Scurel Summer


Saat ini Chiara sudah rapi dengan dress simpel lengan pendek di lapisi dengan cardingan oversize.
Dressnya berwarna putih sedangkan cardingannya berwarna peach. Rambutnya dia biarkan tergerai bebas . Setelah ber makeup se natural mungkin Chia mengambil slingbag dan memakai sepatu berwarna putih lalu menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya.

Sambil menunggu kedatangan Verra dia duduk di balkon kamar. Memandangi pemandangan area komplek elit di sini.

Selama tinggal di sini Chia Bahkan tidak pernah bertegur sapa dengan tetangga-tetangga yang ada di komplek ini. Orang-orang di sini memang tidak perduli satu sama lain memang sibuk dengan urusan masing-masing saja. Tidak saling mengatur seperti di kampung-kampung.

Ada plus minus nya juga sih antara tinggal di kota sama di desa. Kalau di kota orang-orang tidak akan perduli tentang hidup orang lain yang bukan urusannya, jadi kuping tidak akan panas mendengar gosip tetangga.
Tapi kalo di desa malah sebaliknya, maju mundur kena.

Selang beberapa saat kemudian Chia melihat mobil mewah yang kini berhenti tepat di depan rumahnya. Tanpa orang yang membawa mobil itu keluar pun dia sudah tau siapa yang datang. Chia bergegas masuk kedalam kamar lalu turun kebawah untuk menghampiri mobil yang ada di depan rumahnya

Saat tiba di samping mobil, Chia segera membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam.

"Yok berangkat" ujar Chia kepada Verra yang masih duduk santai menunggunya di dalam mobil ini.

"Entar dulu"

"Kenapa lagi, ini udah hampir jam 3 loh" kata Chia sambil menatap jam di pergelangan tangannya

"Lo harus janji abis ambil ponsel, temenin gue ke mall"

"Ngapain?" Tanya Chia menatap Verra

"Foya-foya dong, biasalah abis di transfer bokap tercintaa" pamer Verra sambil menampilkan bukti transfer yang ada di ponselnya ke arah Chia.

"Di traktir nggak?" Tanya Chia basa-basi padahal mah Chia sudah tau Verra akan mentraktir dia, anak ini kan gini-gini baik hati.

"Nggak, Lo nemenin gue aja, bantu bawain belanjaan gue" jawab Verra

Sial, baru aja Chia memuji nya eh sekarang sudah keluar saja khodam ngeselin nya.

"Dih emang aku pembantu mu" kesal Chia

"Yah sejenis itu lah" ucap Verra menahan tawa melihat wajah Chia yang terlihat geram di samping nya

"Becanda, tentu aja gue traktir Lo sepuasnya, Lo kan sahabat gue" kata Verra sambil menyengir karena melihat wajah ch5ia yang terlihat lucu kalau sedang kesal begini.

"Yaudah si cepat jalan, nanti kalo orang itu nunggu lama gimana?" Kata Chia kesel, Verra ini memang Pandai sekali mengubah mood orang, pantes saja dia dan adiknya selalu berantem kalo berdekatan. Ya karena memang si Verra ini yang suka mengusili adik kecil nya yang lucu itu.

Verra Fiarra Ferdinand anak dari seorang crazy rich di kota jakarta, hidupnya memang dari kecil sudah bergelimang harta dan bukan itu saja, keluarga nya juga hangat dan harmonis, pantesan saja Verra mempunyai sifat manja, karena dia dan juga adiknya memang selalu di manjakan oleh orangtuanya. Apapun yang di inginkan nya pasti akan di kabulkan oleh orang tua nya.

Kadang Chiara sedikit iri dengan kehidupan Verra yang selalu di limpahkan kasih sayang luar biasa oleh keluarga nya, bukan seperti dirinya yang malah sebaliknya.

