Benda Hilang
Happy reading guys
Jangan lupa vote and coment yaww..
Luv u 🤍
-
-
Pagi hari yang cerah dengan sinar matahari yang mulai menampakkan dirinya, daun-daun hijau yang bergoyang-goyang tipis akibat angin yang menerpa nya. Suara burung berkicau-kicau menambah merdunya suasana di pagi hari yang indah ini.
Saat ini Chia masih bergulung di bawah selimut tebalnya, dia masih tertidur pulas padahal cahaya matahari sudah tembus ke kamarnya melalui kaca jendela.
Setelah 10 menit tidak bergeming, akhirnya Chia membuka mata nya perlahan akibat terganggu juga oleh sinar matahari pagi.
"Engrhh" Chia menggeliat, meluruskan badannya.
Rasanya badannya seperti orang yang habis tauran saja saat ini. Bonyok sana bonyok sini, luka sana luka sini. Haduhh untung saja Chia tidak ada jadwal ke kampus hari ini. Jadi dia bisa leha-leha saja menghabiskan waktunya di kamar ini. Bodoamat lah sama skripsi, Chia mau istirahat total saja hari ini.
Setelah 5 menit mengumpulkan nyawanya, chia bangun dan langsung menuju kamar mandi, dia akan berendam air panas saja. Biar tubuhnya lebih rilexs.
Setelah selesai dengan ritual mandi yang menghabiskan waktu kurang lebih 40 menit, chia kemudian keluar kamar mandi dengan menggunakan bathrobe dengan handuk di kepalanya.
Terus berjalan menuju lemari pakaian, Chia mengambil setelan piyama polos berwarna navy untuk di pakai nya.
Setelah selesai, Chia kemudian membuka handuk yang ada di kepala nya dia lanjut mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer.
Chia melihat pantulan dirinya di cermin lalu menggunakan skincare rutin yang di lakukan nya setiap hari. Walaupun tipe kulitnya sudah sangat cerah tapi menurut chia harus tetap di jaga dan di rawat, agar tidak terlihat kering dan kusam.
Chia juga sekaligus mengganti plaster yang ada di keningnya dengan yang baru.
Setelah beres dengan ritual pagi nya, Chia beranjak dari depan cermin. Untuk mencari sesuatu
Chia mencari tas yang di pakai nya kemaren, setelah ketemu,kemudian mencari benda di dalam nya
"Loh kok nggak ada" tangan Chia sambil mengobrak-abrik isi tasnya
Chia terus mencari hingga mengeluarkan semua isi yang ada di tas nya.
"Masa nggak ada sih" Panik Chia
Perasaan kemaren ponselnya dia taruh di dalam tas, kok tiba-tiba nggak ada, apa jangan-jangan ada yang nyuri, atau jangan-jangan ketinggalan di kampus.
Ah gak mungkin, lagian kemaren kan ponselnya dia bawa pulang dari kampus, terus terakhir dia pegang ponselnya saat di dalam bus.
Alamak jangan-jangan
"Mampus" tangan Chia menggeplak keningnya sendiri
Tidak salah lagi pasti terjatuh di Bus.
Chia kemudian beranjak menuju meja belajarnya dan segera menghidupkan laptop, setelah laptopnya hidup Chia membuka salah satu aplikasi di sana. Ada banyak notif DM yang masuk. Termasuk DM dari sahabatnya verra.
Raaa🌠
' Chia Lo kemana'
' euy chia kenapa wa Lo gak aktif si?'
' Chiaraaaaaaa'
' ah gak asik Lo, sok seleb sama gue'
Begitulah kira-kira isi DM dari Verra si jamet ini.
Jari Chia kemudian bergerak untuk membalas DM itu.
Ponsel aku hilang Ra
Setelah mengetik balasan itu chia langsung mengirimkanya
Selang beberapa menit muncul notif kembali
Tanda Verra mengirimkan chat lagi
Raaa🌠
'hah kok busa?
'bisa'
'syalan ni keyboard '
Ya gatau
'gimana cerita nya coba?'
'hm terakhir aku pegang pas di dalam bus, trus setelah itu nggak tau lagi
'gak salah lagi, ketinggalan di bus tuh'
Bisa jadi
Banyak file penting di ponsel itu yang belum sempat ku salin ke laptop
'ishh, Lo si bisa - bisa nya malah kelupaan, gini deh Lo ingat nama bus dan wajah kang sopirnya nggak?'
Astaga yang benar saja si Verra ini, barang pribadi chia saja dia bisa lupa apalagi wajah supir Bus nya.
'sekarang Lo di mana nyet?'
'rumah'
'oke'
'gue otw rumah Lo ya'
'ngapain?'
'mau bertemu Taylor Swift'
'ya ketemu Lo lah ego'
'aku lagi nggak enak badan, jadi nggak terima tamu'
'lah Lo sakit?'
'okeyy gue otw rumah Lo sekarang juga'
Sekarang Chia hanya membaca pesan itu tanpa berniat membalasnya lagi. Salah juga dia bilang lagi nggak enak badan tadi, itu bocah malah makin menjadi-jadi akan berkunjung kerumahnya.
Oh tidak, niatan istirahat total hari ini pasti akan terganggu gara-gara verra.
Sekarang Chia menutup laptopnya kembali dan beranjak menuju kasur, dia merabahkan diri nya sambil mengingat-ingat kapan kira nya ponsel nya hilang.
Setelah beberapa saat Chia baru mengingat saat dia tiba-tiba sampai di halte bus dekat rumahnya terus buru-buru berdiri dari duduknya, padahal saat itu ponselnya ada di pangkuan nya.
