Chapter 07 : Misteri Desa Cemoro
Perjalanan dari desa hage akhirnya sampai di desa Cemoro, desa yang asri banyak pepohonan bermacam-macam.
"Hei nak," seseorang seperti sedang memanggil zera.
"Tuan panggil aku ?" Jawab zera seraya menengok kanan kiri barangkali ada anak lainnya.
"Iyah kamu..kesini," suruh orang tersebut
Zera melangkah menuju orang yang memanggil tadi, tanpa zera ketahui ada yang manggil lagi dari belakang. Zera memutar kepala melihat seseorang yang memanggilnya, ternyata itu Saudara zera yang sudah lama tak ditemuinya.
Saat zera menengok ke orang yang pertama memanggilnya, orangnya hilang begitu saja. Akhirnya zera lebih baik menemui saudaranya ini dan berbincang mengenai desanya yang terus menerus jadi teror.
Zera diajak untuk menemui kepala suku desa cemoro dan akan diceritakan lengkap legenda yang masih berjalan dari dulu itu.
"Zera, kau kah itu ?" Tanya kepala suku
"Yah, aku zera," jawab zera
"Ngomong-ngomong desa ini itu berbahaya ra, kamu lebih baik pulang dan jangan berjalan sendirian seperti tadi," ucap kepala suku
"Memang ada apa ?" Tanya zera penasaran
"Sebenarnya desa ini aman, namun tiba-tiba menjadi seperti ini karena ada seorang pendekar yang melakukan perjanjian ke king devil," jelas kepala suku
Sekarang zera paham, dan mungkin tebusan perjanjian itu adalah dengan menculik anak kecil.
"Lalu apa ada petunjuk kalau seseorang tadi yang menculik meninggalkan pesan atau tanda gitu ?" Tanya zera
"Ada tandanya, setiap anak yang diculiknya ditempat terakhir dia berdiri ada 3 batu kecil menyala merah api," jawab kepala suku
"Baik pak, saya akan menginap disini berhubung ini sudah hampir malam. Anggap saja saya berkunjung ke saudara saya ini," ucap zera
Akhirnya zera pun berpamitan ke kepala suku dan berjalan menuju rumah saudaranya.
Saat zera berjalan sendiri, zera merasakan kehadiran seseorang yang sedang mengawasinya. Zera mencoba melihat sekeliling, namun tidak ada yang zera temukan.
Tidak lama saudara zera keluar dari rumahnya dan melihat tingkah zera yang sedikit aneh akhirnya zera dipanggilnya.
"Zera !" Teriak saudaranya.
Zera pun melihat saudaranya manggil, akhirnya zera berjalan menuju saudara itu dan mengabaikan perasaan yang aneh tadi.
"Besok kita akan bertemu kepala suku lagi dan kamu zera, akan ditunjuk untuk menjadi umpan karena kamu orang baru disini," ucap saudara zera yang membuat zera kaget.
"Baiklah, itu tidak masalah asal aku bisa melihat batu-batu kecil yang ditinggalkan penculik tersebut," ucap zera
Zera dan saudaranya pun akhirnya memutuskan mengakhiri perbincangan malam ini dan akhirnya tidur karena besok adalah hari penting didesa cemoro.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top