Semesta Tak Merestui
Happy Reading~
Vote and coment yah🙏
-
-
-
Kadang kala apa yang kita miliki saat ini belum tentu terus menjadi milik kita selanjutnya.
Tik..
Tik..
Rintik hujan kini perlahan jatuh ke permukaan bumi. Daun-daun berterbangan, suara bising angin kini jelas terdengar. Sesekali petir menggelegar. Seolah dunia sedang bersedih.
Jalan yang begitu sunyi tanpa ada seorang pun yang lewat karena cuaca sedang buruk. Bahkan satu kendaraan pun tidak ada yang melintas.
Namun, ada seorang gadis yang kini sedang berjalan dibawah rintiknya hujan.
Wajahnya terlihat kacau, seolah beban yang ada dipikirinannya sekarang sangat berat hingga membuat dinding pertahanan nya runtuh bersamaan dengan turun nya air hujan.
"Tuhan..Kenapa dia begitu tega kepadaku? " Isak gadis itu di tengah jalan.
"kenapa disaat aku sudah mencintainya dengan tulus. Dia malah menyakitiku?" Suara gadis itu melemah. Dan terduduk di tengah jalan.
"dia jahat, aku benci dia! " Lirih gadis itu.
"dia jahattt.. "
"jahattt.. "
"jahatttttt!!" Teriak gadis itu lepas kendali.
"kenapa dia tega mempermainkan aku? Kenapa?" Tanya gadis itu. Seolah sedang berbicara dengan seseorang. Padahal hanya dia sendiri yang berada di tengah jalan di temani dengan derasnya air hujan.
" Tuhan, beri tahu aku! Apa kesalahanku sampai dia tega melakukan ini kepadaku?" Tanya gadis itu sambil menatap ke langit.
"Bodoh! "
"Bodoh! "
"Arghh.. Aku terlalu bodoh telah mempercayainya selama ini" Sarkas Gadis itu sambil menjambak rambutnya dengan keras.
"Dia orang yang pertama membuatku mengenal cinta. Dia orang yang pertama membuatku mengerti tentang arti cinta dan dia orang yang pertama membuatku jatuh cinta. Kenapa dia juga yang pertama membuatku menderita karena cinta," Isak gadis itu dengan histeris, tubuh nya mulai menggil karena kedinginan, suara nya pun kian bergetar
"kenapa sesakit ini Tuhan? Aku tidak sanggup dengan fakta yang ku lihat" histeris gadis itu
***
Hujan semakin deras, Seolah-olah tengah bersedih melihat si gadis cantik yang sedang patah hati.
Hampir 2 jam gadis itu menangis di tengah jalan. Sampai akhirnya hujan berhenti.
Gadis itu kemudian berjalan menyusuri trotoar dengan pandangan kosong. Pikirannya masih tertuju pada kejadian yang membuat nya menjadi sekarang.
Hancur-hancur dan hancur itulah yang dirasakan gadis itu. Bayangkan saja disaat kamu benar-benar mencintai Seseorang dengan tulus tapi ketulusanmu dibalas dengan penghianatan. Rasanya sangat sakit bukan?
Sekarang dia tidak tau mau kemana yang pasti saat ini dia tidak mau pulang.
Sekian lama langkahnya berjalan, akhirnya kakinya berhenti di tepi danau yang begitu indah. Danau itu terlihat begitu tenang.
Gadis itu pun melangkahkan kaki nya . Di sana terdapat sebuah kursi panjang menghadap ke arah danau yang siap untuk dia duduki.
Saat sampai di tepi danau, gadis itu kemudian duduk dan menatap danau yang begitu indah. Disana udaranya begitu sejuk dan segar. Rumput-rumputan begitu bersih dan hijau sehingga sangat nyaman di pandang, bahkan satu sampah pun tidak terlihat di sana, sepertinya taman ini begitu terawat.
Danau ini sepertinya menjadi tempat yang cocok untuk gadis itu merenung sekarang.
***
Lama gadis itu duduk dalam diam menatap danau yang tenang. Namun tidak setenang hati dan pikirannya.
ia masih memikirkan kejadian tadi. Dan tanpa terasa air matanya kembali menetes.
Sekuat tenaga dia sudah menahan air matanya agar tidak jatuh Namun nihil.
"Tahan.. kamu pasti kuat" Gumamnya bermonolog sendiri, Sambil menenangkan dirinya.
"Arghh nggak bisa!" Ucapnya frustasi.
" Kenapa aku susah banget lupain kejadian itu?" Tanya nya pada diri sendiri
Gadis itu termenung memikirkan kejadian yang tadi dia lihat dan dengar.
"Kenapa dia setega itu sama aku? " Lirih gadis itu dengan tatapan kosongnya
Matanya sudah sayu, rambutnya berantakan serta pakaiannya semua basah akibat hujan yang mengguyur seluruh tubuhnya.
Gadis itu masih duduk di tepi danau sampai menjelang malam.
Di pandang nya hari yang mulai meredup. Menandakan akan bergantinya dengan gelap nya malam.