"Fixs terjatuh di Nus"
"Arrghhh ponsel itu banyak data-data pentingnya" Chia mengacak-acak rambutnya frustasi. Dia tidak perduli dengan ponselnya tapi dia sangat gusar dengan isi di dalam nya.
Bagaimana bisa dia sampai seceroboh ini, benda penting dalam hidupnya malah hilang begitu saja. Rasanya Chia ingin menangis lagi sekarang, gimana dengan skripsinya, file-file penting di ponsel itu masih belum dia pindahkan ke laptop.
Sepertinya ujian dalam hidup Chia akhir-akhir ini sangat brutal sekali, bisa kah datangnya bergantian saja, jangan berbarengan seperti ini. Yang ada Chia sudah hampir gila sekarang.
Ingat ya masih hampir, belum gila beneran kok
Tit
Tit
Tit
"Astaga itu pasti Verra" gunduk Chia kesal.
Dia lagi tidak mau di ganggu oleh siapapun saat ini, dia lagi galau, pusing, stres, frustasi, dan lain-lain.
Chia beranjak dari kasur menuju balkon untuk memastikan siapa yang berisik sekali di bawah sana.
Dan benar saja itu mobil Verra, tak lama kemudian keluarlah sosok yang tidak di harapkan Chia kehadirannya sekarang ini.
"Aishhh beneran dateng ke sini" Chia mengehentak-hentakkan kaki nya dan segera kembali ke dalam kamar.
Sebenarnya Chia bukannya menolak kedatangan Verra untuk berkunjung ke rumahnya, tapi saat ini keadaan ch5ia lagi tidak baik-baik saja. Chia tidak mau membuat sahabatnya itu khawatir akan keadaan nya sekarang.
Apalagi dia masih belum cerita apa-apa perkara hubungan nya dengan Dion.
Kalo Verra tau pasti cewek itu akan mengamuk-amuk dan memaki-maki Dion nanti. Makanya Chia berusaha menghindar agar Verra tidak memaksa nya untuk bercerita.
Tok tok tok
"Masuk" jawab chia malas
"Hallo chiakuu apa kabar dirimu sayanggg" heboh Verra yang langsung masuk ke kamar Chia.
chia duduk di kasur sambil menatap kehebohan sahabatnya itu.
"Najis" gumam chia pelan, agar tidak di dengar Verra.
"Astaga naga kening Lo kenapa?" Ucap Verra histeris melihat kening chia yang di plaster.
Dia segera mendekat ke arah Chia lalu mengecek kondisi tubuh Chia yang cuma duduk diam di kasur.
"Jawab gue Chia, Lo kenapa?" Ucap Verra mulai serius, dia duduk di samping Chia sambil menatap prihatin. Kedua tangannya memegang bahu chia.
"Kenapa sampai babak belur kayak gini?"
Chia hanya diam saja tanpa pergerakan
'Pasti ada yang nggak beres nih' batin Verra sambil terus menatap mata chia lekat seperti mencari tau sesuatu di sana.
"Lo nggak mau cerita sama gue?" Tanya Verra lagi
" Chia, gue sahabat Lo kan, Lo bisa berbagi cerita apapun sama gue kapanpun dan di manapun"
"Atau jangan-jangan Lo nggak percaya lagi cerita sama gue iya?"
"Nggak gitu Ra" jawab Chia cepat
Chia melepaskan tangan Verra yang ada di bahu nya lalu, mengalihkan pandangan ke sembarang arah
"Ponsel aku hilang, kamu bisa bantu lacak nggak?" Kata Chia berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Gak " jawab Viarra dengan kesal
"Kamu kan jago kalo urusan lacak-melacak" Chia berharap Verra bisa membantunya, walaupun kemungkinan di temukan nya ponsel itu mungkin cuma 0,1%
"Ra"
"Ra" panggil Chia lagi sambil menggoyang-goyangkan tangan Verra
"Jangan ngambek dong" kata Chia
"Dih siapa juga yang ngambek " jawab Verra dengan judes.
Chia jadi bingung sendiri sekarang gimana caranya membujuk Verra, akhirnya dia pun menyerah dengan bilang "Dion ternyata pacaran dengan aku selama ini karena taruhan, bukan karena cinta"
Verra refleks memalingkan wajahnya ke arah Chia
"MAKSUD LO?"
Chia menghela nafas nya, lalu tertunduk sendu. Verra melihat raut wajah chia yang mulai berubah.
"Lo bercanda kan?" Tanya Verra dengan tak sabaran menunggu balasan dari Chia
Chia menggelengkan kepalanya "Selama ini ternyata aku cuma di jadikan bahan taruhan sama temannya, selama ini dia juga, dia udah punya kekasih selain aku " ujar chia sendu, rasanya sedih sekali kalo mengingat kejadian di cafe saat itu.
"BANGSATT KOK BISA ANJIR, TAMPANG DOANG SOK ALIM"
"SIALAN COVER DOANG TUH MUKA BAIK"
"BAJINGAN"
Tuh kan ini yang membuat Chia malas cerita, mulut Verra ini susah di rem kalo sudah emosi akan sesuatu.
Bisa-bisa semua penghuni kebun binatang dia sebut satu-persatu
Lalu setelah itu Verra mendesak Chia untuk menceritakan semua kronologi dari awal Chia memergoki Dion dengan seorang gadis yang duduk di pojok cafe saat itu.
Chia tidak melewatkan satu pun ceritanya hanya saja di bagian dirinya melukai pergelangan tangannya sendiri dia tidak ceritakan kepada verra.
Karena Chia pasti tau respon Verra seperti apa, selain rasa khawatirnya sebagai seorang sahabat, Chia juga pasti akan di maki-maki karena telah melakukan hal bodoh seperti itu
-
-
-
See u next chapter
Vote dan coment ya guys
Luv u🤍
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top