F76 : Bos Lantai 76

Kami semua dikumpulkan oleh Sub-leader dari Team C, Uzala di training field punya guild. Knight of the Oath Blood sudah tidak memiliki banyak anggota lagi setelah kejadian Komandan Heathcliff identitas sebenarnya diketahui. Rata-rata dari mantan rekanku keluar dari guild karena merasa dikhianati ataupun tidak mempercayai guild lagi.

Intinya saat ini guild dalam keadaan kritis.

"Dengarkan..!" suara besar dari pengguna two handed sword atau Uzala menarik perhatian kami semua.

"Kita telah kehilangan banyak teman dan rekan seperjuangan selama di dunia ini. Kebanyakan dari mereka gugur secara terhormat namun setelah insiden di lantai 75 memperburuk keadaan guild kita. Player-player yang lainnya mulai tidak mempercayai kita, kebanyakan dari mereka mendengar rumor kalau kita adalah orang suruhannya Kayaba Akihiko. Aku mengumpulkan kalian semua disini untuk membersihkan nama Knight of the Oath Blood.."

"Di lantai 76 ini terdapat banyak monster yang kuat-kuat. Yang mana level mereka adalah 80-90. Wakil Komandan telah memberikan saya beberapa informasi monster..."

"Benar juga. Belakangan ini Wakil Komandan Asuna jarang terlihat. Rumor yang beredar dia lebih sering berkumpul sama party nya ketimbang guild.."

"Aku akan membagikan data yang diberikan. Tugas kalian adalah leveling sekaligus menelusuri serta menemukan Boss Room. Aku yakin dengan melakukan pemetaan itu dapat mengembalikan kepercayaan para player terhadap Knight of the Oath Blood.."

#HollowFragment#

Satu party berjumlah 3 orang, satu tank dan dua support. Aku bertugas sebagai suport karena memiliki tipe kecepatan. Pedangku bernama Poison Smasher memiliki efek meracuni dan critical hit bila musuhnya seperti slime dan bentuk cair lainnya.

Seekor lebah sebesar sepeda, serangga terbang itu melesat bersama ujung ekornya yang tajam, aku menghindar ke samping dan bersiap melakukan counter..Slash, namun di detik selanjutnya pedangku tidak mengenai apapun. <Death Hornet> bergerak begitu sangat cepat.

Lebah itu kemudian berbalik untuk menyerangku sekali lagi. Kali ini aku sudah menyiapkan <Sword Skill>. Tangan kananku terayun dari samping kanan menebas cepat horizontal lebah itu dan tepat mengenainya. HP nya berkurang hampir setengah, itu memang tidak membunuhnya tapi membuat pergerakannya terhenti. Aku terus menyerang <Death Hornet> hingga lebah itu benar-benar mati.

Ha..!
Hmm!

Aku lihat kedua temanku masih berhadapan dengan lebah dan juga babi. <Death Hornet> yang kulawan sama seperti yang mereka lawan, hanya saja efek racun dari pedangku membuat nya lebih cepat mati.

"Biarku bantu.." seruku ke Sergo, pengguna pedang di tangan kiri dan perisai di kanan. Dia dari Team B. Seharusnya tiap party harus sesama tim tapi dikarenakan banyak yang keluar dan turun dari lantai 76(tidak bisa kembali lagi) memaksa tugas Team berubah.

"Switch!" cetus Sergo setelah menahan tubrukan babi.

Aku datang dari samping kiri menyayat bagian kaki <Frenzy Boar>. Target Mark babi itu seketika berubah ke arahku, <<Horizontal>> langsung aku gunakan lagi dan menebas bagian samping badan kanan monster babi.

Efek dari Poison Smasher aktif mengurangi HP nya secara perlahan. Ketika aku mundur Sergo langsung saja menghabisi<Frenzy Boar> dengan beberapa kali serangan sampai mati.

Craassh..!

Monster satunya juga dikalahkan diwaktu yang sama oleh anggota baru bergabung. Jika tidak salah mantan Kuradeel yang merekomendasikan nya. Dia sempat dikucilkan karena Kuradeel adalah mata-mata dari Laughing Coffin di dalam guild. Tetapi setelah ia membuktikan kalau dia bukanlah anggota dari Killer Guild itu keadaan sedikit membuatnya di dekati. Walau cuma sedikit saja yang mau berteman dengannya.

