Chiara Angelesta


Happy reading 🤍
Jangan lupa vote dan coment guys

Chiara Angelesta nama yang cantik. Sangat cocok dengan wajah yang dia miliki, punya karakteristik tersendiri, rambutnya lurus, alis yang rapi, mata nan indah kulit putih bersih serta mempunyai tinggi badan yang profesional  menambah kesan menarik pada diri nya. Mempunyai ciri khas suara yang lemah lembut, membuat perpaduan yang sangat pas.

Sekarang umurnya 22 tahun dan kuliah semester akhir, Chiara bisa di bilang mahasiswi cerdas dan berbakat. Walaupun sebenarnya  jurusan yang dia ambil sekarang tidak sesuai fashion yang dia miliki. Tapi dia berusaha dengan sangat keras agar nilai nya selalu tinggi di setiap mata kuliah.

Dia sangat menyukai seni, baginya seni adalah suatu bentuk mengabadikan ide yang mungkin tidak tercurahkan melalui lisan, tetapi bisa di torehkan melalui pensil dan kuas. Buku dan canvas adalah benda yang istimewa bagi Chiara karena dengan itu, dia bisa bebas menggerakkan jari-jemari nya untuk membuat karya.

Rasanya hanya orang-orang tertentu saja yang mengerti bahwa seni itu luar biasa. Seni juga bisa di tampilkan ke ajang dunia. Namun tidak semua orang menyukai itu.
Seperti hal nya orang tua Chiara sendiri.

Mereka sangat menentang hobi Chiara, bagi mereka menggambar dan melukis itu hanya membuang-buang waktu saja, Tidak berguna dan tidak bermanfaat.

Oleh sebab itu Chiara tidak punya koleksi gambar atau lukisan yang berjejer indah di rumah, dia hanya akan melakukan hobi nya secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi agar tidak sampai ketahuan oleh orang tua nya.

Hari ini Chia sudah siap untuk berangkat ke kampus dengan menggunakan pakaian serba panjang untuk menutupi luka yang ada di sekujur tubuhnya. Rambutnya pun dia biarkan tergerai bebas.

Setelah memoleskan bedak dan lipstik tipis-tipis saatnya Chia berangkat, hari ini Chiara lagi malas untuk ber make up dia hanya memakai yang simple-simple aja yang penting wajahnya tidak terlihat seperti orang yang baru bangun tidur.

Satu persatu anak tangga di lewatinya sampai di lantai dasar. Rumah ini sudah sangat sepi, mungkin orang tuanya sudah berangkat kerja semua.

Ahh bagus lah jadi Chia tidak perlu mendengarkan ocehan-ocehan di pagi hari yang selalu membuat kupingnya panas.

Tanpa berpikir panjang Chia pun pergi ke kampus dengan naik bus kota.

Di dalam bus Chia duduk di samping kaca, dia membuka tas nya dan mengambil earphone yang dia bawa dari rumah tadi. Setelah menyetel musik kesukaannya dia pun menyumpal telinga nya dengan sepasang earphone.

Tidak terasa Chia sudah sampai di depan kampus.

✨✨✨

Setelah seharian menghabiskan waktu di kampus untuk bimbingan skripsi dan melakukan beberapa tugas lainnya akhirnya Chia bergegas untuk pulang, badannya sudah sangat capek sekali, kaki nya yang memar juga masih sakit kepalanya pusing di tambah ada sedikit tugas revisi yang harus dia selesaikan secepatnya.

"Chi"

"Chia tunggu"

"Woi Chiara tungguin" panggil seorang gadis

Chia hafal betul dengan suara yang baru saja memanggilnya. Segera Chia menghentikan langkahnya dan berbalik badan.

" Ada apa?" Tanya Chia malas.

" Temenin gue cari kado buat nyokap dong, hari ini mami gue ultah " ucap Verra

" Gabisa, aku mau cepat pulang " tolak Chia mentah-mentah. Dia sedang tidak mood untuk pergi kemana-mana karena hati nya sedang kacau balau seperti saat ini.

" Ayo dong Chia gue butuh saran dari Lo nanti, Lo kan tau gue gak pandai cari kado " bujuk Verra sambil menggoyang-goyangkan tangan Chiara. Berharap Chiara mau menemaninya ke mall untuk membeli kado.

Si Verra ini emang gak bisa milih kado buat orang lain, jangan kan orang lain, buat mami nya sendiri saja dia tidak bisa. Masa iya satu tahun yang lalu dia beliin kado buat mami nya kursi roda. Maminya yang sehat walafiat itu di kadoin kursi roda, huhh yang benar saja. Katanya buat mami kalo sudah tua nanti.

Itu mah sama saja mendoakan mami nya sakit di masa tua nanti. Benar-benar si Verra otaknya sudah tidak berfungsi seperti semestinya.

