˖𔓕 𝟎𝟐. ›
𝆹𝅥
.
Lance tidak tau, kenapa hidupnya selalu sial. Kesalahan apa yang pernah ia buat di masa lalu? Kenapa gadis gila ini selalu mengacaukan hidupnya? Kenapa? Kenapa Lance tak dibiarkan hidup tenang walau hanya satu hari tanpa diganggu oleh seorang gadis bernama [Name] Wainwright?
"Fiks, kau itu benalu." ucap Lance akhirnya. Melihat [Name] dengan tatapan tak suka.
Ah, hari ini ada sesi pembelajaran luar ruangan yang wajib diikuti oleh Asrama Adler dan Asrama Lang. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan koin perunggu atau perak dengan mengalahkan kalajengking hutan.
Jadi, disinilah Lance, berdiri bersama Mash juga Finn, dan...
"Kenapa kau menyalahkanku? Aku kan disini daritadi." balas [Name] sambil mengerutkan dahi, berdiri di sebelah Finn.
"Kau mengikutiku." kata Lance datar.
"Tidak, tuh. Kau berjalan di depan dan aku berjalan di belakang." jawab [Name].
"Itu namanya mengikuti, sialan."
[Name] memanyunkan bibirnya, menahan dirinya agar tidak tertawa. Ah, Lance benar-benar lucu ketika dijahili. Finn yang melihat itu juga ikut menahan tawa, membuat matanya berair.
Lance menghela napas berat. Dia ingin lari, tapi dia terlanjur berkumpul bersama teman-temannya, ah abaikan saja [Name], karena dia bukan teman sama sekali.
"Sekarang, masuklah ke hutan dan kalahkan kalajengking sebanyak-banyaknya!"
Suara nyaring itu berasal dari seorang guru yang menjadi pengawas kali ini. Usai menjelaskan aturan, dia pun langsung memerintahkan seluruh murid untuk memulai ujian.
Lance mendecih. "Sekali lagi kau mengikutiku, akan kubuat kau menyesal." ucapnya pada [Name].
Finn dan [Name] saling tatap. Kemudian mereka berdua mengangguk bersamaan.
"Tch." Lance pun melangkahkan kakinya memasuki hutan, menghiraukan Finn dan Mash yang masih berada di belakangnya.
Setelah berjalan cukup lama, Lance menghentikan langkahnya. Dia mungkin sudah memasuki hutan yang dalam, jadi pria bersurai biru itu memilih untuk beristirahat sebentar.
Lance duduk di batu besar, kemudian menoleh kanan kiri. Hm, tak ada satupun orang disana kecuali dirinya. Yang artinya, dia benar-benar tak diikuti oleh gadis gila itu.
"Baguslah." gumam Lance, setidaknya dia bisa tenang hari ini. Ia kemudian mengeluarkan liontin kesayangannya, melihat foto adiknya disana. "Akhirnya aku bisa berduaan denganmu, Anna." lalu memeluk liontin itu.
"Iyuh."
DEG!
Suara ejekan itu terdengar familiar. Lance langsung menyimpan liontin nya cepat-cepat, menoleh kanan kiri. Mengedarkan pandangannya di semua tempat, mencari seseorang yang telah memergokinya. Namun.. dia tak dapat menemukan seorangpun.
"Aku sangat yakin mendengar suara jengkel itu di dekat sini." kening Lance berkerut, kesal karena telah dipermainkan oleh seseorang.
Lance berdecak, kembali membuka liontin yang terdapat foto adiknya disana. "Maaf, Anna. Aku membuatmu khawatir." gumamnya.
"Pfft—"
Suara itu lagi. Lance tak tahan, dia kembali memakaikan liontin itu di lehernya, kemudian berdiri. "Akan kubunuh kau."
"Bunuh siapa?"
"Orang yang menggangguku."
"Kenapa?"
"Dia menertawai Anna."
[Name] manggut-manggut mengerti, mengelus dagunya. "Padahal memang lebih cantikan aku." ucapnya sambil berdiri di belakang Lance.
Lance menoleh pelan. Kedua bola matanya melebar. Inikah sosok yang daritadi meladeni nya berbicara dengan adik kesayangannya? Sungguh, gadis ini lagi?
"Korosu." kata Lance sambil mengeluarkan tongkatnya, mengarahkannya pada [Name]. Aura membunuh nya keluar begitu saja. Sungguh demi apapun, jika ada yang mengatai Anna, ia tak segan-segan untuk memberi mereka pelajaran. Walau perempuan sekalipun.
[Name] perlahan mundur. Mengangkat kedua tangannya. "Tahan, aku tau perasaanmu sebagai siscon." dia meneguk ludah. Apa kali ini Lance benar-benar akan membunuhnya?
"Graviole!"
"Oi, kubilang tahan— KYAAA!" [Name] terangkat oleh sihir Lance, gadis itu melayang tinggi-tinggi di udara. Oh, tidak. Ini bahaya, karena dia mengalami acrophobia, alias takut dengan ketinggian.
Lance yang berada tepat di bawah [Name] tersenyum licik. "Kau akan terus berada di atas sana sampai pembelajaran berakhir." ucapnya.
[Name] meneguk ludah. Tenggorokannya terasa kering. Tangan dan kakinya juga mengeram. Jantungnya melaju dengan kencang. Takut. Dia benar-benar takut.
Merasa tak ada respon, Lance memutar badannya. Dia menyimpan tongkat sihirnya kembali, kemudian berjalan meninggalkan [Name] sendirian. Tujuannya sekarang adalah mencari kalajengking hutan, dia tak ingin kalah dari Mash dalam hal ini.
Tanpa ia ketahui sendiri.. bahwa setelah pembelajaran selesai, beredar berita bahwa seorang murid terluka cukup parah karena terjatuh dari ketinggian.
Murid itu adalah [Name] Wainwright.
𝆹𝅥
Crush mu ngeri kali dik 😔💔
Aokwo nem trauma
VOMEN LAH CUG SEPI AMAY NI PENPIK 🥺
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top