Chapter 26 : Bunga Didapat
Sedikit demi sedikit zera melangkahkan kakinya untuk mendekati bunga tapak darah. Meski langkah begitu berat karena berada di pusaran angin, namun zera terus maju melangkah.
Kini zera melihat bunga itu tepat didepannya, tidak lama lagi zera memetik bunga itu dan memasukan ke kantong tasnya.
Saat bunga itu terambil pusaran angin tiba-tiba lenyap dan kabut hijau pecah disekitar zera. Karena kabut hijau itu berbahaya, zera melompat ke atas batu condong yang lumayan tinggi.
Cebberius sudah dulu berada di salah satu batu condong yang mungkin jarak dengan zera hanya 20 meter.
Zera memutarkan pancongnya dan menyerap beberapa kabut hijau itu dan menembakan dengan pisau angin ke arah cebberius.
Cebberius membalas dengan tembakan bola api di ketiga mulut srigala itu. Saling tembak terjadi hingga timbul ledakan yang kencang.
Karena ledakan itu disekitar lereng banyak asap hijau keluar dari tanah, menyemprot ke langit dengan kencang.
Cebberius tahu kalo itu akan terjadi, dia berlari meninggalkan zera ditengah pertarungannya.
"Yah...ko kabur sih," ucap zera yang belum sadar keadaan disekitarnya karena terlalu fokus bertarung.
"Ehh! eh! eh! Ko goyang." ucap zera yang baru menyadari bahwa akan ada letusan asap dilereng gunung itu.
Tanpa pikir panjang zera turun dari batu condong itu dan berlari sekuat tenaga untuk secepatnya keluar dari lereng gunung sebelum meletus.
Zera kini berada ditebing, dan terjebak oleh asap hijau yang mulai banyak keluar dari tanah lereng itu. Asap itu mulai mendekat dan zera terpojok dengan jurang yang curam.
Karena sudah terlalu bingung, zera meloncat ke jurang dan selamat dari kabut asap itu.
Zera jatuh dari atas lereng tersebut namun pancong zera terkadang menekan ditebing agar jatuh tidak terlalu cepat dan bisa jadi mati seketika.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top