F76^84 : Lantai 84
"......"
Jika tidak salah saat itu Team D tengah beristirahat di satu restoran yang ada di Arc Sophia Lantai 76. Kami datang setelah leveling. Kebetulan atau memang rencana aku bertemu dengan Ketua Uzala.
Dia memberitahuku bila besok akan ada Penaklukan Bos Lantai 84. Iorim dan Sinon lebih bersemangat tak seperti biasanya, berbanding terbalik dengan Pester yang lesu. Mungkin tuh anak mulai kebosanan.
Biasanya Garis Depan bakal meminta bantuan ke party atau guild lain untuk membantu kami Team D membersihkan jalur agar kelompok inti hanya menghadapi Bos Lantai saja. Dengan kata lain menyerahkan pembersihan jalan.
Tetapi hari ini..
"K-kita akan ikut ke dalam Penaklukan!?" teriak Pester saking terkejutnya.
"Kita akan menghadapi Bos Lantai?"
"Kemungkinan. Ketua Uzala bilang jika di dekat Bos Lantai terdapat minion yang menghalangi. Tugas Team D adalah mengalahkan para minion ini untuk kelompok inti mampu mengalahkan Bos Lantai tanpa kendala sama sekali.."
"Biar aku ingatkan. Walaupun tugas ini terdengar hampir sama seperti biasanya tapi TIDAK. Salah gerak sedikit saja Bos Lantai akan menargetkan mu serta mengalahkanmu. Ketua Uzala juga menambahkan bagi mereka yang tak siap dipersilahkan untuk mundur, dengan kata lain keluar guild. Team D dibentuk untuk hal semacam ini. Iorim. Sinon, maaf.."
"Ketua tidak salah.."
"Shin, aku... Siap!"
"Aku pastinya!" seru Pester.
"Selama ini kami selalu menyerahkan garis depan kepada ketua. Sekarang giliran kami untuk ikut.."
"Terimakasih, semuanya.."
Aku memberi perintah bubar karena besok adalah hari yang ditunggu-tunggu Team D.
#HollowFragment#
Jam menunjukkan hampir jam 9 lewat. Aku masih duduk di dekat meja, membuka layar menu untuk persiapan besok menghadapi Bos Lantai.
Aku sekarang adalah seorang Sub-Leader. Dan ada nyawa berada di tanganku. Aku tidak bisa terus bertarung layaknya penyintas. Aku memiliki tugas untuk melindungi yang lainnya.
Tok, tok..
"..?"
"Shin. Apa kau sudah tidur?" panggil Sinon.
"Sinon kah. Belum!"
"Belum ya..?"
"....."
"...."
"Kau perlu sesuatu?" tanyaku karena merasa Sinon cuma diam.
Aku beranjak dari tempat duduk untuk membukakan pintu. Belakangan ini--tidak. Seperti aku sudah terbiasa dengan Sinon yang tiba-tiba saja datang ke ruangan ku.
"Masuklah.."
"Arigatou.."
Sinon duduk di ranjang ku sedangkan aku di dekat meja. Ia kembali terdiam.
"Sinon? Jika kau keberatan tidak apa kok keluar guild. Aku akan tetap---"
"---hmm~ Tidak apa." Sinon menggeleng lemah.
"Shin. Menurutmu apakah aku sudah kuat?"
Kenapa dia menanyakan hal itu sekarang? Apakah ini cara Sinon untuk membulatkan tekadnya? Dengan mendengar kata-kata dariku.
Pada saat aku ingin menjawab, suara ku berhenti.
Aku dulu juga pernah seperti Sinon. Begitu banyak pikiran dan takut menjadi beban di party ketika Penaklukan. Tapi aku berhasil menjadi kuat hingga sekarang.
Aku tidak tahu seperti apa Sinon. Bagaimana cara pikirnya atau pun yang lain. Tapi... Aku mempercayai nya.
