Have Fun With Friends

Happy reading guys
Vote and coment yaww
Luv u🤍

Kini kedua perempuan cantik itu sudah berada di salah satu mall terbesar di Jakarta, banyak sekali pengunjung yang berlalu-lalang di sini termasuk mereka bedua yang naik turun eskalator untuk berbelanja.

Verra menarik tangan Chia menuju salah satu brand terkenal dengan harga produk nya yang tentu saja fantastis. Kalo kaum mendang-mending mah kayak nya nggak bakal tega menghabisi duitnya hanya untuk membeli satu barang di sini. Apalagi kaum yang gali lobang tutup lobang, udah pasti nggak mampu beli barang branded begituan.

Mungkin kalo anak kost satu barang yang di jual di tempat ini bisa kali untuk makan 2 sampai 3 bulan ke depan.

"Jangan tarik-tarik Ih" ucap Chia kesal karena tangannya di tarik-tarik oleh Verra saking excited nya.

"Makanya cepetan, gue mau beli tas yang udah gue incar dari bulan lalu" kata Verra sambil berjalan cepat diikuti Chia di belakang nya.

"Yaudah si, santai aja jalannya, udah kayak di kejar maling aja" Chia mengomel-ngomel

Setelah mereka berdua sudah sampai di dalam Store Verra sibuk memilih tas yang dia mau sedangkan Chia fungsinya menjadi tukang pemberi saran dan solusi.

Sampe-sampe Chia muak menjawab pertanyaan Verra yang beruntun seperti

"Menurut Lo ini bagus kan?"

"Menurut lo warna yang bagus putih apa hitam?"

"Cocok nggak kalo gue yang pake?"

Nihh yahh semua jawaban Chia itu nggak ada guna nya juga, belaga aja si monyet ini nanya-nanya pendapat teman padahal ujung-ujungnya ya tetap pilihan dia juga yang di beli. Jadi percuma saja Chia memberi pendapat

"Semuanya bagus dan cocok, cuma harganya nya aja yang nggak bagus" jawab Chia menghembuskan nafasnya. Chia suka belanja kok, mana ada cewe yang nggak suka belanja, tapi Chia memang nggak mau beli barang-barang branded seperti Verra yang gemar sekali mengoleksi barang-barang branded seperti mami nya.

Chia lebih suka belanja barang-barang dengan harga murah, lagian nggak semua barang murah itu kualitas nya nggak baik, banyak kok yang harganya murah tapi kualitas nya juga oke.

"Ck jangan kayak orang susah deh" jawab Verra dengan santai. Enak banget ya kalo orang kaya beginian beli barang harga belasan juta udah kayak beli seblak harga 15 ribu doang.

Chia mendengus pelan

Setelah selesai belanja tas, mereka berdua lanjut berjalan mengitari mall ini

"Makan dulu yuk" kata Verra yang langsung di angguki oleh Chia karena memang perutnya sudah lapar dari tadi, cacing-cacing di perutnya sudah mulai disko.

Mereka berdua memilih restoran Japanese food
"Ramen nya 2, sushi 1, tempura 1 sama minumnya Royal milk tea 2" ucap Verra setelah keduanya memilih beberapa resep makanan dan minuman yang ada di restoran ini.

"Baik kak, di tunggu ya" ucap seorang pelayan dengan ramah lalu berlalu pergi meninggalkan Verra dan Chia.

Keheningan menguasai mereka berdua beberapa saat hingga chia membuka suaranya "Abis ini kemana lagi?"tanya Chia kepada Verra yang mulai memainkan ponselnya

Verra menghentikan kegiatan nya lalu berpikir "gimana kalo ke salon?" Tanya Verra menjentikkan jarinya seperti mendapatkan ide brilian aja. Padahal noh skripsi nganggur tuh di rumah belum kelar-kelar giliran foya-foya aja otaknya encer banget nyari ide, coba kalo lagi di depan laptop belum ada se jam nguap nya sudah tak terhitung.

"Ngapain?" Tanya Chia

"Kepala dan rambut kita ini butuh sentuhan manja dari mba-mba yang kerja di sana" jawab Verra sambil nyengir

"Liat nih rambut gue udah mulai lepek" ujar Verra sambil memperlihatkan rambutnya kepada Chia.

"Yaudah lah aku ngikut aja" jawab Chia

Mereka berdua kembali hening sambil menunggu pesanan mereka datang Chia dan juga Verra mulai membuka ponselnya masing-masing.

Chia melihat ponselnya yang banyak sekali notif dari nomor tidak di kenal, jari Chia bergerak untuk membuka room chat itu dan mulai membaca satu persatu chat

Dion ternyata masih berusaha menghubunginya walaupun Chia sudah menutup semua akses sosial media agar Dion tidak dapat menghubungi nya lagi.
Tapi ternyata dia menggunakan nomor baru untuk menghubungi Chia.

