F76 : Ditunjuk sebagai..
"Hmm?"
Tanpa sadar aku membuka kedua mata ini ketika membaringkan tubuh di ranjang.
"Ini masih malam. Tidak biasanya aku bangun jam segini.." ku mencoba untuk memejamkan mata lagi untuk kedua kali tetapi tidak bisa.
"Tidak bisa lagi.."
Dengan setengah hati dan terpaksa aku keluar dari kamar, berjalan-jalan siapa kira mungkin aku bisa mengantuk lagi.
"?"
"Bukannya itu Sinon?"
"Sinon.." panggilku.
"Shin!? Apa yang kau lakukan di jam seperti ini?" balasnya dengan nada terkejut.
Aku menjelaskan bila tidak bisa tidur.
"Kau sendiri kenapa?"
"Aku baru saja mengalami mimpi buruk.."
"Mimpi buruk..?"
"Ya. Mimpi itu seolah tidak bisa aku lupakan.."
"Sepertinya mimpi itu begitu serius. Terlihat dari ekspresi wajah Sinon. Apa ada hubungannya dengan ingatan atau masa lalu nya..?"
Belum aku bertanya Sinon tiba-tiba bercerita sendiri.
"Pertama kali aku mendengar SAO itu dari TV. Berita bilang itu adalah game kematian yang menjebak ribuan nyawa orang-orang.."
Sinon menatapku.
"Aku pikir sudah mengingatnya. Setelah melihat berita itu... Aku terjatuh dari atas langit dan kau menyelamatkanku, Shin."
"Tapi bagaimana mungkin itu bisa? Kau tidak bisa masuk ke dalam SAO kecuali memiliki alat yang sama yang menghubungkan 5 indera.."
"Jangan bilang kau menggunakan Nervegear?!"
"Bukan. Benda itu telah dihentikan setelah insiden SAO. Jika tidak salah aku menggunakan Medicuboid.."
"Itu adalah medical device yang memiliki fungsi sistem yang hampir sama seperti Nervegear.."
"Medical device?"
"Seperti namanya. Ini digunakan kepada mereka yang mencari kesehatan atau kebutuhan lainnya, contohnya seperti mereka yang cacat pendengaran dan penglihatan.."
Cacat? Aku merasa canggung untuk bertanya lebih.
"A-apa kau sedang sakit?"
"Tentu saja tidak. Aku memakainya untuk rehabilitasi.."
"..."
"Aku dengar Fulldive dapat membantuku. Setelah itu aku mencobanya kemudian...."
"Dia masuk ke SAO.."
"Tapi ingatanmu telah kembali. Itu hal baik.."
"..tidak juga."
"??"
"Otakku terus mengingat sesuatu yang ingin aku lupakan. Itu bukan hal yang bagus sama sekali.." Sinon terlihat kesal tapi dia tidak bisa melakukan apapun soal ingatannya itu.
"....."
Aku tidak bisa membantunya untuk satu hal itu. Ditambah kami baru kenal.
Aku dan Sinon menatap langit malam di Lantai 76.
"Mungkinkah ini takdirku masuk ke dalam sini.?"
"... Tidak perlu khawatir!"
"Eh?"
"Aku akan menjagamu jika kau menginginkannya.."
Sinon nampak begitu terkejut.
"Kenapa? Aku bukan siapa-siapa.."
"Yah. Walau kita baru kenal selama 2 bulan tetap tidak merubah alasan kenapa aku akan melakukannya.."
"Begini-begini aku juga tidak suka mengabaikan hal yang tak baik terjadi. Aku akan terus membantumu sampai kau bisa melakukannya seorang diri.."
Sinon menghela nafasnya. Artinya apa itu?
"Kau tahu, sampai sekarang aku menganggapmu adalah orang yang susah dimengerti.."
"well..kita baru kenal." tawaku.
Aku mendengus geli. Ketika aku menghadapnya Sinon membuat senyuman.
"Tapi sekarang. Aku sedikit mengerti seperti apa kau, kupikir..."
"Sama-sama susah dimengerti, kan?"
Sinon tersenyum.
Kami duduk berdua di bangku dekat monumen teleport sambil menatap bintang-bintang.
#HollowFragment#
"Pembentukan Team D??" bingungku setelah dipanggil ketua Uzala, disampingku juga ada Pester.
"Benar. Team C saat ini sudah sepenuhnya di isi anggota asli jadi aku tidak bisa memasukkanmu kembali. Sangat disayangkan.."
"A-apa tidak bisa dibantu?"
"Maafkan aku, Shin. Keahlian kalian masing-masing memiliki keseimbangan yang hampir sama, dan sebagai ketua Team C aku mesti memprioritaskan anggotaku sendiri... Maka dari itu aku mengusulkan pembentukan Team D. Vice Commander dan Head Finance telah setuju tinggal kau saja."
"Apa maksudnya dengan itu?"
Aku paham maksudnya tapi tak ingin mengerti.
"Kau ditunjuk sebagai ketua Team D..."
"Bukankah itu bagus, Shin-senpai.." bersuara Pester.
Alasan dia juga ada kemungkinan anak satu ini adalah calon anggota pertama Team D.
Ketua Uzala memukul sebelah pundakku sembari memberikan senyuman seperti seseorang yang bangga terhadap pencapaian.
