilati pipinya. Yuuma menutup matanya pelan, hingga dengan cepat Yuuma menahan kedua tangan Hiroto di belakang punggungnya. Yuuma perlahan memojokkannya di dinding, dan menatapnya dengan tatapan dingin yang membuat Hiroto yang biasanya tidak mau diam, seketika langsung terdiam. Hiroto menahan nafasnya, ketika Yuuma mendekatinya. Berbisik dengan suara yang ditekankan. Suara yang dingin.

"Hiroto. Kau nakal ya?" Seru Yuuma pelan. Menikmati perubahan manis wajah Hiroto yang tampak salah tingkah.

"A-aku hanya bercanda. Haha!" Seru Hiroto dengan canggung.

Yuuma membalikkan tubuh Hiroto hingga berhadapan dengannya. Yuuma menahan Hiroto di samping kanannya, dan menatapnya dengan wajah dinginnya tanpa senyuman.

"Bercanda?"

Glek!

Ah, ini yang diinginkan Yuuma. Wajah manis dari Ukenya, alias Hiroto Maehara. Yuuma pelan menarik senyumannya menjadi sebuah seringai, yang langsung membuat orang di hadapannya menelan ludahnya dengan kasar.

"Kau harus dihukum." Seru Yuuma melonggarkan dasinya, melihat wajah manis Hiroto yang mulai memerah padam dan berkeringat dingin. Hingga bibir mereka saling bertemu, dan Hiroto menutup kedua matanya. Saat Yuuma menautkan lidah mereka, dan berciuman panas.

Yuuma meliriknya sejenak, tangan kanannya dilingkarkan di pinggangnya. Dan tangan kirinya bertahan di sisi kanan tubuh hiroto. Hiroto tampak berusaha untuk mengimbangi permainan Yuuma yang diam-diam agresif dan liar.

Hingga perlahan tangan Hiroto memeluk tubuh Yuuma, dan Hiroto tampak menikmatinya.

Yuuma tersenyum sinis, di tengah-tengah ciumannya dan pelan melepaskan ciumannya. Yuuma mengusap bibir Hiroto dengan ibu jarinya, di iringi dengan senyuman seringainya.

"Kau menggemaskan, Hiroto." Seru Yuuma yang membuat Hiroto memerah padam. Hiroto mengerjapkan matanya salah tingkah, saat Yuuma mendekati dan menjilati pipinya gemas.

"Y-yuuma." Gumam Hiroto memelan. Yuuma menarik Hiroto mendekat, mengadukan dahi mereka berdua. Dengan rambut Yuuma yang turun, dan senyuman tipisnya yang hot.

"Ya, sayang?"

Blush!

Hiroto seketika memerah padam. Dipanggil begitu oleh Yuuma yang sangat jarang. Hiroto mengecup bibir Yuuma, dan memeluknya dengan erat.

"Maafkan aku."

Yuuma tersenyum puas, dan mengusap surai orange Hiroto yang terlihat menggemaskan.

"Tentu saja, Sayang. Bukankah, kau adalah pacarku, Hiroto?" seru Yuuma mengusap surai orange Hiroto dengan lembut dan senyuman ramahnya.

"Mmnn. Yuuma." Gumam Hiroto pelan dengan sangat malu. Pelan mengesekan wajahnya pada tubuh Yuuma. Ini semua adalah salahnya, yang membuat Yuuma jadi dalam mode yang ganas!

.
.
.
.
.

Yuuma tersenyum-senyum dengan Hiroto yang dalam pelukannya ala bridal style. Hiroto menutup wajahnya yang memerah padam karena malu.

"Yuuma~~~" gumam Hiroto memelan dan sedikit merajuk. Yuuma masih terus tersenyum, dan melangkahkan kakinya ke arah rumahnya. Hiroto menatap Yuuma dari sela-sela jemarinya.

"Apa aku akan kesana kayak gini Yuuma?" Gerutu Hiroto polos.

Yuuma tersenyum, senyuman yang entah kenapa mengerikan. Mungkin Hiroto seharian ini sudah terlalu banyak menjahili Yuuma. Yuuma mengerikan-!

"Tentu saja Hiroto. Bukankah, ini yang seharusnya dilakukan oleh seorang pacar-?" Seru Yuuma membuat Hiroto merasa takut dan malu secara bersamaan. Dan wajah Hiroto langsung memerah padam dengan imut dan langsung ditutupi wajahnya dengan kedua tangannya!

Sisi lain dari Yuuma, terlihat sangatlah keren!

.
.
.
.
.

Di depan rumahnya. Yuuma membuka pintunya dengan kunci. Yuuma tersenyum ramah dengan Hiroto di gendongannya. Yang tentu saja berbanding terbalik dengan apa yang sedang terjadi. Yuuma memang sangat baik, dan jarang sekali bagi Yuuma untuk marah dan bisa di ketahui perasaannya. Seperti kali ini. Yuuma seperti biasanya dan masih tersenyum ramah.