Sepertinya Chia memang harus menyelesaikan semuanya, kalo terus bersembunyi di balik masalah maka tidak akan ada ujungnya.

Verra menghentikan aktivitas nya lalu tidak sengaja melihat kearah Chia yang terlihat fokus dengan ponselnya. Raut wajah sahabatnya itu terlihat lebih sendu dari yang dia lihat tadi. Memang nya apa yang terjadi pada sahabat nya itu.

Verra hanya diam saja tanpa berniat bertanya, takutnya Chia malah semakin sedih jika dia bertanya. Verra tau Chia masih sangat terluka makanya dia mengajak Chia ke mall agar bisa sedikit menghibur, karena jika Chia terus berada di rumah dia akan merasa terpuruk akan situasi yang di alaminya sekarang.

Pesanan mereka tiba-tiba datang, dan mereka berdua pun segera menyantap makanan yang sudah di pesan

"Gimana menurut Lo rasanya, rating 1-10 berapa?Tanya Verra membuka percakapan kembali

Chia menyedot minumnya setelah selesai baru dia jawab pertanyaan Verra "Enak, 9/10 deh"

Verra mengangguk-anggukkan kepalanya " Menurut gue juga enak sih, tapi masih enakan kalo beli di Jepang nya langsung"

"Berapa rating mu?"

"8/10 deh" jawab Verra

"Hmm"gumam Chia sambil mengunyah makanannya nya.

Setelah selesai, Verra membayar semua makanan, mereka berdua pun keluar dari restoran tersebut.

"Next mari kita ke salon" girang Verra sambil menggandeng tangan Chia.

Mereka berdua terus berjalan beriringan menuju salon
Sesekali bergurau dan bercanda bareng. Jangan tanya siapa yang paling aktif di antara mereka. Tentu saja Verra si gadis pecicilan dan periang itu.

Sesampainya di salon mereka berdua pun melakukan berbagai treatment rambut, hingga tak sadar mereka  kehilangan kesadarannya alias tertidur karena keenakan kepalanya di pijit-pijit manja oleh pegawai salon itu.

Hari ini rasanya sangat menyenangkan bagi Chia maupun Verra. Saat ini Chia sedikit melupakan masalahnya karena asik bersenang-senang bersama Verra.

Syukurlah mungkin moments baik seperti ini harus Chia manfaatin dan juga nikmatin sebisa mungkin, menyingkir sedikit dari masalah yang ada di hidup nya.
Mungkin dengan hal-hal kecil seperti ini bisa membuat chia lebih semangat untuk menjalani hari-hari yang terlalu kejam untuk nya.

Kadang kita harus bertahan dari rasa sakit demi hal-hal kecil yang kita sukai. Bertahan dari gempuran pikiran yang terus melalang buana ke sana kemari dan salah satu cara untuk menghilangkan pikiran - pikiran negatif itu bisa saja dengan sedikit hiburan, walaupun kenyataannya pikiran-pikiran itu akan kembali di saat kita merasa sendirian di tempat yang sepi. Iya tempat sepi tapi otak kita yang rame.

"Makasih ya Verra untuk hari ini" ucap Chia sambil tersenyum menampilkan lesung pipi nya yang sangat manis.

"Sama-sama, senang nggak?" Tanya Verra

"Tentu saja" tangan Chia bergerak melepaskan stalbet lalu memeluk Verra.

"Makasih udah jadi sahabat terbaik aku"

"Makasih juga udah jadi sahabat gue"

"Gue mau bilang satu hal, apapun yang Lo alami saat ini, Lo bisa berbagi cerita kapanpun Lo mau, gue selalu ada buat Lo okey, jangan sedih lagi yah" ucap Verra dengan tulus, tangannya bergerak mengusap punggung Chia.

Chia yang mendengar itu pun mata nya mulai berkaca-kaca. Dia merasa sangat beruntung punya sahabat sebaik dan sepengertian Verra.

Chia berharap persahabatan mereka akan terus terjalin hingga Meraka renta nanti.

Chia hanya menganggukan kepala nya lalu melepaskan pelukannya "aku masuk rumah dulu yah, kamu hati-hati di jalan" ucap Chia lalu membuka pintu mobil.

"Okeyy bye" jawab Verra lalu meninggalkan Chia yang sudah keluar dari mobilnya.

Tanpa di ketahui Chia, Verra mengusap matanya yang tampak basah. Gadis manja ini menangis, dia sangat prihatin dengan keadaan sahabat nya yang sangat tidak baik-baik saja. Verra bisa melihat dari kedua mata Chia yang tidak bisa berbohong akan rasa sakit yang di alaminya.

"Dion, bajingan" Verra memukul stir mobil nya dengan keras, dia sangat emosi.

"Beraninya udah bikin hati sahabat gue hancur"

"Semoga karma menimpa Lo dengan segera" ucap Verra dengan nada yang penuh amarah.
 

-
-
-
See u next chapter
Vote and coment ya guys
Luv u all🤍





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top