Adik Verra bernama Verden Xarles Ferdinand yang masih berusia 9 tahun atau baru kelas 3 SD tentu saja Verden bersekolah di sekolah yang elit orang tuanya kan kaya raya. Jarak usia Verra dan juga adiknya ini cukup jauh hingga membuat Verra senang sekali mengusili adiknya itu kalo sudah menangis baru dia berhenti mengusili adiknya. Verra senang karena kehadiran adiknya itu membuat rumah menjadi lebih rame karena teriakan nya saat di usili, lucu sekali.

"Okeyy let's go" Verra kini menancapkan Gas mobilnya lalu berlalu meninggalkan rumah Chiara.

Di perjalanan hanya keheningan yang menguasai keduanya hingga Verra memutar musik idola mereka berdua.

Lagu nya berjudul Cruel Summer by Taylor Swift
Lagu itu terus mengalun hingga di saat reff mereka berdua mengeluarkan suaranya sambil tersenyum bersama karena menyadari suara mereka yang tidak enak di dengar, tapi bodoamat lah kan cuma ada mereka berdua di dalam mobil ini, jadi mereka bebas berekspresi, serta tanpa sadar menggoyangkan tubuh dan kepalanya karena keasikan menyanyi.

It's new, the shape of your body
It's blue, the feeling I've got
And it's ooh, whoa, oh
It's a cruel summer
It's cool, that's what I tell 'em
No rules, in breakable heaven
But ooh, whoa, oh
It's a cruel summer
With you

I'm drunk in the back of the car
And I cried like a baby coming home from the bar (oh)
Said, "I'm fine, " but it wasn't true
I don't wanna keep secrets just to keep you
And I snuck in through the garden gate
Every night that summer just to seal my fate (oh)
And I screamed for whatever it's worth
"I love you, " ain't that the worst thing you ever heard?
(Yeah, yeah, yeah, yeah)

Setelah satu lagu itu selesai di lanjut lagi dengan lagu Taylor Swift lainnya.

Kadang seru yah kalo kita memang punya teman atau sahabat yang sefrekuensi, bisa saling membantu, saling curhat, bisa bareng kalo mau kemana - mana dan yang pastinya selalu ada di saat kita susah maupun senang. Bisa saling support satu sama lain. Tanpa menganggap sebagai saingannya.

Namun di zaman sekarang sulit sekali menemukan pertemanan seperti itu, banyak teman yang hanya bermuka dua, atau sebagai kacang lupa kulitnya.
Di saat dia butuh kita selalu ada tapi di saat kita yang butuh dia hilang entah kemana.

Apalagi kalo di dunia kerja jangan berharap lebih bisa mendapatkan teman yang saling memahami dan membutuhkan satu sama lain, karena banyak topeng yang mereka kenakan.  Banyak orang-orang busuk yang niatnya berteman hanya untuk memanfaatkan saja.

"Huuuhh finally sampai juga"

"Yok turun" kata Verra sambil melepas seltbet nya.

"Cafe nya ini?" Tanya Chia

"Iyaa ini, dari alamatnya si udah bener cafe nya ini" jawab Verra

"Yaudah kalo gitu" jawab Chia lalu melepaskan seltbet nya juga

Mereka berdua keluar dari mobil secara bersamaan lalu beranjak menuju pintu Cafe

"Woww keren juga nih cafe, gue baru tau ada cafe ini di jakarta" kata Verra sambil melihat sekeliling cafe

"Iyaa keren, konsepnya kekinian banget" jawab Chia yang juga sama seperti verra berjalan sambil matanya melihat sekeliling sekalian mencari keberadaan seseorang.

"Di mana yah orangnya" ucap Chia

Mereka berdua sambil celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang yang akan mengembalikan ponsel Chia

"Itu mungkin nggak sih, soalnya di cafe ini cuma dia yang duduk sendirian?" Tanya Verra ragu sambil menunjuk seseorang yang  sedang asik bermain ponsel di pojok samping kaca.

Mata Chia langsung mengarah ke arah tunjukkan Verra

"Kita coba samperin aja gimana?" Tanya Verra lagi menatap ke arah Chia.

