Chapter 9 : Cindelaras

"Kurang ajar"

Beana tak habis pikir Aryla bisa sampai sejauh ini, Aura yang mengelilingi ditubuhnya sangat menyeramkan bahkan dirinya saja sampai merinding. Si tua Bangka itu telah memberi Ryla sesuatu yang tidak dapat dilawannya,hanya 7 raja Sing mbiyen yang mampu mengalahkan ilmu hitam. Rencananya 100 persen gagal, apakah ia harus merelakannya dan tidak dapat bertemu denganya selamanya.

"aku tidak percaya ini, Ryla telah berubah" ucap deras kemudian menghela nafasnya berat.

"ini salahku"

Beana menepuk pundak Deras menguatkan, kemudian ia duduk disebelahnya.

"Maaf Deras aku tidak bisa berbuat apa-apa saat kejadian malam itu, kekuatan bunda terlalu kuat untuk ku lawan"

"Terimakasih Kau telah menolongku dari sihir Ibumu"

"Kau salah ras, bukan aku yang melepaskan sihir itu tetapi kamu sendiri.Sihir itu tidak akan kuat jika kau mencintai seseroang dengan sangat besar. Ryla,,,kau sangat mencintainya dan tergambar jelas dari matamu"

Beana menjentikan jarinya, satu gelas kopi muncul dihadapan Deras.

"Minumlah,kau akan merasa lebih baik.Aku akan membayar janjiku padamu" terang Beana

Deras tidak berselara melakukan apapun meskipun aroma kopi ini terlalu menggoda untuk dicecap. ia lebih tertarik dengan sesuatu yang akan diberitahukan Beana.

"Kau bukan berasal dari dunia ini, Cindelaras. Ayam ajaibmu sebagai buktinya" Beana merasakan sesuatu yang mendesak didadanya, mengingatkannya akan waktu yang akan segera berakhir. Deras membantunnya untuk duduk kembali

"Ayam ajaibmu yang sebenarnya adalah seorang Rajawali emas berasal dari kerajaan Jenggala

salah satu kerajaan dalam dunia sing mbiyen. rajawali itu hanya melindungi raja dan pewaris selanjutnya dari Kerajaan Jenggala dan itu berarti..."

"Tidak mungkin, aku seorang yatim piatu yang kebetulan memiliki Djalu,tidak..tidak,tidak,aku lebih menerima aku seorang yatim piatu daripada tahu aku dibuang oleh orang tuaku"

Rasa sesak di dada Beana semakin menjadi,keringat sudah membasahi tubuhnya,ia kembali melihat jam dan waktunya sebentar lagi, ia harus meyakinkan Deras terlebih dahulu.

"Aku kira cara berfikirmu tidak secetek itu Deras,Kelak jika kau menemuinya prasangka burukmu akan hilang seketika, dia Raja yang paling bijaksana dari 7 Raja Sing mbiyen"

"sebijaksanakah dia hingga membuang anaknya adalah pilihan terbaik"

Beana terkekeh dalam sakitnya kemudian dari mulutnya dan hidungnya keluar darah.

"Sudah cukup jangan banyak bicara lagi" ucap Deras kemudian membantu Beana menyeka darah yang ada dihidungnya.

"Deras kau harus segera ke kerajaan Jenggala sebelum Ilmu hitam telah terserap sempurna dalam tubuh Ryla. Jika kau tidak kuat kau tidak bisa melindungi Ryla, jika kau bukan seorang Raja kau akan kehilangan Ryla selamanya." Ucap Beana kemudian dia hilang sebelum Deras menanyakan maksudnya.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan, Kerajaan Jenggala saja aku tidak tahu"

tiba-tiba terlintas dalam pikirannnya "Djalu"

Deras membuka kandang Djalu kemudian mengusap jenggernya, kemudian djalu berubah menjadi Rajawali,sampai sekarang ia masih kaget kala Djalu berubah.

"Djalu, aku ingin kau membawaku ke Kerajaan Jenggala" Ucap Deras kemudian Djalu meununduk hormat,lalu Deras menaikinya.

ini sudah keberapa kalinya ia terbang bersama Djalu dan bisa ia katakan ia sangat suka sekali terbang meskipun pada awalnya ia takut.

Setelah terbang yang rasanya seprti selamanya, ia dan Djalu menembus pembatas sing mbiyen ,ia merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan, rasanya seprti "rumah".

bicara tentang ruamh Deras jadi mengingat Ryla, seseorang yang selalu membuat dia merasa tidak pernah sendiri dan dibutuhkan.

untuk itu dia harus membuktikan ucapan Beana dan menyelamatkan Ryla meskipun nanti dia akan tahu kenyataan yang pahit.

"Kita lihat sebijaksana mana engkau raja jenggala"

********

Djalu telah menurunkan kecepatannya dan memutari udara tanda ia akan mendarat, kerajaan jenggala brada diantara dua bukit. dari kejauhan memenacarkan sinar seperti keemasaan. di Gerbang istana para penjaga membungkuk padanya, gerbang terbuka dan ia menutup matanya karena terlalu silau setelah itu ia melihat seseorang memeluknya dengan penuh kerinduan, pengawal dan seluruh istana bersorak riang karena pangeran mereka telah pulang.






Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top