Pada akhirnya gadis itu memutuskan untuk pulang ke rumah dengan keadaan kacau.
Di jalan gadis itu kemudian membuka handphone nya.
Dan apa yang dia liat? Hanphone nya penuh dengan notifikasi dari seseorang.
Panggilan tidak terjawab saja hampir 10 kali. Dan pesan lebih dari 20 kali.
Gadis itu hanya membaca tanpa berniat membalas pesan dari orang brengsek.
Saking fokusnya dia melihat layar handphone, hingga tidak menyadari kaki nya terus melangkah ke tengah jalan.
Dan apa yang terjadi? Sebuah motor hitam melaju dengan kencang sampai menyerempet gadis gitu. Tubuhnya jatuh tersungkur ke aspal, hingga membuat kaki dan tangannya terluka.
Sang pemilik motor berhenti dan mendekati gadis itu.
"Goblok! lo kira ini jalan nenek moyang lo apa? Masih mending gue sempat ngerem mendadak kalo nggak habis lo mati! " Bentak cowok tersebut.
Gadis itu hanya menunduk terdiam wajahnya terlihat pucat, tangannya sambil memijat kakinya yang sangat sakit. Tanpa sadar air matanya kembali menetes.
Tanpa ada kata maaf cowok itu kembali menuju motornya dan menghidupkan mesin lalu pergi begitu saja.
Tanpa tanggung jawab karena telah membuat gadis itu terluka
Miris sekali. Gadis itu ditinggalkan dengan keadaan yang sangat memprihatinkan seperti sekarang.
Lengkap sudah penderitaannya saat ini. Sudah di permainkan oleh kekasih eh malah di serempet orang lagi.
Kasian
Sekuat tenaga gadis itu berjalan ke pinggir. Dengan susah payah dan akhirnya dia duduk di tepi jalan. Memeriksa luka yang ada di tangan dan kakinya.
Ternyata siku nya berdarah, kaki nya pun memar dan mulai membiru.
"Shhh sakittt" Rintih gadis itu sambil melihat kakinya. Dia terus menunduk air mata nya pun tak berhenti menetes luka yang ada di tubuhnya saat ini masih tidak seberapa di bandingkan luka di hati nya.
***
Hampir satu jam menunggu di halte akhirnya bus pun ada yang berhenti.
Segera gadis itu masuk dengan susah payah.
Di dalam bus pikirannya masih di mana-mana sampai tidak sadar ternyata sudah sampaii di halte sekitar komplek rumahnya .
Gadis itu turun dari bus dan segera berjalan masuk ke arah komplek Permata indah menuju rumahnya
Setelah sampai di depan pintu rumah dia perlahan-lahan masuk agar tidak terdengar oleh orang yang ada rumah. Karena ini sudah malam. Pasti orang tuanya akan marah jika mengetahui dia baru pulang.
Sedikit demi sedikit gadis itu berjalan sambil menenguk kanan dan kiri. Siapa tau mama nya liat. Bisa bahaya
Saat sudah sampai di depan kamarnya gadis ini bernafas lega karena tidak ada papa atau mamanya yang lihat kepulangannya.
Namun ternyata tidak sesuai dengan ekspetasi, nyatanya sang mama sudah menunggu di dalam kamar.
"Dari mana kamu!?" Tanya mama yang sudah berdiri berkacak pinggang menghadap gadis itu.
"Hmm.. Dari rumah te..teman ma" Jawab gadis itu sambil meneguk ludahnya dengan susah payah.
Terlihat wajah perempuan paruh baya itu sudah memerah menahan emosi yang sejak tadi dia tahan.
"BAGUS JAM SEGINI BARU PULANG, KENAPA GAK USAH PULANG SAJA SEKALIAN!!"
"ANAK GAK TAU DI UNTUNG"
" KELAYAPAN GAK JELAS, BARU PULANG JAM SEGINI HABIS NGAPAIN AJA HAH?"
" JADI JALANG DI LUAR SANA?"
" Mama stopp"
" Pliss Chia cape ma, mau istirahat "
" Jangan harap kamu bisa istirahat malam ini Chia"
" Duduk dan tunggu hukuman mu sekarang "
Chia hanya pasrah menunggu hukuman apa yang di berikan mama nya sekarang.
"BRAKK"
"BRAKK"
"BRAKK"
" Mama sakitt"
"Ampun ma" air mata itu lulus kembali membasahi pipi mungil chia sekarang ini. Sungguh mengenaskan sekali
Cambuk itu terus mengenai tubuhnya, badannya sudah terasa kebas Karana banyaknya pukulan yang mengenai tubuhnya saat ini.
Setelah puas dengan cambukan yang di berikan kepada Chia, sekarang mama nya menyeret Chia ke kamar mandi dan menyiram seluruh tubuh Chia.
Rasa sakit dan perih di tubuh Chia sangat mendominasi
Saat ini. Dia hanya pasrah dan menangis saja tanpa bisa berbuat apa-apa.
-
-
-
-
See u next chapter 🤍
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top