Prolog

Sudah berapa lama aku tinggal di dunia ini? Oh ya 2 tahun.

Tidak terasa sudah selama itu.

Sword Art Online adalah game virtual online pertama yang dikeluarkan oleh dunia, dan pembuatnya berasal dari Jepang bernama... Kayaba Akihiko.

Aku sangat yakin sekali para pecinta game akut bakal memuja Kayaba sebagai seorang yang jenius. Heh. Memikirkannya lagi membuatku tertawa.

"......"

Hal tak terduga dan tak diinginkan siapapun terjadi. SAO(Sword Art Online) berubah menjadi tempat bertahan hidup dimana Kayaba Akihiko membuat game ini menjadi tempat survival tiap individu. Yang mana tema SAO adalah fantasi berpedang dimana player melawan monster. Dan jika kami terbunuh... Kami juga akan mati di dunia nyata.

Aku bertahan sekuat aku bisa sendirian tetapi tidak sanggup. Kemampuanku seorang diri saja tidak mampu untuk membuatku tetap hidup di dunia ini. Maka dari itu aku beberapa kali masuk party..beberapa kali juga keluar dan bubar.

Aku juga pernah masuk guild. Kami cukup lama bertahan tapi hasil akhirnya aku dan teman-temanku juga bubar.

Jadi begini rasanya menjadi seorang NPC yang tidak bisa melakukan apapun dan hanya menunggu seorang pahlawan menyelesaikan game. Aku pikir itu tidak buruk juga.

Di tahun pertama aku memilih untuk diam saja. Tinggal di satu Lantai dan hidup disana seperti seorang NPC biasa sambil menunggu SAO selesai. Awalnya berjalan baik-baik saja tapi setelah terjadi inside Player Killer yang meresahkan membuat cara berpikirku harus kurubah.

Aku tidak mau mati seperti korban-korban yang lain. Jika aku tidak bisa menjadi pahlawan yang menyelesaikan game maka aku hanya perlu menjadi karakter sampingan saja yang mendukung ataupun membuka jalan untuk protagonis.

Tentu aku selalu mencari cara aman agar tetap selamat di akhir nanti. Aku tidak akan maju bila itu mengancam nyawaku. Aku hanya bergerak jika aku memiliki kesempatan untuk tetap hidup saja.

Di tahun selanjutnya aku bergabung sebagai anggota Knights of the Oath Blood.

"...... Check kembali persediaan kalian. Kita akan masuk beberapa saat lagi." seru Wakil Komandan The Flash, Asuna.

"Hei Shin.." panggil rekanku yang sama-sama bergabung di tahun yang sama. Jeff namanya.

Ia menggunakan one handed sword di tangan kanan dan perisai di kiri. Tidak sepertiku yang berada di baris tengah, Jeff selalu ada di garis terdepan bersama para veteran (mereka tua-tua).

"Jangan sampai membuat dirimu terbunuh di dalam sana nanti. Ok?"

"Baiklah. Itu sudah ke-10 aku mendengarmu mengatakannya.." balasku malas.

Aku senang dia mencemaskanku tapi itu juga bisa menjadi sebuah jinx. Tapi kami sudah melakukannya sebanyak 9 kali mungkin yang ke-10 akan baik-baik juga.

"Kuso. Aku melakukannya sendiri (jinx).."

"Hmm, kenapa?" Jeff.

"Semuanya, bersiap.." kata Komandan Heathcliff.

Pintu batu itu terbuka lebar. Sangat gelap di dalam sana beruntung aku ada di belakang barisan.

Kami memasuki ruang Bos Lantai. Tidak ada apapun di dalam, beberapa orang yang bertugas untuk melihat keadaan atau baiter memberanikan diri untuk ke tengah ruangan.

"......."

Sesaat kemudian ada benda atau sesuatu yang sangat besar jatuh dari langit-langit ruangan. Nama <The Skull Crawler> muncul di atas kepala monster itu.

Argh, argh!

2 player yang terlambat mundur seketika langsung terbunuh.

"O-one hit.." aku bisa melihat Jeff menjatuhkan keringatnya.

Ya. Itu bukan pertanda yang baik.

Pertarungan Penaklukan Bos Lantai dimulai.

Pertama, kami terlihat kesusahan dan sudah ada beberapa player yang terbunuh. Jujur aku sedikit kehilangan harapan terlebih efek senjataku tidak terlalu menguras HP <The Skull Crawler>... Tapi berkat kerjasama dan tanpa menyerah kami berhasil mengalahkan Bos Lantai.

Dari pandanganku aku bisa melihat 3 player yang ikut ambil bagian dalam kemenangan.

Faktor satu ada komandan, beliau selalu mengantisipasi serangan mematikan dari Bos Lantai dan menghentikannya agar tidak banyak player berjatuhan. Faktor dua diambil oleh duo pasangan Hitam-Putih, mereka bekerjasama dengan sangat cepat untuk mengalahkan <The Skull Crawler>.




































Lalu hal itu terjadi..
The Black Swordsman, Kirito tiba-tiba saja menyerang Komandan Heathcliff tetapi ada layar virtual kecil yang melindungi komandan dari tusukan Longsword Kirito.

Hal yang kami ketahui selanjutnya adalah identitas sebenarnya dari Komandan yaitu Kayaba Akihiko. Pencipta Sword Art Online.

GAPSs..!

Semuanya terkejut bukan main. Terlebih kami anggota guild nya sendiri. Kami tertipu.

"Kurgh!"

Aku ingin sekali memukul lantai saat ini tapi tubuhku---kami semua dilumpuhkan menggunakan semacam sistem. Satu-satunya orang yang diperbolehkan bergerak cuma Kirito, Black Swordsman.

"Jika kau bisa mengalahkanku disini dan saat ini, aku berjanji akan membebaskan kalian semua dan SAO langsung tamat.."

Pada normalnya tidak ada yang akan menerima tantangan seperti itu terlebih dengan bantuan sistem. Tapi apa yang bisa kami semua lakukan sekarang? Tidak ada sama sekali.

"Baiklah.." terima Kirito.

Aku mengerti apa yang ingin dilakukan oleh Kirito. Dia mungkin tidak akan menang tapi ialah merupakan harapan terbaik saat ini.

Selama Kirito bertarung mati-matian kami semuanya hanya bisa melihatnya.

... THURRRSSST!!?

""HAAAAA...!"" semuanya terkejut melihat Kirito berhasil mendaratkan pedangnya di dada Komandan Heathcliff.

"Dia... Berhasil?"

Semuanya mendadak dipenuhi silaunya cahaya kuning, beberapa saat kemudian sosok Komandan---Kayaba Akihiko telah tiada di hadapan kami semua. Tubuhku juga dapat digerakkan lagi.

"A-apa sudah selesai?" tanya Jeff tak percaya.

Ketika semuanya sibuk melihat Kayaba Akihiko berhasil dikalahkan....aku mendengar gerbang yang menuju ke lantai selanjutnya terbuka.

"Game nya masih berlanjut..." gumamku bicara seorang diri.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top