Aku bukan salah satu dari mereka.

"Kerja bagus, Pester. Kau semakin mahir saja dengan two handed sword itu.."

"Arigatou, senpai.."

"Daerah ini sepertinya cuma ada <Death Hornet> sama <Frenzy Boar> saja. Kita kurang beruntung.." curhat Sergo.

"Setidaknya level kita naik.." tambahku.

Ting!(pesan masuk)

"Hmm?"

"Dari siapa?" tanya Segro.

Sinon :

Shin, apa kau punya waktu?

Sinon baru saja mengirimku pesan. Sinon adalah gadis yang kuselamatkan 2 hari yang lalu.

#HollowFragment#

Aku berjalan di Central Plaza yang ada di Lantai 76, melewati jalanan pasar dan sampai di Inn dimana Sinon menginap.

Gadis berambut hitam pendek itu melihat kedatanganku dan kami memutuskan untuk berbicara di bangku yang ada di dekat Teleport Gate.

"Bagaimana keadaanmu? Sudah terbiasa?" tanyaku memulai topik.

"Mana mungkin aku terbiasa dengan keadaan sekarang ini.."

"Hah. Kau ada benarnya.."

Sinon masih tak percaya bila saat ini dirinya berada di dalam game kematian;Sword Art Online. Dan mengira jika dirinya saat ini di dalam mimpi buruk.

Dia setengah percaya dan tidak untuk saat ini.

"Shin, kurasa..aku mengingat bagaimana aku bisa ada disini."

"Hmm?"

"Waktu itu aku ingin bermain game virtual tetap bukan SAO, game lainnya. Tapi entah kenapa.."

Entah kenapa Sinon bisa masuk ke dalam SAO. Itu terdengar aneh. Beneran aneh.

Apa ada semacam virus di helm nya bermain, sampai-sampai dia bisa ada di SAO? Entahlah.

"Shin.." panggilnya. "Bisa kau memberitahuku kondisi saat ini di SAO?"

"Tentu. Tapi pertama-tama, apa kau tahu apa itu SAO?"

"?"

Sinon memasang wajah bingung. Sudah kuduga. Orang luar hanya tahu SAO adalah game kematian 2 tahun yang lalu.

Aku mulai bercerita sambil menjelaskan. Sword Art Online memiliki 100 Lantai Utama yang harus diselesaikan bila ingin game ini tamat. Saat ini prosesnya masih di lantai 76.

Aku juga menceritakan soal Kayaba Akihiko yang menyamar sebagai seorang player.

"Sialnya aku.." bergumam Sinon seraya menghadap ke bawah.

Ya. Dia sangat sial sampai terjebak ke dalam sini.

"Kau tenang saja. Masih banyak player kuat di game ini, salah satunya The Black Swordsman, Kirito. Atau Wakil Komandan ku.."

"Bagaimana..denganmu?"

"Aku? Bisa terbilang hebat karena sudah mencapai level 90... Tapi itu masih kurang."

"Jadi kau tenang saja. Bahkan jika aku gagal(mati) pasti ada yang menyelesaikan game ini.."

"....."

Kami hening akibat perkataanku.

Ting!(pesan masuk)

"Benda apa itu?" tunjuk Sinon ke layar yang tiba-tiba muncul di hadapanku.

"Oh. Ini notifikasi. Biasanya pesan masuk.." jawabku sembari membuka pesan, Sinon mendekat tanpa kusadari.

Pesan[Guild]
Asuna:

Seluruh anggota dimohon untuk berkumpul.

Saya ada informasi perihal Boss Room.

"Sudah ditemukan saja.." kekehku.

"Shin, kau mau kemana?"

"Pergi melawan Bos Lantai.."

"Bos Lantai?"

"Ya. Jika kita berhasil mengalahkannya maka lantai berikutnya akan terbuka dan seterusnya. Aku sudah bilang kan ada 100 lantai di SAO.."

"Nanti kita bicara lagi. Kirim aja pesan.." ucapku ingin pergi.

"Hati-hati.."

"Ya.."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top