"Pikirkan lah dulu atau kau hanya akan bertugas sebagai 'penyapu jalan' ketika ke ruangan bos dan pemetaan lantai terbaru.."
Aku tahu ketua Uzala terdengar bercanda dengan kalimatnya... Tetapi sebenarnya tidak.
Sepenakut dan malasnya aku. Aku tetap ingin berkontribusi dalam penyelesaian lantai. Entah itu menjalankan semacam quest atau melawan Bos Lantai. Harga diriku yang tidak sanggup untuk tetap diam.
Aku sudah level 100. Aku tidak ingin kerja keras ini menjadi sia-sia.
""........""
Alhasil karena belum memutuskan selama 3 hari lebih. Assault Front pergi untuk menghadapi Bos Lantai tanpa membawaku.
"Senpai, anda mau kemana?" tanya Pester mengikuti.
"Leveling.."
Pada saat aku ingin menggunakan monumen Teleport, kami bertemu dengan Sinon yang kebetulan baru saja datang dari luar daerah Lantai 76. Apa dia leveling juga, seorang diri?
Karena penasaran aku menunggunya tepat di depan monumen.
"Kau baru saja dari luar?"
"Ya. Aku baru saja melawan monster one by one untuk menaikkan level ku.."
"Kau tidak takut?"
"Tentu saja aku takut. Itulah kenapa aku langsung kabur bila monster kedua muncul.."
"Oh.."
"Hmm? Kau sendiri kenapa bisa masih disini? Aku dengar Assault Front lagi pergi untuk menghadapi Bos Lantai 79.."
Aku tidak ingin menjawabnya.
"Sebenarnya senpai ditinggal karena tidak mau membentuk party/team yang baru.."
"Woi bocah!"
"Begitu. Lalu masalahnya dimana?" mata Sinon terlihat penasaran sekali.
Aku menghela lelah.
"Kalau aku membuat party yang baru untuk bertarung bersama di baris depan otomatis aku menjadi ketua Team. Aku tidak ingin menjadi ketua karena itu sangat berat sekali tanggungjawabnya.."
"Ya. Wajahmu menunjukkan bukan tipe seperti itu.."
"Ini pertama kalinya Sinon sarkas kepadaku.." pikirku lumayan terkejut.
"Itu salah senpai sendiri karena memiliki level yang sama dengan ketua party Uzala dan lainnya.."
"Aku terlalu semangat leveling. Yah ini termasuk ke dalam kesalahanku sendiri.."
"Tapi aku mengerti perasaan senpai. Aku juga tidak ingin menjadi ketua team.."
"Satu ini blak-blakan sekali..."
"Apalagi..saat ini guild Knight of the Oath Blood tidak baik-baik saja. Nama kita sudah menjadi nilai negatif di mata semua player karena mantan komandan.."
"Hmm? Kenapa??" tak tahu Sinon.
Aku bisa saja menjelaskan disini tapi tidak mau. Player yang lain bisa mendengarkan kami. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke Inn dimana biasanya kami makan di Lantai 76.
Disana aku menceritakan soal Komandan Heathcliff yang mempunyai identitas asli sebagai Kayaba Akihiko---seseorang yang merancang SAO menjadi game virtual kematian.
"Jadi begitu. Kalau aku yang orang luar dan tak tahu apa-apa soal kalian mungkin aku akan bersikap hal yang sama juga, namun tidak.." ucap Sinon sambil melihatku.
"?"
"Misalkannya saja aku adalah ketua Team D maka aku harus mencari anggota nya lagi. Kebanyakan anggota guild telah bergabung ke Team A-C, sisanya lagi keluar sebagai player tanpa guild..."
"Hmm. Aku tidak keberatan menjadi anggota party dan bergabung dengan guild mu, Shin.."
"Heh?"
"....."
Kami berdua terkejut.
"Sinon, kau lagi bercanda'kan?"
"Tidak juga.." Sinon mengambil cangkir kemudian meminumnya.
"Jika kau bergabung bersama kami maka player lainnya akan melihatmu negatif.."
"Senpai benar, Sinon-san. Saya dulu sebelum bergabung melihat senpai sebagai orang yang mencurigakan setelah masuk ternyata dia cuma seorang pemalas.."
"Intinya kau harus berpikir terlebih dulu sebelum bergabung.."
Sinon tiba-tiba saja tertawa mendengar Pester.
"Pester, jika kau ingin ikut ke baris depan diamlah sebelum kutolak.."
"Hai. Gomennasai.."
"Shin, aku sudah memikirkan hal ini dari kemarin-kemarin hari..kalau aku memutuskan untuk ikut ambil bagian di dalam dunia ini. Aku tidak keberatan dilihat negatif. Aku hanya mengenalmu dan teman-temanmu saja. Pandangan orang-orang terhadap kalian tidak akan merubah seperti apa aku melihatnya.."
"Sinon.."
"Tapi dengan syarat kau harus memberikanku perlengkapan yang baru. Aku masih pemula di lantai atas.."
"Hmp.." dengusku.
"Baiklah. Seperti kau yang sudah memutuskan aku akan mencoba juga.."
"..senpai, aku adalah anggota pertamamu'kan?"
"Sinon yang pertama.."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top