"Boleh deh" jawab Chia, lalu kaki mereka berdua melangkah menuju meja di pojok samping kaca.

"Hallo permisi kak boleh tanya sebentar?" Tanya Chia ragu-ragu takut salah orang.

Orang itu mendongakkan kepalanya melihat Chia dan juga Verra yang berdiri di depannya

"Boleh, memangnya mau tanya apa?"

"Nama kakak siapa ya?" Kini Verra yang membuka mulutnya untuk bertanya.

Laki-laki itu mengerutkan keningnya, apa dia pikir Chia dan juga Verra yang ada di depannya ini adalah fans dia. Kok raut wajah nya seperti kaget begitu, atau jangan-jangan ada yang salah dari penampilan mereka berdua.

"Nama gue Alvino Sanjaya, Ada yang bisa gue bantu?" Tanya Vino balik kepada dua sejoli ini.

Verra menyikut lengan Chia lalu berbicara pelan
"Bukan dia Chia" ucap Verra

"Memang nama orang itu siapa?" Tanya Chia pelan

"Katanya namanya Kharell" jawab Verra pelan.

"Hellow ada yang bisa gue bantu?" Tanya Vino sambil melambaikan tangannya.

"Ehh nggak ada kak, terimakasih yah kebetulan tadi kami berdua lagi mencari seseorang di sini, kami kira tadi kakak orangnya tapi ternyata bukan, maaf ya kak sebelumnya " ucap Chia kikuk sambil menggaruk belakang telinganya padahal tidak gatal.

"Memang lagi cari siapa?" Tanya Vino lagi

"Cari orang yang namanya Kharell, kemaren janjian di cafe ini karena dia mau balikin ponsel sahabat gue yang waktu itu ketinggalan di bus, katanya dia yang menemukannya" jawab Verra menjelaskan

"Ooh jadi kalian orangnya" Jawab Vino lalu berdiri dari duduknya

"Kenalin gue sahabatnya Kharell karena dia nggak bisa datang ke sini hari ini, jadi dia nitipin ponsel yang di temukan nya itu ke gue, katanya suruh balikin ke pemiliknya" Vino meruguh kantong celana nya lalu mengambil ponsel dengan case berwarna peach itu.

"Nih ambil" Vino menyerahkan ponsel itu ke mereka berdua.

"Wahh thanks ya kak" ucap Chia gembira karena ponsel kesayangan nya itu kini kembali ke tangannya lagi. Bersyukur banget Chia, ternyata masih ada orang yang baik hati yang mau mengembalikan ponselnya ini.

"Sama-sama, by the way siapa nama kalian berdua?" Tanya Vino sambil mengarahkan tangannya sebagai simbol perkenalan.

"Gue Verra" Verra membalas jabatan tangan Vino dengan mata yang berbinar-binar. Karena menyadari kalo laki-laki di depannya itu ternyata cukup tampan juga.

Setelah Verra melepas jabatan tangannya kini Chia lagi yang berjabat tangan dengan Vino

"Aku Chiara kak" ucap Chia dengan sedikit senyum.

"Salam kenal ya Verra dan Chiara" kata Vino "kalian nggak mau pesan sesuatu dulu nih?" Sambungnya

Chia dan juga Verra saling berpandangan lalu Chia yang memutuskan untuk menjawab pertanyaan Vino.

"O-oh iyaa kayaknya kita langsung pulang aja kak" kata Chia

"Loh kok buru-buru?" Tanya Vino lagi

"Soalnya kita mau ke suatu tempat lagi habis ini" kini Verra  yang menjawab

"Next time aja ya kak" lanjut Chia ramah

"Ooh yaudah kalo gitu" jawab Vino

Setelah ngobrol singkat Chia dan juga Verra pun pamit undur diri, karena mereka berdua akan lanjut perjalanan menuju mall untuk shopping-shopping ria.

-
-
-
See u next chapter
Vote and coment ya guys
Luv u all🤍







Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top