Pagi hari yang cerah di hari Minggu, tanggal 14 Februari, hari Valentine.

"Cie~ yang mau ngedate~"

"Diem njing!"

[Name] menonjok perut kakaknya dengan keras, sang kakak hanya tertawa pelan.

"Dah ah, mau berangkat dulu"

[Name] pergi ke luar kamar setelah sarapan. [Name] berjalan menuju kamar sensei nya, ia berdiri di depan pintu dan mulai mengetuk.

Tok tok tok.

Pintu terbuka.

"Hm? Siapa kau?"

"E-Etto... Apa Rei-sensei ada?"

Manik merah Ritsu menatap manik hitam gadis itu, Rei beranjak dari sofa dan menuju pintu depan.

"Selamat pagi nona~ Ritsu, kakak berangkat dulu ya~"

"Udah sana, gausah balik ya gapapa"

Rei mencubit kecil pipi Ritsu, kemudian meninggalkannya. Pagi hari itu mereka berkencan untuk pertama kali nya. Iya, pertama kali dalam hidup [Name] pergi berkencan di funfair Valentine.

Dress putih dengan renda pink milik name dan kemeja berwarna hitam milik Rei begitu serasi. Sederhana.

Mereka mulai memasuki pintu masuk funfair, dan tebak siapa yang disana, kedua kakak beradik Aohitsugi bersama member MTC yang lain.

Jyuto dan Riou bertugas mengawasi.

"... Nemu, pegang jaket kakak"

"... [Name], pegang jaketku"

Mereka nyaris bertengkar, namun Jyuto menghentikan mereka.

"Hai~ hai~ hai~ stop stop!! Dilarang bertengkar!! Kalian masuk sana!"

Setelah Jyuto melerai, Rei dan [Name] masuk ke funfair, Samatoki menahan rasa kesal dan amarahnya terhadap Rei. Sudah sering ia merasakan sakit hati hanya karena masalah sepele.

"Ayo kak! Dibeli Cotton Candy nya!! Pake pewarna alami lho kak!! Gula nya juga gula asli!"

"Ayo kak dibeli cokelat nya!! Cokelat alami dari kebun desa!! Tersedia White Chocolate, Dark Chocolate dan Milk Chocolate!!"

Berbagai stan ada disitu, tidak hanya cokelat saja. Rei diam diam meninggalkan [Name] di bangku taman, ia membelikan boneka kelinci di stan nomer 40.

"Nona~~ Ini untukmu~"

"Kelinci! Terimakasih sen— maksudku Kak Rei"

Mereka lanjut berkeliling ke funfair Valentine. Menaiki bianglala, komedi putar, rumah cinta, tes pasangan dan bermacam-macam.

"Nona, aku menyukai dirimu... Mau menjadi kekasih ku?"

"I-Iya! A-Aku mau!"

Dari kejauhan Samatoki menangis di tengah kerumunan. Gadis yang menjadi muridnya kini telah tumbuh dewasa dan menjadi pasangan rekan kerja nya.

Jam 19.00.

"Wah, sudah jam 7 malam! Nona, aku sudah memesan restoran untuk tempat makan malam kita, kembali lagi ke sini saat jam 8 ya"

Jam 8 malam.

Setelah mandi, [Name] menuju ke restoran yang dipesan oleh Rei, restoran itu sangatlah mewah.

Restoran Gyuudon.

"Permisi... A-Atas nama Sakuma Rei?"

"Mari saya antarkan kak"

Pelayan itu mengantarkan ke meja VIP yang dipesan Rei. Dress merah [Name] sangat serasi dengan karpet merah di dalam ruangan itu, make up tipis yang cocok untuk remaja seperti [Name].

Sosok bermata merah crimson itu menatap [Name] dengan tajam, rambut hitam nya sedikit ditata, jas hitam menyelimuti kemeja putih Rei. Seperti mimpi.

"Sen— Kak Rei?"

"Hai nona~ malam ini kau sangat cantik ya~~"

Rei menatap dress merah [Name] yang sangat indah, rambutnya terurai dan diberi sedikit hiasan. Bibir merah tipis itu menarik perhatian Rei.

"Kuhisap loh~"

"Jangan ih!!"

"Bercanda kok~"

Rei mulai jahil terhadap [Name], tetapi ia tak akan macam-macam kepada muridnya sendiri.

At MTC's House.

"Kak, ayo makan..."

"Nanti"

"..."

Samatoki merasa sakit hati dengan perkataan Rei tadi siang, terang terangan Rei menembak [Name] saat sore hari di Hari Valentine. Harusnya hari Valentine menjadi hari yang bahagia dan menyenangkan bagi Samatoki, namun takdir berkata lain.

Kini Aohitsugi Samatoki, dinyatakan... Jomblo.

Makan malam di restoran itu berjalan sesuai rencana, pasangan Sakuma Rei dan [Full Name] merayakan Hari Valentine dengan bahagia.

"Nona, apa rencanamu setelah lulus? Lanjut ke Universitas?"

"Tidak, saya mau langsung bekerja, saya ingin menjadi Artist seperti Ramuda-sensei"

"Begitu ya, kalau gitu... Kalo ku lanar mau ya~"

Bisa-bisa nya Sakuma Rei mengatakan hal itu di depan muridnya sendiri.

~Chapter 7 END~

Amsyu sekali, aku salah apdet