Lagian Verra kan bingung, semua yang di sukai mami nya sudah dia punya, lalu apa lagi, jadi gak salah kan kalo Verra berinisiatif membelikan kursi roda buat masa depan.

" Aku lagi pusing Ra, mau cepat pulang dan istirahat" jawab Chiara yang masih menolak bujukan Verra.

" Ayo dong Chia pliss kali ini aja bantuin gue, Lo tau sendiri kan tahun lalu mami gue marah banget karena gue kado in ultah nya kursi roda" bujuk Verra sambil menampilkan wajah memelas nya.

" Okeyy fine aku cuma punya waktu 1 jam untuk nemenin kamu, setelah itu aku kan segera pulang"

Mata Verra seketika membelalak mendengar perkataan Chiara barusan. 

"Anjirr perjalanan ke mall aja 30 menit dari sini woii, itupun kalo gak macet, jadi Lo nemenin gue cuma 30 menit? Hehh yang bener aja Chiara Angelesta"  cerucus Verra

" Yaudah kalo kamu gak mau, aku pulang  sekarang, bye" Chiara kembali melanjutkan langkahnya tapi langsung di tahan oleh Verra.

" Iya iya ayo buruan 1 jam, deal"

Akhirnya Verra pun bergegas membawa Chiara ke dalam mobilnya tanpa ba bi bu lagi Verra melajukan mobilnya dan mereka segera menuju mall.

Sial nya jalanan hari ini macet karena memang sudah sore hari jadi pas di jam-jam orang pulang kerja.

" Ahh sialan kejebak macet segala lagi" ucap Verra sambil memukul setir.

Setelah sekitar 30 menit terjebak macet akhirnya jalan kembali lenggang, ternyata tadi di depan sana ada kecelakaan pantes aja.

" Akhirnya sampai juga" ucap Verra girang

Lama mereka mencari-cari kado yang cocok untuk mami nya Verra, setelah menemukan yang cocok akhirnya mereka segera pulang.

Chiara melihat jam tangannya, sudah menunjukkan pukul 7 malam. Selama itu ternyata mereka mencari kado tadi, dan selama itu pula Si Verra kampret ini menyita waktu nya.

" Chia kyu yang paling imut dan lucu terimakasih banyak ya untuk hari ini, mami pasti senang sama kado nya nanti " ucap Verra setelah sampai tepat di depan rumah Chiara

" Lebay Ra"

"Hehe biarin, eh maaf juga ya jadinya Lo nemenin gue sampe malam gini" ucap Verra merasa bersalah

" Iya, yaudah aku masuk ke rumah dulu, bye" ucap Chiara malas dan buru-buru membuka pintu mobil. Ah rasanya kepala chia sudah mau pecah saking pusingnya sekarang, karena di ajak mondar-mandir di mall

Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi, Chia keluar mobil tak lama kemudian Verra berlalu meninggalkan depan rumah Chia dengan hati yang gembira karena sudah berhasil menemukan kado spesial buat mami nya tercinta.

Verra emang sudah terbiasa dengan sifat Chiara yang kadang ramah kadang jutek itu jadi dia tidak ambil pusing.

Kenapa juga mereka berdua ini malah jadi sahabat, padahal sifat nya berbanding terbalik. Yahh kalo istilah orang zaman sekarang itu seperti introvert dan ekstrovert. Tapi ada baik nya juga, mereka jadi saling melengkapi satu sama lain.

Oke menyingkir dari Verra yang cerewet itu. Sekarang Chiara sudah masuk ke dalam rumah, terlihat rumah masih sangat sepi, orang tua nya mungkin masih belum pulang kerja.

"Bibi" panggil Chiara kepada Asisten rumah tangga mereka yang sudah lama bekerja di rumah ini.

" Eh iyaa non" jawab bibi yang sepertinya lagi sibuk memasak di dapur.

Chia kemudian melangkahkan kaki menuju Bibi nya

" Mama papa belum pulang ya bi?" Tanya Chiara kepada Bibi.

"Belum non" jawab bibi

"Ooh" jawab Chiara singkat.

Chiara kemudian membuka kulkas dan menuangkan air putih ke dalam gelas yang sudah iya sediakan.

" Non mau makan?" Tanya bibi dengan senyumnya

"Nanti aja bi, Chia sudah makan tadi sama Verra jawab Chia.

" Oiya baik kalo gitu non"

"Kalo gitu Chia ke kamar dulu ya bi" ucap Chia lalu setelah di balas sama bibi, chia segera melangkahkan kaki nya menuju kamar.

Setelah masuk kamar Chia meletakkan tas di tempatnya lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Ah rasanya badan chia cape sekali hari ini.

Sepertinya Chia akan istirahat sebentar sebelum kembali merevisi skripsinya.


-
-
-
See u next chapter
Jangan lupa Vote dan komen ya guys

Luv u all🤍

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top