Chapter 33 : Bunga Bangkai

Satu hari telah berlalu, banyak sudah zera belajar bertarung dari arka dan besok adalah hari untuk menuju hutan bambu.

"Zera istirahatlah, besok kita akan ke hutan bambu, jangan sia-siakan energimu." Ucap arka yang kemudian berjalan ke arah dapur setelah menyelesaikan latihannya.

Sedangkan zera masih berlatih dengan jurus pisau anginnya, meningkatnya jurus zera kini pisau anginnya bisa terbelah dua. Namun sayangnya serangan salah satu anginnya masih random atau tak terarah.

Hari mulai gelap akhirnya zera mengakhiri latihan singkatnya.

"Makan dulu, nanti malam kita periksa daerah dekat hutan itu," ucap arka

"Baiklah, kuy makan." Zera mulai menyantap makanan didepannya

****

Pagi telah tiba, zera sudah awal bangun dan menyiapkan tasnya dan juga perutnya.

"Rajin eh.." ucap arka yang tiba-tiba muncul dari arah belakang

"Ayo berangkat," ucap zera bersemangat

"Ngomong-ngomong tadi malam, kamu jadi periksa ?" Imbuh zera dengan wajah penasaran ke arah arka

"Hemmm, sudah sih. Tapi -" jawab arka

"Tapi apa ?" Potong zera

"Udah tidak apa-apa kok." Jawab arka yang kemudian menggaruk rambutnya bagian belakang

Mereka berdua pun berangkat ke hutan bambu, jarak dari kedai ke hutan paling tidak 30 km dan mereka hanya berjalan kaki.

****

"Sampai juga nih," ucap zera

Arka hanya bengong melihat hutan bambu, dan zera merasa bingung dengan wajah unik arka yang terlihat takjub, sepertinya.

"Kok hutannya beda ?" Tanya arka pada dirinya sendiri

"Emang ada apa dengan hutannya ?" Zera penasaran dengan penglihatan arka

"Semalam tidak dengan posisi bambu yang rumit seperti itu, semalam bambu itu seperti berbaris dan ada jalan lurus ke depan. Tapi kenapa ini lain ? Dan aku berfirasat buruk dengan hutan ini," jelas arka

"Hilangkan pikiranmu itu, kita sudah sejauh ini, jika kamu pendekar kamu harus siap menghadapi resikonya." Nasehat zera ke arka membuat arka tersadar dan mereka mulai melangkah memasuki hutan bambu.

Semua yang terdapat di hutan bambu hanya lah pohon bambu dan beberapa pohon pisang. Kemungkinan penjaga hutan itu hanya memakan pisang dan mungkin juga penjaga hutan itu yang membuat hutan itu tampak menyeramkan oleh pandangan warga setempat karena bau busuk dari bunga bangkai.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top