Chapter 24 : Bunga Tapak Darah

Zera membuka matanya, tak terasa hari sudah pagi. Zera bangun dari tidurnya, melihat ahyar sudah dulu jalan meninggalkan zera dengan membawa apel hitamnya, Kini zera membuka jurnal buku kecil yang diberikan kepala suku desa kadito, melihat bunga selanjutnya yang harus diambil zera.

"Tapak dara ?" Ucap zera sambil melihat detail lambang bunga dijurnal

Sesekali membuka belakang gambar bunga yang terdapat peta kecil untuk menuju bungatersebut. Sepertinya bunga ini terletak dekat lereng gunung yang tak jauh dari tempat zera sekarang.

Zera bangkit dan berjalan menuju lereng gunung tersebut sembari mencari buah disekitar untuk sarapannya.

Lumayam lama perjalanan zera, kini sudah sampai dibawah lereng gunung tersebut. Melihat keadaan gunung yang sedikit berkabut hijau membuat zera meragukan keberadaan bunga itu.

Zera kini mulai masuk ke area gunung yang terselimut kabut hijau, melihat dan mencari berbagai sudut gunung berharap bunga itu ditemukan.

Zera melihat simbol bunga tapak dara, menghampiri simbol tersebut.
"Hanya tanda ? Lalu dimana bunga bisa hidup diarea seperti ini ?" Pikir zera

Seekor anjing tanpa perut keluar dari balik batu yang ada simbolnya. Seakan mereka yang menjaga tempat itu.

Tanpa pikir panjang zera langsung melangkah kan kakinya dengan kencang, intinya menjauhi para anjing aneh itu.

"Sepertinya anjing itu tak mengejarku," ucap zera sembari berusaha menelan salivahnya dengan berat

Zera kini mencari cara agar menemukan bunga itu, dan melihat tanda bunga tersebut sebagai petunjuk.

Kini zera melangkah maju lagi, namun dengan langkah yang pelan dan tak begitu bersuara. Langkah demi langkah akhirnya lebih dekat dengan simbol tadi. Namun sayangnya, disekitar simbol itu kini dijaga para anjing tersebut.

Dari kejauhan kini zera harus memecahkan misteri simbol tersebut sebelum menemukan bunganya. Karena petunjuknya ada pada simbol itu.

Kini zera melihat ke sekeliling batu-batu yang nampak condong dan memiliki simbol kecil seperti bunga tapak dara namun hanya 3 kelopak, tiap batu condong. Memperhatikan satu persatu, melihat kearah yang lebih jauh.

Akhirnya sebuah bunga tapak dara dilihat, namun bunga itu hanya samar dan ada sesuatu yang menetes di kelopaknya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top