Chp 4. Perasaan Misterius

Sejak Rei berkunjung ke rumah [Name], jantung nya tidak bisa berhenti Nyut-nyut an.

Setiap pulang sekolah, dia selalu berada di kamarnya dan memeluk bantalnya, dan setiap hari Sabtu, Rei berkunjung ke rumah [Name].

Jantungnya tidak bisa berhenti nyut-nyut an.

"Dek, kamu kenapa toh?"

"Engga tau... Jantung adek kek nyut nyut an gitu kalau deket sensei"

"... Ohh gituuu~ nanti kamu juga akan tau kok"

[Name] menatap langit langit kamar yang penuh dengan poster bintang. Menatap setiap sudut kamar yang penuh dengan doujin, action figure dan poster.

[Name] bingung kenapa hatinya bisa berdebar debar ketika berada di dekat Rei.

~Di Kamar Rei dan Ritsu~

"Heh, cuci jaket lu sana, ogah gua nyuciin jaket lu"

"Ihh jahat"

Rei memasukkan jaketnya ke mesin cuci, lalu mulai menghidupkannya, selagi menunggu jawaban apa [Name] diperbolehkan pergi ke funfair Valentine bersama nya.

Drrrrrt.

HP nya berbunyi.

"Wah, dari siapa ini~?"

____________________________
🎀[Name]

Sensei, saya diperbolehkan pergi

Baguslah...

___________________________

"Anija kenapa senyum senyum sendiri sih, jangan jangan kena pelet dukun sekolahan"

Manik merah Ritsu menatap Rei yang sedang tersenyum saat bermain HP nya.

"Ritsu~ tanggal 14 aku mau pergi ke funfair~~"

"Yaudah, sana, emang gua peduli?"

Krek.

Ada yang patah tapi bukan wafer astor kesukaan Ritsu. Yah, tetap saja, hati Rei tetap senang dengan jawaban [Name].

Hari Kamis di sekolah...

"Yak anak-anak, begitulah cara membaca huruf Chikara, sekian untuk hari ini... Untuk [Full Name], ikut saya ke ruang BK"

Ruang BK. Kata-kata menyeramkan bagi seluruh murid di sekolah. [Name] berpikir ia membuat kesalahan saat istirahat tadi, tetapi dia tidak melakukan kesalahan.

Samatoki mempersilakan [Name] masuk ke Ruang BK, disana ada gadis cantik berambut putih seleher dengan ahoge dan mata merah menawan yang lebar.

"Ne-Nemu?!"

"Hm? Kakak?"

"Bi-Bisa keluar dulu nggak?"

Dengan perintah Samatoki, Nemu keluar Ruang BK. Samatoki dan [Name] duduk. Agak tegang rasanya ketika dipanggil ke Ruang BK tapi tidak melakukan kesalahan atau tidak tahu kesalahan nya apa.

"A-Apa saya melakukan kesalahan?"

"Nggak"

"Hah?"

Samatoki mengeluarkan sebungkus cokelat edisi Valentine yang ia beli di Yokohama. Wajah Samatoki sedikit memerah, tetapi ia tidak ragu untuk memberikan cokelat itu.

"Ini dari saya, jangan bilang bilang sama siapa siapa"

"... Bapak suka sama saya?"

Kata kata mutiara keluar dari mulut [Name] yang bertanya apa Samatoki menyukainya. Samatoki sudah tidak tahan lagi dengan perasaan nya.

"HA-HAH?! ENGGAK LAH!! INI COKELAT DARI SAYA SAMA ADEK SAYA KOK!!"

Tidak. Tetap saja kuda albino ini Tsundere. [Name] melotot karena kaget, ia tidak bisa berkata apa-apa.

"Anjir, Pak Mamat ternyata Tsundere gais... Waw waw waw... Keajaiban dunia apa ini miskah?!"

Gumam [Name] dalam hati. Samatoki meneguk habis air putih di depannya. Ia berdiri lalu mendekat ke wajah [Name] dengan ragu-ragu.

Ia membelai rambut dan pipi [Name].

"Kalau saya suka kamu memang kenapa?"

~Chapter 4 END~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top