"Kau akan baik-baik saja. Aku lah yang memperhatikanmu paling dekat. Gaya bertarung mu, cara kau mengambil tindakan. Dan belakangan ini kau telah mahir memanah lebih cepat dari biasanya. Aku yakin Iorim mulai berani maju dengan dirimu yang bertambah kuat sampai saat ini.."
"Ffuu. Kau seperti seseorang yang suka memuji tanpa alasan.."
"Hei aku bukan termasuk orang yang seperti itu.."
"Aku tahu kok.." Sinon tersenyum sembari menunduk. Senyumannya begitu beda dan juga terlihat senang.
"Arigatou. Mendengar mu mengatakan itu membuatku tambah percaya diri.."
"Sama-sama.."
Sinon kemudian beranjak dari ranjang ke pintu keluar.
"Maaf mengganggumu malam-malam begini. Oyasumi.."
"Oyasumi.." aku melihat Sinon kembali ke kamarnya.
Malam itu begitu tenang. Kecuali kamar Pester yang begitu berisik.
#HollowFragment#
"Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu. Mari kita taklukkan lantai ini seperti yang sebelum-sebelumya. Kita akan tidur dengan kemenangan disamping..!"
""Hooooo!""
Sangat jarang bahkan tak pernah sama sekali Head Finance Daizen berpidato dan menyemangati kami semua. Ia biasanya duduk di ruangannya mengatur organisasi dari belakang Mantan Komandan Heathcliff.
Head Finance bergabung ke dalam Team C bersama ketua Uzala dan Segro. Wakil Komandan Asuna seperti biasa bersama Kirito The Black Swordsman di Team B. Jujur aku terkejut Kirito masuk ke Team B. Disana ada Sanza sama Fultz.
Furinkazan juga ada.
Krrrk, krrk!
Disamping ku ada Pester yang gemeteran. Aku yakin dia begitu karena bersemangat.
"....."
"....."
Berbeda dengan Iorim dan Sinon.
"Ini dia. Kalian siap?"
""Hai!""
Gerbang terbuka dan kami pun langsung berlarian masuk.
Menurut informan yang berhasil keluar dengan selamat di ruangan Bos Lantai. Lantai 84 di kuasai oleh <<Queen of the Ant>> monster ratu semut raksasa berbadan merah dengan sayap hitam kegelapan.
Di dekat Bos Lantai terdapat minion <<Queen Guard>> tipe monster semut juga badan hitam sekeras baja.
Team D mendapat tugas untuk menghadapi mereka, satunya lagi adalah Furinkazan.
"Mari kita meriahkan pertarungan. Semuanya!"
""Hooo!"" Klein menyoraki teriakan perangnya sebelum maju melawan satu <<Queen Guard>>.
"Kita juga. Iorim, kau di depan. Pester, seperti biasa kau jadi penyerang. Aku dan Sinon akan mendukung kalian.."
"Senpai, apa itu senjata barumu?"
Yang Pester lihat memang benar. Selama beberapa minggu dan hampir sebulan ini aku merubah gaya bertarung ku demi dapat memakai one-handed curve sword. Aku beruntung mendapat tiga sword skill baru diwaktu yang singkat.
"Senjata ku yang satu ini juga memiliki efek racunnya tetapi lebih lama tahannya sekitaran 1 menit penuh. Jadi kalian tahu harus apa'kan?" tatapku ke depan, Iorim serta Pester mengangguk paham.
Mereka maju bersama-sama.
"Awas sampai kau mengacau.." peringati Iorim.
"Haha. Dengan siapa kau bicara, penakut.."
Dash!
Pester langsung saja menggunakan sword skill andalan nya yaitu <Sonic Leap>. Beruntung nya lawan kami terkejut dan serangan Pester mengenai telak. Tapi tidak seperti monster biasa Minion bos lantai juga memiliki HP bar. Walau cuma 2.
"Mundur. Kau menghalangi.."
"Ssssaaaaz!" <<Queen Guard>> mengangkat satu kakinya ke atas siap menyerang Pester. Pemuda itu hanya sedikit melakukan lompatan ke belakang tapi itu cukup untuk membuat ruang buat Iorim masuk.
Trang!?