"Aku pulang. Yuno-niichan." Sapa ramah Yuuma. Hiroto sudah memberontak di pelukannya, yang membuat Yuuma menatap dengan tatapan dinginnya.

"Yuuma. Turunkan!" Paksa Hiroto. Yuuma mengubah, posisinya hingga berhadapan seperti koala. Hiroto langsung mengeratkan pelukannya pada Yuuma agar tidak terjatuh. Yuuma berbisik di telinganya, dengan senyuman ramahnya.

"Kau mau kuhukum- lagi?" Ancam Yuuma mengerikan.

Hiroto sontak mengeleng, dan mengigit bibirnya dengan gemas berusaha menahan rasa malu.

"Selamat datang Yuuma. Eh? Hiroto. Dia kenapa?" Tanya Yuno, menatap dingin Hiroto yang sontak menyembunyikan wajahnya di pundak Yuuma.

Srek!

Yuno menghentikan tangannya saat mendapati tatapan yang mengerikan dari Yuuma. Tentu saja Yuuma adalah adiknya.

"Aku pergi dulu. Hiroto kurang enak badan." Serunya dan pergi dari sana seperti biasanya. Yuno hanya bisa menggelengkan kepalanya, dan melipat kedua tangannya di depan dadanya. Wajah datar yang tidak berubah. Kecuali untuk Asta, pacarnya.

Berbeda dengan Yuuma yang diam-diam bisa menjadi sangat mengerikan dengan senyuman yang selalu ada di wajahnya.

"Dasar anak itu."

.
.
.
.
.

Kring!

Suara hapenya. Yuno meraih hapenya dari saku celana, dan mendapati panggilan 'Asta' di sana---Pacar manisnya. Yuno udah berpacaran lebih lama daripada Adiknya, Yuuma.

Yuno mengulas senyuman tipis sebelum meletakkan hapenya di samping telinganya.

"YUNO! AKU ADA DILUAR!" Seru Asta dengan suara teriakannya.

Yuno hanya tersenyum, dan menoleh ke jendela dimana Asta yang melambaikan tangannya dengan gembira pada Yuno.

"Aku kesana." Seru Yuno berbisik dan Yuno bisa melihat Asta yang memerah padam disana. Yuno mematikan hapenya, beranjak ke luar. Dimana Asta yang sudah menantinya. Ketika bertemu, Asta langsung memeluk tubuh Yuno dengan erat. Sudah lama mereka tidak bertemu, karena urusan kuliah mereka berdua.

"Hehe. Aku kangen." Gumam Asta dengan manja, Yuno memeluknya. Mengangkat sosok mungil itu di pelukannya.

"Aku juga. Kau baik-baik saja?" Tanya Yuno dengan lembut, mengusap kedua pipi gembul Asta yang terlihat sangat imut.

"Hump!" Seru Asta bersemangat. Dan membuat Yuno tanpa sadar terus melukiskan senyuman.

"Tapi tidak bertemu dengan Yuno membuatku kangen." Gerutu Asta menatapnya dengan tatapan mata yang sendu.

Yuno mengesekan pipinya dengan pipi Asta dengan gemas. Pacarnya memang imut!

"Aku juga. Kau tau? Aku selalu memikirkanmu, Asta di saat kau tidak bersama denganku." Seru Yuno dengan senyuman tipisnya.

Blush!

Asta tersenyum lebar, dan perlahan mendekatkan wajahnya. Kedua tangan mungil Asta memeluk leher Yuno.

"Aku mencintaimu!" Seru Asta, dan melakukan kecupan kecil. Yuno mengecup lembut pipinya yang mendapat tawa dari Asta.

"Aku lebih mencintaimu."

.
.
.
.
.

"Yuno~~! Dimana Yuuma?" Tanya Asta. Yang duduk di pangkuan Yuno sembari mereka menikmati bintang malam.

Yuno mengusap pipi Asta, dan mendaratkan wajahnya pada pundak Asta yang mungil. Asta benar-benar sangat nyaman di peluk. Sahabatnya yang manis!

"Mereka sedang bermesraan." Seru singkat Yuno, Asta tampak bersemangat mendengarnya.

"WOAH YANG BENAR. TERNYATA MEREKA SANG-"

Cup!

Ucapan Asta di potong oleh kecupan dari Yuno, Yuno mengarahkan telunjuknya pada bibir Asta dengan senyuman.

"Jangan berisik."

Blush!

Asta hanya mengaruk bagian belakang kepalanya seraya tertawa canggung, Asta kembali menyandarkan dirinya di pelukan Yuno. Mereka berdua saling menatap malam hari yang indah, Yuno mengeratkan pelukannya pada Asta, sedang membagi rasa kerinduannya.

Asta hanya terkekeh. Mengelus sayang surai hitam Yuno dengan wajah datarnya yang memerah.

