Chapter 23 : Bunga Didapat
3 nagura itu mencakar dengan posisi terbang yang akan menerkam, namun zera selalu dapat menangkis serangan cakar 3 nagura tersebut. Hingga gesekan antara cakar dan pancong mengeluarkan percikan api kecil.
Zera mulai kesulitan untuk menyerang mereka, karena mereka menyerang zera tanpa henti hingga tak terasa percikan kecil itu menjadi membakar salah satu pohon. Nagura menyerang zera dengan kecepatan yang terus bertambah, semakin cepat maka zera menangkis bertambah berat.
Zera kemudian sejenak terlintas dalam pikiran dan hatinya.
"Jika melawan seperti ini saja aku tak sanggup bagaimana melawan sang raja iblis."
Kemudian zera melakukan putaran pancong ketika ada celah 3 nagura tidak menyerang lagi seperti tadinya.
Karena beberapa pohon terbakar disekitar zera, pancongnya menyedot semua api disekitar ke ujung pancong zera dan menimbulkan api besar sekali, seperti putaran api disekitar pancong.
Ahyar sudah tidak kuat lagi melawan 1 nagura itu, dia jatuh pingsan dan nagura yang tadi melawan ahyar kini bergabung dengan ke 3 nagura itu.
Kini zera harus melawan 4 ekor nagura.
Pancong zera kini sudah memerah karena begitu panasnya api yang diserap, waktunya pembalasan serangan.
Zera mengumpulkan banyak tenaga dan giliran dia melesat menyerang ke 4 nagura tersebut. Sayangnya 4 ekor nagura tersebut berhasil menghindar dari serangan zera, hingga serangan zera malah mengenai pepohonan.
Banyak sudah pepohonan terbakar dan tumbang kebawah, situasi menjadi berasap dan sulit untuk melihat sekeliling. Meski rintik hujan masih berjatuhan, api sudah berkobar besar.
Zera kini tidak lagi fokus menyerang, melainkan mengambil bunga mawar hitam itu. Turun dari pohon lalu memetik bunga mawar hitam tersebut, menyimpan di tas kecilnya. Zera kini berlari menuju ahyar dan meninggalkan hutan jati tersebut.
"Bunga sudah didapat, kini tinggal menunggu ahyar sadar dan kembali melanjutkan perjalanan." Pikir zera yang sedang duduk disebuah bawah pohon kayu yang amat besar dan mampu menahan tetesan hujan yang mulai deras.
Zera membasahi wajah ahyar yang kini sudah kembali ke wujud manusia, begitu juga zera yang sudah berubah wujud manusia, kini zera sedang memakan buah apel hitam yang tidak sengaja zera petik banyak untuk penahan lapar, dia petik sesaat sedang kabur dari hutan jati tersebut.
"Aku lebih baik beristirahat dan menunggu si penghisap darah bangun," batin zera yang kemudian mulai merebahkan tubuhnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top