"!" perisainya menahan kokoh serangan musuh.
"Sinon, kau pergi ke belakang nya. Kita harus memisahkan penjaga ini dengan ratu nya.."
"Baik.."
"Iorim, bertahanlah aku datang.." teriakku sedikit kencang. Aku juga tidak lupa memberitahukan kepada Pester untuk mendorong <<Queen Guard>> menjauh dari Bos Lantai.
Cut! Trang, tring... Crash!
Penaklukan berjalan mulus di 2 menit awal. Aku bisa mendengar suara party lain dibelakang tapi aku tidak bisa menoleh karena tugas Team D belum selesai.
Pada saat Iorim membalas serangan<<Queen Guard>> aku menyuruhnya untuk mundur.
"Iorim, switch dengan ku.."
"Tapi ketua dia akan menyerang setelah ini?!"
"....." Aku hanya memberikan tatapan kepadanya dan Iorim mundur dengan senang hati.
Switch!
"Pester..!"
"Hai , senpai!" Pester berlari disamping sedikit ke belakang.
Shiinee..
Aku bisa melihat satu kaki musuh bersinar terang tanda skill nya aktif. Itu adalah paralyze. Alasan kenapa Iorim sempat protes tadi karena ia sempat terkena membuatnya terdiam dan hanya bisa menangkis.
Tapi itu ceritanya bila semut itu berhasil menghantamkan kakinya ke lantai.
Pedang ku menyala merah seperti darah walau ada sedikit percikan kuning nya. Badanku seketika tertarik ke depan dalam kecepatan yang tak pernah kurasakan. Sensasi ini pernah aku terima ketika menggunakannya pertama kali.
.... SLASH!
<<Fall Crescent>>
Tebasan kilat yang memotong kaki <<Queen Guard>> aku perlihatkan. Ini bisa dibilang adalah teknik menusuk level tinggi milik Wakil Komandan Asuna tapi versi tebasan.
"Ssssaaaaz!?!" <<Queen Guard>> menjerit kesakitan karena terkejut. Ditambah sekarang statusnya bertambah ada racun.
"Aku belum selesai!" aku tebas vertikal ke atas mendorongnya ke belakang.
"Switch!"
"Haaa!" Pester kemudian muncul dari sampingku sambil berlari dan memberikan tebasan ke atas yang sama tapi itu adalah sword skill dari <Rage Spike>.
"Switch..!"
Slash!
Aku ayunkan pedangku dari belakang samping menciptakan garis horizontal yang begitu melengkung.
<<Queen Guard>> telah berkepung ketika Iorim berjaga dibelakangnya. Kami menyerangnya bersama-sama karena bar HP nya telah mendekati habis.
Run!
Dan mengejutkannya dia berhasil lolos dari kepungan. Sekarang mengarah ke Sinon.
Pester hanya bisa tersenyum. Melihat dari ekspresi datar Iorim yang menurunkan sedikit perisainya kurasa ini bisa dikatka sesuai rencana.
Benar. Lolosnya monster dari kepungan juga termasuk ke dalam rencana b. Kami akan selalu menyisakan satu bagian kosong untuk monster bisa kabur dari kepungan namun di bagian itu bakal menunggu Sinon.
"Last hit nya boleh kau ambil, Sinon.."
"......"
Shoot!
Anak panah terakhir itu menancap tepat di tengah-tengah dahi <<Queen Guard>>.
Crash..!
Dan lawan kami pun menjadi kepingan data.
Level kami naik bersama-sama. Cuma satu saja.
"....."
"Senpai.." Pester mendekatiku yang lagi memperhatikan party utama yang lagi menghadapi Bos Lantai.
"Apa kita bantu?"
"Tapi ada miasma beracun disana. Apa level kita sanggup bertahan menghadapi miasma itu?"
Bar HP<<Queen of the Ant>> masuk ke tahap merah.
".. siapkan potion dan cooldown kalian."
"".....""
"Kita maju!"
Walaupun tidak banyak membantu melawan Bos Lantai. Aku yakin level party kami sanggup bertahan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top