"Hehe, Yuno manja ya."

.
.
.
.
.

Srek!

Yuuma membaringkan tubuh Hiroto di atas kasurnya, dan menutupi pintunya. Hiroto tampak malu-malu, dia meremas selimut putih Yuuma saat Yuuma mendekatinya. Hiroto menutup kedua matanya takut, hingga ia merasakan surai-nya di elus dan Yuuma menyelimuti Hiroto.

"Yuuma?" Seru Hiroto dengan wajah imutnya. Yuuma tersenyum ramah seperti biasanya, dan mengusap surai Hiroto dengan lembut.

"Istirahat saja. Kau lelah bukan?" Seru Yuuma dengan perhatian. Yuuma menyelipkan rambut Hiroto di telinganya, Hiroto hanya mengangguk pelan dan menatap Yuuma yang perlahan mulai membaringkan diri di sampingnya. Hiroto perlahan mendekati Yuuma dan memeluk tubuh Yuuma dari belakang.

"Ada apa, hm?" Seru Yuuma ramah. Yuuma berbalik, dan mengelus wajah Hiroto yang tampak merasa bersalah.

"Maafkan aku. Selalu saja merepotkan Yuuma." Seru Hiroto. Dia merasa seperti beban yang merepotkan Yuuma.

Yuuma tersenyum, mengadukan dahinya lembut pada Hiroto.

"Tidak Hiroto. Kau adalah orang yang sangat aku cintai. Sudah sepantasnya, kau merepotkan aku bukan?" Seru Yuuma yang selalu tidak menyalahkan dirinya. Yuuma memang sangat baik, dan terkadang membuat Hiroto tidak percaya dia mendapatkan Yuuma. Hiroto merasakan pipinya terasa panas, dadanya berdegup sangat kencang. Hiroto terdiam, dan hanya teringat tentang Yuuma yang selalu mencintai dirinya.

Ah, Hiroto sangat senang. Bahwa dirinya sangat dicintai oleh Yuuma. Sama seperti dirinya, yang sangatlah mencintai Yuuma. Kami berdua ternyata saling mencintai, ya? Meksipun, waktu sudah semakin berlalu.

Hehe, bahagianya

"Hiroto. Kenapa? Ada yang sakit? Maaf ya aku terlalu kasar." Seru Yuuma dengan sangat khawatir, mengusap pipi Hiroto perlahan dengan kedua tangannya.

Hiroto mengeleng, memegangi kedua tangan Yuuma dan perlahan tersenyum padanya. Membuat Yuuma terdiam.

"Aku hanya bersyukur bisa mendapatkanmu Yuuma." Seru Hiroto. Mengecup tangan Yuuma, dan mulai tersenyum. Senyuman rasa bersyukur.

"Aku mencintaimu. Yuuma." Seru Hiroto. Yuuma memerah, dan memeluk erat Hiroto. Membuat Hiroto terkekeh, dan menatap langit malam yang indah. Langit yang kini selalu dilihatnya bersama Yuuma.

Srek!

Hingga di kejutkan dengan Yuuma yang memegangi kedua tangan Hiroto dan berhadapan dengan dirinya. Wajah Yuuma yang menatapnya dengan serius. Sangat berbeda dengan Yuuma yang biasanya selalu tenang.

"Hiroto. Aku berjanji akan selalu menjagamu." Seru Yuuma, Yuuma mengelus pelan surai Hiroto sebelum berbisik pelan di samping telinganya. Dengan senyuman tipis di wajahnya.

"Karena kau adalah milikku."

Blush!

Wajah Hiroto memerah padam, dan mengundang tawa dari Yuuma. Yuuma mengusap pipi Hiroto yang memerah. Hiroto merengut, dan ikut memegangi serta menautkan kedua tangan Yuuma di depan dadanya. Dan membuat Yuuma memerah tipis.

"Kau juga milikku Yuuma!" Seru Hiroto yang tidak mau kalah, dengan senyuman lebarnya dan semburat merah di pipinya.

Mereka berdua saling tertawa, saling menertawakan keseharian manis yang selalu kami lakukan. Bersama dengan seseorang yang mereka--sayangi. Tidak akan pernah membosankan, karena kami adalah pasangan. Pasangan yang ditakdirkan untuk saling mencintai dan saling memiliki!

Sisi lain dari Yuuma yang dicintainya, dan Sisi lain dari Hiroto yang manis!

Kami berdua saling mencintai dan akan selalu sama--apapun sisi lain dari seseorang yang kami cintai. Karena kami, adalah Yuuma dan Hiroto yang akan selalu saling mencintai---hehe💞!

.
.
.
.
.

End

Couple kesukaan!

Yuno x Asta~💕

Yuuma x Hiroto~💞

Terasaka x Itona~💝

Sekalian saja buat oneshot daripada terus dibayangi sama ketiga couple mengemaskan ini!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top